Perjodohan

4.4K 99 2
                                    

Haerin merupakan anak satu-satunya pasangan Karina dan Winter Kim, pengusaha kaya raya yang namanya sudah tidak asing lagi.

Karina dan Winter berniat ingin menjodohkan anak tunggal mereka dengan anak sahabatnya, yang kebetulan mereka sudah berjanji kala itu jika memiliki seorang anak akan mereka jodohkan satu sama lain.

Karina sebagai seorang ibu terkadang cukup khawatir dengan pergaulan anak satu-satunya tersebut, Haerin sangat berbeda dengan anak remaja lainnya. Jika anak remaja lainnya sangat suka keluar rumah dan akan pulang menjelang tengah malam atau dini hari, Haerin justru sangat suka berada di kamarnya mengurung diri dan akan keluar ketika waktunya makan malam saja.

Karina dan Winter bahkan sangat jarang berinteraksi dengan anak tunggalnya tersebut, bukan karena kesibukan mereka melainkan sikap Haerin yang seakan sangat tertutup dan menjauh dari keduanya.

Maka dari itu Karina dan Winter berharap dengan perjodohan yang mereka lakukan akan membuat Haerin mau terbuka dengan yang lainnya dan menjadi pribadi yang lebih ceria dan mau berinteraksi dengan yang lainnya. Karena yang mereka tahu, anak sahabatnya itu memiliki kepribadian yang bertolak belakang dengan Haerin, dari cerita yang mereka dengar bahwa gadis yang akan di jodohkan dengan Haerin adalah gadis yang cukup hyper aktif dan sangat suka pergaul. Ya Karina dan Winter berharap gadis itu mampu merubah Haerin.

*

*

"Danielle bangun, kamu sudah terlambat berangkat ke sekolah" sang ibu, Ningning berusaha membangunkan anak gadis satu-satunya yang tak kunjung bangun juga padahal jam sudah menunjukkan pukul 07.00 di mana putrinya seharusnya sudah berangkat ke sekolah, tetapi justru putrinya masih bergulung di bawah selimut. Ningning tidak habis pikir dengan kelakuan putrinya itu. Kapan putrinya itu akan berubah menjadi dewasa? Padahal putrinya sudah menginjak kelas 3 SMA dan akan segera lulus tahun depan. Tetapi kelakuan Danielle masih seperti anak SD yang akan selalu di bangunkan untuk berangkat ke sekolah. Memang sudah seharusnya Ningning mencarikan seseorang untuk bisa merubah kelakuan putrinya tersebut.

"DANIELLE BANGUN!!"

Akibat teriakan Ningning yang menggelegar tersebut Danielle akhirnya terbangun juga, terbukti gadis itu segera beranjak dari kasur empuknya dan berlari terburu-buru masuk ke dalam kamar mandi. Ya jika Ningning sudah berteriak seperti itu, berarti kemarahannya sudah di ambang batas, dan Danielle tidak ingin fasilitas mewahnya menjadi sasaran nantinya karena mommy nya tersebut jika sudah marah pasti akan mengancam akan menyabut semua fasilitas mewah yang di berikannya pada Danielle. Tentu saja Danielle tidak ingin semua fasilitas mewahnya di cabut, ia tidak bisa hidup jika tidak memiliki fasilitas mewahnya tersebut, ia belum siap menjadi gembel dan tidak akan pernah siap.

"Dasar anak itu, harus teriak-teriak dulu baru bangun" Ningning mendumel, lalu ia pun beranjak keluar dari kamar anak gadisnya, yang kini mungkin sedang mandi.

Tetapi tanpa Ningning ketahui, Danielle di dalam tidak sedang mandi melainkan melanjutkan tidurnya. Ini salah Danielle karena semalam dirinya terlaru larut dalam drama yang ia tonton sampai lupa waktu dan berakhir ia baru tertidur dini hari padahal besok paginya masih harus berangkat ke sekolah.

Sementara itu di meja makan, Giselle menunggu dengan sabar kedatangan putri semata wayangnya.

"Sayang, kamu udah bangunin Danielle kan?"

"Udah kok, malah dia langsung mandi" jawab Ningning menanggapi pertanyaan dari suaminya.

"Coba tolong liat lagi, kayanya dia tidur lagi deh di kamar mandi, kamu kan tau kebiasaan anak itu"

"Hufft, anak itu gak berubah-berubah, padahal udah mau lulus SMA" keluh Ningning dengan sifat anaknya.

Giselle terkekeh dengan keluhan istrinya perihal putri mereka, "Emang kayanya keputusan kita buat jodohin dia sama anaknya Winter gak salah lagi"

Menuju Tak Terbatas‼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang