BAB 1

2K 16 2
                                    

Drttt.... Drttttt.... Drttttt.... Drttttt.... Drttttt..... Drttttt

"Sialan siapa sih yang pagi-pagi gini udah ganggu" Umpatnya sambil meraih ponsel diatas nakas dan langsung menerima panggilan tanpa melihat si penelfon.

"Halo, apa yang kau inginkan?"

Senyum sang penelfon langsung merekah.

"Hey hey sweety bangun lah dan bukakan pintu apartemen mu aku sedang menunggumu didepan dari tadi"

"Ha?" Jawab Rachel yang masi linglung.

Tidak membutuhkan waktu lama Rachel langsung terduduk dari tidurnya dengan menampilkan ekspresi terkejut "Oh sungguh kau didepan apartemenku? Kau serius? tidak bohong kan? " Tanya Rachel memastikan

"Silahkan cek sendiri sweety" Ucap sang penelpon

Rachel langsung bergegas lari menuju pintu apartemen dan benar saja di sana sang kakak yang paling dia sayang sedang berdiri tegap dengan senyum yang merekah dengan sempurna.

Rachel langsung bergegas lari menuju pintu apartemen dan benar saja di sana sang kakak yang paling dia sayang sedang berdiri tegap dengan senyum yang merekah dengan sempurna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Outfit Rafahel)

Bruk.... Rachel langsung masuk kedalam pelukan sang kakak

"I really miss you sweety" Ucap Rafahel yang langsung dibalas bogaman kuat dari sang adik

"Kau? Kau? Kau sungguh merindukan ku? Bahkan aku ingin berkunjung saja kau tidak memberi izin" Ucapnya sambil menggiring Rafahel masuk ke dalam apartemen.

"Astaga kau tau sendiri kan musuh daddy si Roles itu. Bagaimana aku bisa ngasi izin untuk menemuiku, dia sangat berbahaya kau tau, aku sungguh takut dia menyakiti mu tapi di satu sisi aku beruntung karna princess kami tidak pernah terekspos wajahnya. Tapi tenang dia sudah tewas".

"Ya ya ya kau selalu bilang seperti itu, padahal aku bisa menjaga diriku sendiri, Bahkan aku yang membunuh si Roles itu".

Sang kakak langsung melotot terkejut "Oh my god, sungguh kau yang membunuhnya?" Tanya Rafahel penuh selidik.

"Ya begitu la, kau tau kan kalau aku sudah ingin sesuatu pasti terjadi" Ucapannya sambil berjalan kearah dapur

"Please jangan lakukan itu lagi, itu sangat berbahaya, kau sudah berjanji tidak akan membunuh lagi. Ayoo la sweety berhenti dari hobimu itu dan berjalan la selayaknya seorang princess pada umumnya yang manja yang manis dan satu lagi menurut" Sang adik menghiraukannya.

"Kau sudah sarapan? Mau minum apa?" Tanya Rachel sambil menuang air putih.

"Aku ingin sarapan diluar, sana bersiap la aku tunggu disini, nanti kita sekalian ke butik" Ucap Rafahel sambil duduk di sofa.

"Ngapain?" Tanya sang adik penasaran.

"Sana cepat bersiap aku sudah lapar, jangan sampai aku mati gara-gara tidak sarapan" Kata sang kakak sambil tertawa kecil.

Trapped in a mafia partnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang