chapter 8

333 40 3
                                    

"sialan di mana anak itu"

Sebuah suara mengalihkan perhatian mereka bertiga.

Ace membulatkan matanya saat melihat darimana suara itu berasal.

"Sialan! Kita harus sembunyi!" Ace segera menarik lengan nya dan sabo untuk bersembunyi.






"Semua orang tau anak-anak itu di sekitar sini. Ace dan sabo"

Seorang pria dengan tubuh besar di ikuti beberapa pria lain di belakang nya berjalan menuju ke arah mereka bertiga.

"Apa kamu yakin Ace mengambil uang itu?" Pria itu atau porchemy yang merupakan salah satu anggota bajak laut dari bluejam berbicara.

"I-iya, kami minta maaf. Kami seharusnya tida menurunkan kewaspadaan kami" seorang pri dengan tubuh penuh perban berbicara.

"Anak itu keterlaluan, dia tida bisa mencuri uang kita begitu saja" porchemy berbicara.

"Jika sampai kapten bluejam tau tentang semua ini, dia pasti akan membunuh kita"





"Sialan! Aku tida tau para preman itu bekerja untuk bluejam!" Ace berbicara di balik semak-semak.

"Maksud mu kamu mencuri uang dari mereka!" Sabo yang berada di sebelah nya terkejut.

"Seharusnya aku tida mencuri uang itu.." Ace berkeringat sekarang.

"Sialan Ace! Kamu memang bodoh!" Sabo yang marah menatap Ace tajam.

"Mana aku tau kalau para preman itu adalah anak buah bluejam!" Ace yang kesal berusaha membela diri.

Sementara itu Luffy di sisi lain hanya memperhatikan pertengkaran kedua anak itu.

Dia membulatkan matanya saat melihat bahwa porchemy dan anak buahnya sudah semakin dekat dengan mereka.

"Anak-anak diam lah!" Luffy menutup mulut Ace dan sabo untuk diam.

Dia mengeryit saat porchemy dan anak buahnya semakin dekat dengan tempat mereka bersembunyi.

Sementara itu Luffy yang tida sadar memeluk kedua anak itu, tida menyadari wajah Ace dan sabo yang sudah memerah.

"A-apa yan-"

"Shut!" Luffy memerintahkan Ace untuk diam, dan anak itu hanya menyembunyikan wajah nya yang sudah merah.

Cukup lama mereka dalam posisi itu, Luffy yang sudah melihat porchemy dan anak buahnya pergi menjauh akhirnya melepaskan pelukannya kepada Ace dan sabo.

"Baiklah dia sudah pergi, apa kalia-" perkataan nya terhenti saya melihat wajah kedua anak itu yang memerah.

"Astaga, Apa kalian sakit? Wajah kalian merah sekali" Luffy berkata sebari menaruh lengannya di kening kedua anak itu.

"Hei! S-singkirkan lenganmu" ace berkata lalu menutup wajahnya.

Luffy yang melihat itu hanya menghela nafas saja.

"Sebenarnya kenapa kalian bisa sampai berurusan dengan mereka?" Dia bertanya pada kedua anak itu.

"Bukan urusanmu!" Ace berkata setelah selesai memulihkan wajahnya.

Luffy yang melihat itu lalu menjitak kepala Ace.

"Akh! Apa yang kamu lakukan?!" Ace berteriak memegangi kepalanya.

"Tentu urusan ku, kake bilang aku harus menjaga mu" Luffy menatap Ace, Ace hanya memalingkan wajahnya saja.

Luffy hanya menghela nafas, lalu berbalik.

"Sudah mau malam, lebih baik kita pulang" Luffy berbalik menatap kedua anak itu.

"Dan sabo, dimana rumah mu? Biar saya mengantar anda pulang" Luffy bertanya pada anak itu.

Sabo yang mendapat pertanyaan itu sedikit bingung.

"A-aku Tinggal di sini" sabo menjawab.

Luffy yang mendengar lantas terkejut "kamu tinggal di sini? Di hutan?" Luffy memiringkan kepalanya.

Sabo hanya mengangguk

Luffy yang mendengar pengakuan dari anak di depannya itu tentu tida akan mungkin bisa meninggalkan nya sendiri.

"Bagaimana kalau kamu ikut tinggal bersama kami?" Luffy bertanya dengan senyuman.

Sabo yang mendengar itu memiliki bintang di matanya.

Dengan cepat anak itu mengangguk, Luffy yang melihat nya hanya tersenyum hangat. Sementara Ace disisi lain memiliki wajah cemburu.

"Baiklah lebih baik kita segera kembali, sebentar lagi malam" Luffy berdiri dan mengajak kedua anak itu untuk pergi.









"TIDA!" Dadan berteriak padanya.

"Saya mohon dadan-san, ijinkan sabo untuk tinggal di sini" Luffy memohon padanya.

Dadan awalnya menolak tapi setelah meyakinkan cukup lama akhirnya Dadan menyetujui untuk sabo tinggal di sini.





Hari sudah malam, Luffy sedang menyiapkan tempat untuk sabo tidur sekaligus dirinya juga.

"Baiklah sudah siap" dia berkata setelah merapihkan tempat itu.

"Arigato Luffy!" Sabo berterimakasih sambil memeluk dirinya.

Luffy sedikit terkejut dengan pelukan itu tapi akhirnya tersenyum dan membalas pelukan itu.

'dasar sabo mencuri kesempatan!' Ace menggerutu melihat sabo yang memeluk Luffy.

"Sampai kapan kalian terus berpelukan?!" Ace memiliki wajah marah sekarang.

Luffy dan sabo yang mendengar protes dari Ace akhirnya melepaskan pelukan mereka.

Sabo yang pelukan nya berakhir menatap tajam Ace.

Ace yang mendapat tatapan dari sabo balas menatap nya, ada aliran listrik keluar dari mata mereka.

"Baiklah, sekarang waktunya tidur anak-anak" Luffy menyuruh mereka berdua untuk tidur.

Mereka bertiga akhirnya tidur bersama.











Hallo Minna :>
See you next chapter ^3

As bright as the sun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang