chapter 10

313 39 0
                                    

Hari sudah menjelang sore, ketiga orang itu sekarang sedang berjalan kembali ke gubuk Dadan dengan membawa buaya hasil buruan mereka.

Luffy awalnya terkejut karena kedua anak itu bisa dengan mudah menangkap buaya di sungai, bagaimana mungkin anak kecil seperti mereka mempunyai kekuatan sebesar itu? Luffy saja belum tentu bisa menangkap buaya seperti itu.

Mengesampingkan itu mereka bertiga akhirnya sampai di Gubuk Dadan, Ace dan sabo melempar buaya itu tepat ke wajah Dadan yang membuat nya marah, tapi Luffy bisa menenangkan nya.

"Baiklah kalian pergilah mandi terlebih dahulu, aku akan pergi membantu dadan-san menyiapkan makanan dulu" Luffy berbicara kepada kedua anak itu.

Saat kedua anak itu pergi untuk mandi, Luffy pergi ke dapur untuk membantu membuat makanan.










"WAHH!" Mata kedua anak itu berbinar, dengan cepat terjadi kerusuhan dari para bandit yang memperebutkan makanan.

"Makanan lah pelan-pelan" Luffy berkata melihat Ace dan sabo yang makan sangat berantakan.

Saat dia memperhatikan kedua anak itu makan ada yang memberinya satu potong daging.

"Makanlah, kamu juga membantu mengambil ini" Dadan berkata seraya meletakkan daging di piringnya.

Luffy yang melihat tersenyum hangat.

"Arigato Dadan-san" dia berkata lalu mulai makan bersama yang lain, sementara Dadan yang melihat hanya tersenyum.











Sudah 3 Minggu sejak garp mengirim Luffy untuk tinggal di gubuk Dadan.

Dia sekarang sudah dekat dengan Ace dan sabo, meskipun pada awalnya ada penolakan terhadap kehadiran nya.

Pada akhirnya dia berhasil membuat dirinya menjadi teman kedua anak itu.

Pagi itu saat Luffy, Ace, dan sabo berniat untuk pergi kehutanan seperti biasanya, sebuah suara memanggil namanya.

"Luffy lama tida berjumpa" mata nya membulat melihat kehadiran seseorang yang dikenal nya.

"Makino-nee San!" Dia segera berlari dan memeluk wanita bersurai hijau itu.

Makino hanya tersenyum dan membalas pelukannya, dia juga tida datang sendiri dia juga datang dengan walikota menemani nya.

"Lama tida berjumpa Luffy, kuharap kamu baik-baik saja" walikota menyapa nya dengan lembut.

"Terimakasih telah menghawatirkan ku mayor" Luffy melepaskan pelukannya dengan wanita bersurai hijau itu, dan membalas perkataan walikota dengan senyuman.

Sementara dia sedang berbincang dengan Makino dan walikota Ace dan sabo hanya mengintip dari balik pintu.

"Are kenapa kalian bersembunyi di situ, kemarilah" Makino berkata melihat Ace dan sabo yang mengintip dari balik pintu.

Luffy mengalihkan perhatian pada arah yang di tunjuk makino.

"Ah astaga aku hampir melupakan nya, Ace sabo kemarilah" dia menyuruh kedua anak itu untuk menghampiri nya.

Sabo dengan cepat keluar dari balik pintu diikuti dengan Ace yang terlihat malu-malu.

"Ace sabo, ini Makino dia adalah orang yang merawat saya dulu" Luffy memperkenalkan makino kepada kedua anak itu, makino tersenyum sata melihat kedua anak itu.

"Dan ini adalah walikota" walikota memberikan senyuman kepada kedua anak itu.

"Dan Makino mayor, yang berambut hitam dengan bintik-bintik di wajah itu adalah Ace, dan yang satunya dengan rambut pirang adalah sabo. Mereka adalah anak-anak yang tinggal bersama saya di sini" Luffy menjelaskan.

Sabo dengan cepat memberi salam di ikuti dengan Ace yang setelah sabo memaksanya dan memukulnya kepalanya.

"Ah yah, apa yang kalian lakukan di sini?" Luffy bertanya pada makino.

Makino tersenyum "aku hanya ingin mengunjungi mu dan memberikan beberapa baju untuk kalian" wanita itu mengeluarkan beberapa baju yang dibawa nya.

Luffy yang melihat tersenyum, makino memberikan Luffy beberapa baju lengan pendek dan kemeja berwarna hitam dan merah untuknya.

"Dan ini untuk kalian berdua" makino menunjukkan baju kepada kedua anak itu.

"Untuk kami?" Sabo bertanya seraya mendapatkan baju.

"Tentu" makino menjawab dengan senyuman, mata anak itu berbinar.

Kedua anak itu dengan cepat mencoba baju baru mereka, Ace terlihat memiliki wajah merah sata mencoba nya.

Sabo yang melihat reaksi nya menertawakan dan mulai mengejeknya, Ace yang kesal mulai berteriak marah.

Makino dan luffy yang melihat hanya tersenyum dan tertawa melihat pertengkaran kedua anak itu.

"Jadi kamu benar-benar hidup dengan Bandit...." walikota berbicara dan melihat kearah Dadan yang ada tida jauh dari mereka.

"Kau punya masalah" Dadan yang dari tadi memperhatikan akhirnya berbicara.

"Ya, Sangat besar! Kau seorang bandit, jangan bersikap seperti itu!"-walikota

"Apa?! Orang-orang dari windmili village semuanya menyebalkan?!"

Terjadi perdebatan diantara Dadan dan walikota.

Luffy yang melihat hanya tertawa.











"Ini dia" terlihat sudah ada meja penuh makanan di hadapan mereka.

"Terimakasih makino" Luffy berterima kasih kepada wanita itu karena sudah bersedia membantu membuatkan makan malam untuk nya dan para bandit.

Makan malam hari itu sedikit berbeda, tida ada perebutan atau perkelahian untuk memperebutkan makanan, ini semua karena Makino dan juga walikota yang bersedia membantu membuatkan makanan juga sekaligus merapihkan meja untuk makan.

Hari itu semua orang makan dengan tenang dan damai berkata makino.














Hai Minna-!
Back with me Kaela, Sorry for the short chapter .

I have you like it <3

Bertemu lagi di chapter 11

As bright as the sun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang