Chapter 28 - Trapped in Love

113 20 3
                                    

Dalam setiap langkahku menuju meja kerjaku, aku telah menyiapkan telinga dan hati untuk setiap cercaan yang akan aku terima dari Yoongi. Aku dan Jin tiba pukul tujuh pagi di Incheon dan aku langsung melesat ke kantor dan mandi di ruang gym semata hanya karena menghindari keterlambatan akibat kemacetan. Kebetulan masih tersisa satu pakaian yang cukup sopan untuk kukenakan di kantor dalam koperku. Hyeri menyambutku dengan senyuman manisnya seperti biasa, yang kubalas dengan sopan sambil terus berjalan menuju ruang kerja Yoongi yang juga adalah ruang kerjaku.

Ah, soal Hyeri. Aku juga sudah menyiapkan hati untuk melepaskan Yoongi hari ini. Kurasa sandiwara ini bisa kami sudahi dan aku akan kembali menjadi Hyunji si manajer Yoongi, bukan lagi Hyunji si pasangan Yoongi. Walau hatiku berontak tak mau, namun aku sadar kalau Yoongi pun tak dapat kujangkau.

Menghabiskan waktu seharian bersama Jin kemarin membuat aku sedikit lebih tenang. Ia membawaku ke pantai, berfoto-foto tidak penting, makan seafood, dan jalan-jalan ke pusat turis yang ramai dengan sedikit berpetualang memakai masker dan hoodie. Bagaimana pun, Jin juga adalah seorang idol. Akan timbul rumor tidak penting jika ada yang menangkapnya sedang menghabiskan waktu dengan seorang wanita. Dan kami tak mau itu terjadi. Meskipun kami selalu dalam mode waspada saat berjalan-jalan, ternyata pengalaman seperti ini menarik juga. Kami banyak tertawa karenanya.

Sungguh, kalau saja aku tidak terjebak perasaanku sendiri, aku rela menghabiskan waktuku untuk Jin. Dia laki-laki yang baik. Dan dia benar-benar melakukan apa yang ia katakan padaku. Jin berusaha melupakan Hyeri dengan bersikap sangat manis padaku. Kami bahkan dikira sebagai sepasang suami istri yang sedang melakukan bulan madu di Busan karena sikap Jin yang kelewat mesra padaku.

Aku berkali-kali bilang kalau aku tak mau menjerumuskan Jin dalam hubungan yang semu karena aku tak bisa membalasnya. Kami sama-sama hanya ingin melampiaskan rasa tak sampai kami untuk melupakan orang yang benar-benar ada di hati kami. Dan tenggelam dalam hubungan pertemanan dengan keuntungan seperti itu tentu sangat berbahaya. Dan kami jelas menyadari itu. Tapi Jin bersikeras melakukannya, dan aku pun anehnya menikmati hubungan seperti ini tanpa banyak berdebat lagi.

Sebagian diriku berharap, apakah dengan melakukan ini, Yoongi akan sedikit saja merasa cemburu padaku? Tatapannya yang kuterima di Bluemoon malam itu berputar sekali lagi di kepalaku. Tatapan dengan setitik sayang yang kutemukan kala kepalaku pusing waktu itu. Jika memang itu hanya khayalanku saja, setidaknya itu khayalan yang indah untuk kusimpan dalam hati. Setidaknya, sekali saja, aku bisa mendapatkan tatapan itu dari seorang Yoongi.

Banyak kekhawatiran lain juga melandaku. Apakah jika Yoongi benar-benar tahu, dia akan memberikan banyak penalti untukku? Apakah ia justru akan menyuruhku membayar hutangku dengan bunga yang sangat besar dengan penalti itu? Aku tidak tahu. Aku tidak tahu hal gila apa yang akan Yoongi lakukan padaku jika ia tahu tentang ini. Tapi sebanyak aku khawatir tentang itu semua, sebanyak itu juga Jin meyakinkanku kalau ia pasti bisa membantuku, apalagi jika itu hanya soal uang.

Aku mengelus dadaku pelan, meredakan degup jantungku yang entah sejak kapan berdetak begitu kencang. Aku tampaknya terlalu tidak rela harus menyudahi sandiwara ini. Dan di sisi yang lain, juga ingin beristirahat barang sejenak dari kejutan-kejutan sakit hati yang pasti aku terima jika sandiwara ini masih berlangsung. Namun yang paling berpengaruh saat ini adalah tidak tahu bagaimana harus bersikap saat aku akan menyampaikan banyak fakta tentang Hyeri nanti. 

"Sudah sarapan?", sambut Yoongi dengan nada yang ramah. Tunggu, tunggu, ini kelewat normal. Aku mengharapkan cercaan dan kemarahan Yoongi tapi ia justru menyambutku dengan cukup hangat pagi ini.

"Belum sempat. Kalau ada pekerjaan yang mau kau limpahkan padaku, silahkan. Atau kalau ada kesalahan yang kubuat dalam pekerjaanku seperti yang kau bilang saat kita di Busan kemarin, beritahu aku dan aku akan memperbaikinya. Soal penalti, penalti apa yang akan kuterima?", kataku langsung saja.

Love Potion || MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang