04. Smooch

396 44 4
                                    

Setelah semua orang tadi tau Jake dan Seeun 'pacaran' alhasil mereka ditempatkan di satu kamar yang sama. Minjae dan Miu pun begitu. Tapi masalahnya, Jake dan Seeun kan gak pacaran, walaupun pernah dua kali tidur bareng sih.

Seeun masuk lebih dulu diikuti Jake yang langsung menutup pintu dan menguncinya. Seeun kaget mendengar suara pintu terkunci, langsung menoleh menatap Jake yang sedang menuju ke arahnya.

"Gue gak tahan mau cium lo daritadi," Seeun mengerjapkan matanya mendengar pengakuan tanpa basa-basi itu.

Jake mengelus kedua lengan Seeun, mendekatkan wajah mereka. Tangan Seeun bersandar di dada Jake, gak berani menatap balik cowok itu.

Sebelah tangan Jake terangkat ke tengkuk Seeun. "Look at me," ujarnya dan entah kenapa Seeun menuruti.

"Boleh ya?" izinnya. Seeun gak menjawab, dia bahkan terlalu malu untuk sekedar mengangguk.

"Hm? Boleh?" bisikkan Jake yang meminta izin padanya membuat sekujur tubuh Seeun meremang. Pandangannya kemana-mana gak bisa fokus karena salah tingkah, dan Jake terus berusaha supaya gak memutuskan kontak mata mereka.

Daripada menjawab, Seeun memilih untuk memejamkan matanya. Menandakan lampu hijau. Jake auto tersenyum dan langsung mengecup bibir Seeun sekilas. Cewek itu membuka matanya kaget betapa cepatnya kecupan tadi.

Tapi tiba-tiba Jake kembali menciumnya. Kali ini lebih agresif dan panas. 'Gak tahan' yang dimaksud Jake tadi adalah ini. Pagutan bibir mereka yang mengeluarkan bunyi khas mengisi di ruangan yang sunyi.

Jake dengan lihai menarik lidah Seeun masuk ke dalam mulutnya untuk dimainkan disana. Sedangkan Seeun yang mabuk akan ciuman ini terus mengecupi bibir bawah Jake. Keduanya sama-sama menikmati, dan untungnya Seeun bisa mengimbangi ciuman Jake yang penuh gairah ini.

Kaki Seeun lama-lama melemas, dia menyandarkan tubuhnya pada tubuh Jake. Kedua tangan Jake dengan sigap menahan dengan mengeratkan pelukannya.

Gantian kali ini Jake mendorong masuk lidahnya ke mulut Seeun. Meminta cewek itu melakukan hal yang sama dilakukannya tadi. Seeun mengerti, dia menghisap lidah Jake di dalam sana. Yang dilakukannya ini tanpa sadar membuat Jake dimabuk kepalang sehingga cowok itu mengeluarkan suara rintihannya.

Setelah beberapa saat, Jake memutuskan pagutan mereka. Terlihat Seeun mengatur nafas dengan wajah dan telinga yang memerah. Jake menyentuh telinganya pelan lalu merambat ke pipi Seeun.

"Jago banget," puji Jake mengelus bibir Seeun.

"Lo doang yang bisa ngimbangin ciuman gue," ucapan Jake membuat Seeun menyerngit. Berarti ada orang lain yang merasakan ciumannya.

"Siapa yang gak bisa?" tanya Seeun mancing.

Jake tertawa. "Mantan, bukan siapa-siapa"

"Oh."

Jake menunduk menatap Seeun yang kini menyandarkan dahinya di dada. "Lo cemburu?"

"Pede banget, najis!"

"Hahaha!" Jake mengelus belakang kepala Seeun lalu mengangkat kepala cewek itu untuk mendongak.

"Coba tunjukkin,"

"Tunjukkin apa?"

"Show me your best kiss,"

"Apa sih," Seeun mengalihkan pandangan.

"Kok malu-malu? Tadi doyan banget sama bibir gue,"

"SUMPAH DIEM DEH!"

Makin Seeun malu, makin Jake gak tau malu. Cowok itu gencar meledek Seeun, bahkan menciumi seluruh wajah cewek itu termasuk bibirnya.

WRONG TURN | Jake, SeeunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang