-Bahasa tidak baku-.
.
.
.~Happy Reading~
.
.
.
."Siap ati - ati non," balas Bi Nur.
"Ok," ucap Aileen.
Ia pun berjalan menuju motornya, kemudian mengendarainya pulang.
****
'Tok.. tok... tok...' suara ketukan pintu terdengar dari luar rumah Aileen, entah siapa yang bertamu."Iya! tunggu bentar!" sahut Ibu Aileen dari dalam rumah.
'Cklek' pintu pun terbuka dan nampaklah sosok tetangga sekaligus teman Aileen itu dengan tas yang Ia gendong di bahu kanannya, "loh... nak Raka? mau cari Aileen ya?" tanyanya. Yaps, sosok itu adalah Raka.
"Eh... iya Bi, tadi udah janjian mau belajar bareng," balas Raka sambil tersenyum.
"Oh... ayok masuk duduk dulu nak," ucap Ibu Aileen dan mereka berdua pun masuk ke dalam rumah.
Ibu Aileen pun mempersilahkan Raka untuk duduk di ruang tamu, "tunggu dulu ya nak? Aileen masih ngambil baju loundryan tadi," ujarnya.
"Oh, gitu ya Bi?" balas Raka, "gapapa deh Raka tunggu, bentar lagi juga pulang kan?" ucapnya menatap sang Bibi aka Ibu Aileen.
"Ok deh, emm...tunggu sini dulu ya? tante buatin minum, gausah sok nolak," ucapnya sambil menunjuk Raka dengan jari telunjuknya, membuat Raka yang ingin berbasa - basi pun tidak jadi, dalam benaknya 'tau aja dah, feeling emak - emak emang bisa pas gitu ya?'
Ibu Aileen pun berlalu untuk membuatkan minum Raka. Tidak lama kemudian terdengar lah suara klakson motor dari arah luar rumah,
'Tin... Tin...'"Ibu! Aileen sampai!" terdengar suara terikan dari sosok yang sudah ditunggunya tadi.
"Iya nak! sebentar!" balas Ibu Aileen yang berada di dapur.
"Biar Raka aja ya Bi?" ucap Raka saat melihatnya berjalan menuju pintu.
"Oh? boleh nak," balasnya dan kembali menuju ke dapur.
Raka membuka pintu rumah Aileen, 'Cklek' nampaklah sosok Aileen yang masih berada di motornya dengan dua kantong kresek yang lumayan besar yang berisikan baju loundry itu.
"Buset dah! banyak juga bawaan Lu?" ucapnya seraya berjalan mendekat kearah Aileen dan membantunya membawa salah satu kantong kresek tersebut.
"Iya nih, thanks Ka," balasnya, kemudian Ia pun berjalan masuk ke dalam rumahnya seraya membawa kantong kresek yang satunya lagi, diikuti Raka di belakangnya.
"Bu, ini mau ditaruh mana?" tanya Aileen kepada Ibunya
Sang Ibu pun berbalik menghadapnya, "bawa ke sana aja Leen, taruh di deket mesin cuci ya?" jawabnya menunjuk kearah tempat loundry.
"Oh? Ok buk," balasnya, kemudian Ia dan Raka pun menaruh bawaannya itu di tempat yang telah ditunjukkan oleh Ibunya.
Aileen pun menghela nafasnya sejenak, "Huft, akhirnya beres."
"Ka? aku tinggal mandi ama ganti baju betar yak?" ujarnya kepada Raka seraya berjalan menuju ke ruang tamu lagi.
"Ok dah, GPL ya pokoknya!" balasnya kepada Aileen yang sudah pergi menuju ke kamar mandi dengan membawa baju gantinya sekalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
KASTA
Short StoryKetika sebuah realita tak sesuai dengan ekspektasi, . ketika kehidupan selalu mengatasnamakan 'kasta' diatas segalanya. . Tentang kehidupan seorang gadis remaja yang selalu menganggap bahwa "semua hanyalah omong kosong semata," . . . . Tiba - tiba d...