#pandangan pertama

3 2 0
                                    

Pagi itu aleta menjalani mpls di SMA N 1 GARUDA sekolah ini merupakan sekolah yang ia impi-impikan, dan ia masuk melalui jalur zonasi, soalnya Aleta gak pinter-pinter amat.

Hari ini merupakan demo ekskul dimana setiap ekskul akan mempromosikan ekskulnya agar para murid baru tertarik.

Di demo ekskul tersebut tentunya ada PMI,OSIS,PRAMUKA,PASKIB,ROHIS,ROKSIS,TATA BOGA,TATA BUSANA,FOTOGRAFI,BASKET,VOLI, BADMINTON,SEPAK BOLA,TENIS MEJA,KESENIAN, dan masih banyak lainnya.

Aleta sebelum masuk di sekolah ini memang sudah menembak tata boga karena hobinya memasak dan sangat suka makanan.

Kini giliran ekskul tata boga yang melakukan demo ekskul. Aleta tercengang dengan seorang lelaki yang sedang berada di depan meja dengan menggunakan celemek layaknya koki.

Lelaki itu berjalan menuju ke arah Aleta dan menyuguhi Aleta sebuah pie susu.

"Silahkan di nikmati nona"
Ucap lelaki tadi yang membuat jantung Aleta berdetak tak karuan.

"Terimakasih"
Ucap Aleta bahagia.

Lelaki itupun kembali menuju meja tersebut dan memulai membuat makanan lagi untuk demo ekskulnya.

Selang beberapa waktu akhirnya demo ekskul pun selesai. Aleta masih terbayang-bayang dengan sosok lelaki tadi, siapa namanya? Dimana rumahnya?

"Oh iya kan kaka tadi klub tata boga kan yah jadi.... Mwehehehe "
Ucap Aleta tanpa menyadari kehadiran seseorang di belakanganya.

Puk...

"Kamu mau masuk klub tata boga?"
Tanya seorang lelaki yang menepuk pundak Aleta dan membuat aleta terkejoett .

"E-eh...... Mau banget om eh mba eh pak....."
Jawab Aleta belibet

"Haha panggil aja kak alfi"

"Ehehe maaf ya kak tadi aku terkejoett"

"Kok bisa?"

"Soalnya didepan ada bidadara...e-ehh maksudnya ada kakel gitu takutnya kena labrak"

"Hahaha...Disini gak mandang senioritas kok"

"Yah itu menurut kaka tapi kalo yang cewek-cewek gimana? Susahh..."

"Gak usah takut kita kan sama-sama makan nasi,juga sama sama makhluk Allah jadi gak usah takut, takutnya itu ke allah bukan ke makhluknya yah?"

"Ehehe siap bos"

Alfi pun melenggang pergi setelah memberikan Aleta selembar formulir ekskul tata boga.

"Ohh namanya kak alfi yah mwehehe saatnya kita selidiki nyuruhuhuhu"
Ucap Aleta yang akan memulai pencarian informasi tentang segala hal yang berkaitan dengan Alfi.

Tenang aja Aleta bukan definisi orang yang kayak stalker kok dia cuman mencari informasi secukupnya aja seperti nama ig, keseharian,dan hobinya saja.

"Oh ini toh ig nya..'alfi.lan' lan nama kak alfi atau kiasan doang yah? Jadi kepo"

"Ekhmm... Kepoin siapa tuchh"
Ucap seorang gadis yang kini berada di samping Aleta.

"Eh mala ini aku mau nanya kamu tau kak Alfi yang di ekskul tata boga gak?"

"Tau emangnya kenapa? Kamu suka yah sama dia?"

"Ehh apasih tau aja"

"Udah ketebak sih ta, gue kenal kok dulu pernah 1 SMP dia orangnya ramah,baik, royal, cerdas,dan anak yang bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa"

"Wah fikss idaman gue itu, pilihan gue emang gk pernah salah sih "

"Jadi lo mau info apa nih?"

"Dia ada deket sama cewek gak la?"

"Oh kalo itu mah bukan dia yang deket sama cewek tapi yang ada cewek-cewek yang pengen deket ama dia, gue saranin lu jangan kek ngejar yang keliatan gitu sih dia gak suka cewek yang kayak *murce gitu"

*Murce=murahan

"Terus-terus? Dia sukanya sama cewek kek gimana?"

"Dia sukanya tuh sama cewek gimana yah ntar gue tanyain ke dia deh mumpung gue akrab"

"Waahh aku jadi immrwii"

"Lebbay lo"

Mala adalah sahabat Aleta sejak di bangku SD sayangnya mereka berpisah waktu SMP dikarenakan Aleta harus menemani neneknya di kampung, jadi Aleta bersekolah di kampung neneknya.

Aleta sudah menganggap Mala sebagai saudara sendiri, Mala merupakan salah satu orang terpenting dalam hidup Aleta.

Mala sering membantu Aleta dalam pelajaran yang tak diketahui Aleta terlebih lagi matematika.

Aleta selalu terbuka kepada Mala,baik itu tentang masalah keluarga maupun masalah percintaan.

Keluarga Aleta bukanlah keluarga yang kaya, Aleta memiliki keluarga yang sederhana namun memiliki misteri didalamnya yaitu sampulnya tak sesuai dengan isinya.

Mengapa demikian?, Ketika ada pertemuan sebisa mungkin kedua orang tua Aleta pasti menunjukkan kasih sayang penuh kepada Aleta, namun saat berada dirumah Aleta terkadang diperlakukan seperti hewan peliharaan.

Hal itu berlaku semenjak Aleta memiliki ayah tiri dan 2 saudara tiri. Aleta seperti di anak tiri kan oleh ibunya sendiri.

Aleta hanya memiliki satu orang yang dapat mengerti dirinya yaitu Mala sahabatnya.

Maaf ye ceritanya agak gj soalnya saya bukan penulis handal mwehehe baru belajar juga

i love u more Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang