"Jangan membuat ulah lagi! " titah Raja pada Callie.
"Saya mengerti, Yang Mulia. " Callie menunduk hormat, lalu segera memasuki kereta kuda yang sudah terisi oleh Pangeran Stanley. Adele tidak ada karena sedang demam tinggi seusai kehujanan kemarin.
Kereta mewah berlambang keluarga kerajaan melaju pergi menuju kuil.
Ya, kuil.
Hari ini adalah jadwal Anak anak raja pergi ke kuil untuk berdoa dan mendapat berkat yang berlaku sebulan sekali.
"............"
Hening.
Sama sekali tidak ada suara kecuali derap langkah kuda dan roda kereta yang berbenturan dengan jalan.
Stanley tidak ada niatan untuk mengobrol dan Callie menundukkan kepalanya. Mencoba untuk tidur walau hasilnya sama saja gagal. Ia sebenarnya sangat lelah. Tadi malam ia tidak bisa tidur lagi karena mimpi buruk.
Bahkan sampai kereta memasuki kuil, tidak ada satupun yang buka suara.
Stanley turun dari kereta lalu mengulurkan tangannya pada sang adik sebagai formalitas. Ia sudah siap untuk di acuhkan tapi, jari jari lentik nan lembut tiba tiba jatuh ke atas tangannya.
Callie turun sambil memegang tangan kakaknya. "Terimakasih. " ucapnya tulus.
Dress putih tanpa korset yang terlihat sederhana berayun lembut seirama dengan langkah kaki Callie.
"Selamat datang di kuil suci, Yang Mulia Putra Mahkota, Yang Mulia Putri Callie. Semoga rahmat dan keselamatan selalu tercurah pada keluarga kerajaan. " sambut Delion De Gward. Sang Pope - Utusan Dewa Agung- sekaligus pemegang kekuasaan tertinggi di Kuil Suci Endelwigh yang agung setelah saint dan saintess. Kuil megah yang telah berdiri sejak ratusan tahun yang lalu. Sayangnya kuil ini atau lebih tepatnya kerajaan Zypher sudah lama tidak menyambut kedatangan seorang Saint ataupun Saintess. Entah apa yang hendak Dewa lakukan dengan tidak mengirim seorang utusan untuk mereka.
Namun jangan salah, walau tidak pernah ada Saint ataupun Saintess yang muncul beberapa tahun belakangan, Para Rakyat, Bangsawan dan Keluarga Kerajaan masih sangat taat beragama. Makanya kekuasaan kuil tidak bisa di anggap remeh.
Stanley mengangguk sopan. "Lama tidak bertemu, Pope."
Dellion tersenyum lembut. Rambut pirang panjangnya bergoyang di tiup angin. "Lama tidak bertemu. Apa kita akan melakukannya sekarang? "
"Iya. "
"Kalau begitu mari ikuti saya. " Dellion membawa Stanley dan Callie menuju tempat pemujaan.
Callie dapat melihat banyak pendeta yang berdoa menyembah empat patung yang menjulang tinggi dengan indah.
Dua laki laki dan dua perempuan. Callie mengenali setiap nama nama dewa tersebut.
Helios, Dewa Takdir.
Gravios, Dewa Kekuatan.
Elene, Dewi Kasih Sayang.
Alocia, Dewi Cinta.
Empat Dewa yang di puja oleh Rakyat Kerajaan Zypher dan Kerajaan Kerajaan lain.
Stanlay dan Callie berlutut di hadapan patung, menyatukan kedua tangan mereka di depan wajah dan menutup mata untuk berdoa.
Dellion mengawasi sambil tersenyum di belakang keduanya.
Jujur saja, Callie bingung ingin berdoa seperti apa. Ia juga ragu apakah keempat dewa ini yang telah membuat ia hidup kembali.
Pada akhirnya, ia hanya berkata, "Terimakasih telah mengabulkan doa ku. "
"Sama sama, anak manis. "
KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonis Body!
FantasyCallie Esmeralda, tidak ada yang tidak kenal dengan nama itu di Kerajaan Zypher. Hanya mendengar nama tersebut, wajah para bangsawan menjadi kesal dan takut. Para rakyat jelata gelisah bersembunyi di dalam rumah. Pengemis dan anak buangan yang tidak...