Episode 4 : Guild Zairen

3.6K 312 0
                                    

Makan bersama hari itu, berjalan sangat lancar tidak seperti yang Raja dan Ratu pikirkan. Mungkin karena pada makan bersama hari ini, putri pembuat onar sama sekali tidak melakukan apapun selain diam dan makan.

"Saya menunggu pertemuan kita selanjutnya, putri. " Duke Skyler mencium punggung tangan Callie dengan tenang.

Jangan bingung kenapa dia bisa bersama Duke Skyler setelah acara makan bersama selesai.

Duke yang satu ini...... Entah kenapa ingin ia mengantar kepergiannya. Karena merasa tidak ada masalah, Raja pun menyuruhnya pergi. Jadilah ada adegan seperti ini sekarang.

"Ya. Dan lain kali, tolong panggil saya dengan nama. " Callie segera menarik kembali tangannya.

"Kenapa? "

"Panggilan putri terlalu mulia, saya tidak pantas mendapatkannya. " jelas Callie.

Duke Skyler tersenyum tipis. "Baik, saya akan memanggil anda dengan nama jika anda juga menganggil saya dengan nama. "

Callie memiringkan kepalanya. "Duke Felix? "

Senyum Duke Skyler kian menebal. " Saya harap anda tidak memanggil saya dengan gelar. Gelar itu terlalu mulia untuk saya. "

"Pufftt. "

Duke Skyler tertegun melihat gadis di depannya tiba tiba tertawa lembut. "Terlalu mulia? Saya pikir gelar itu sangat cocok untuk anda, Felix. "

"........Terimakasih atas pujiannya, Callie. "

"Kalau begitu aku pergi. " tanpa sadar, Duke Skyler membelai kepala Callie singkat.

"Ya, sampai jumpa. " Callie sendiri tidak keberatan. Mungkin ini jugalah yang ia inginkan. Pengalaman di belai oleh orang lain dengan penuh kasih sayang, ah indahnya!

Callie pikir, Duke Skyler bukan orang yang seburuk itu. Dia tidak acuh tak acuh, juga tidak dingin.

Dia penuh perhatian dan juga hangat. Membuat Callie memiliki kenangan indah sebelum pergi meninggalkan dunia.

o0o

Setelah kepergian Duke Skyler, Callie kembali ke paviliun Roselyn dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang sambil mendengarkan laporan Marline.

"Nona, bahan pangan sudah di kirim ke beberapa panti asuhan. Saya juga menbagikan sedikit makanan pada para fakir miskin, yatim piatu dan gelandangan. " jelas Marline.

"Saya juga sudah mengambil beberapa untuk diri saya sendiri. Dan sisanya ada di dalam kantung ini. " Marline memberikan kantong uang yang terlihat agak berat.

Callie menerima kantung itu dan melihat isinya.

Bagus! Sepertinya ini sudah cukup, ia akan pergi ke guild besok.

"Kerja bagus, terimakasih. Sekarang kau bisa istirahat. " puji Callie.

"Ucapan nona adalah perintah bagi saya, kalau begitu saya izin pergi. " Marline membungkuk hormat dan berbalik pergi.

"Oh iya, besok aku akan keluar. Kau tidak perlu ikut, jaga paviliun untuk ku. " tambah Callie sebelum Marline sempat meraih gagang pintu.

"Baik nona. " Marline setuju dengan patuh tanpa bertanya lebih lanjut. Ia kemudian pergi untuk membantu para pelayan lain mengurus paviliun besar itu.

"Mari kita lakukan semuanya sedikit demi sedikit. " gumam Callie. Pupil merah menyala mulai bersembunyi di balik kelopak matanya.

Selamat malam, semangat untuk hari esok, Callie!

.
.
.

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

The Antagonis Body! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang