chapter 1

400 18 6
                                    

"bunda.."-panggil si pria bertubuh kekar dengan rambut berwarna merah muda itu.

"iya sayang?"-jawab sang bunda yang sedang sibuk memanggang roti untuk anak-anaknya.

"aku mau kuliah di Jepang"-pria itu menatap bundanya dengan tatapan dingin sekaligus berharap. ia ingin sekali merasakan bagaimana rasanya hidup sendiri, dia ingin belajar mandiri walau berat meninggalkan keluarga tetapi ia ingin sekali mewujudkan keinginan dia di negara orang tersebut.

"Sukuna? kamu yakin?"-tanya sang bunda dan seketika menghentikan kegiatan memanggang nya. ia menatap putra sulung nya yang sedang menatapnya juga dari meja makan, terlihat jelas anggukkan kecil dari Sukuna.

"nanti bunda tanya sama ayah dulu ya, kalau kamu sama Yuuji akan kuliah di Jepang"

"gak mau bareng Yuuji Bun! aku mau sendiri aja"-bantah Sukuna dengan cepat.

"IDIH!!! JAHAT LO BANG!! MASA GA MAU, SAMA ADEK SENDIRI JUGA! SETAN"-ucap Yuuji refleks membesarkan suaranya ketika mendengar bahwa saudara kembar beda 15mnt nya itu gak mau satu kuliahan dengan nya.

"Yuuji.. ceriwis banget, itu kata kata nya di jaga yaa!"-bunda menegur Yuuji yang kini sedang menatap tajam ke arah Sukuna, tetapi tak di respon apa apa oleh Sukuna.

__

"kenapa gak disini aja? universitas disini juga gak kalah bagus dari universitas di Jepang.."

"tapi ayah, sama aja beda suasananya"-Sukuna hampir putus asa mendengar pendapat ayahnya.

"ya vibes nya beda karna disana lo sendiri gak ada gue, kalo disini ada gue dan itu nyusahin lo kan?"-sambung Yuuji dengan ekspresi wajah tidak senang.

"tuh tau"-balas Sukuna singkat, ayah dan bunda hanya menggelengkan kepala melihat kedua anak kembarnya yang saling adu mulut didepan mereka.

"yaudah.. nanti ayah daftarkan"-final sang ayah membuat Sukuna terbelalak dan tersenyum puas.

"ayah, Yuuji gimana?"-tanya Yuuji yang cemburu melihat Sukuna yang di perbolehkan mengejar impian nya di Jepang.

"ya, kamu mau di Jepang juga?"-mendengar pertanyaan bunda ini Yuuji lantas menggelengkan kepala dan menatap Sukuna dengan tatapan memicing.

"Yuuji mau kuliah di Jerman hehe"

___

hari sudah larut. Sukuna kembali ke kamarnya, lalu mengganti pakaian dan bersiap untuk tidur. Sukuna berjalan ke arah meja riasnya dan melihat satu kotak kecil yang berisikan satu cincin berwarna silver, dengan dua buah inisial terletak didalamnya *S&M*. Sukuna tersenyum tipis dan terus menatap cincin itu.

"andai gue gak ngelakuin hal bejat itu"

setelah nya, Sukuna meletakkan kembali kotak itu dan berjalan ke arah ranjang nya. sebelum tidur ia membuka kaos nya dan tertidur dengan telanjang dada.

___

singkat cerita..
hari ini adalah hari berangkat nya Sukuna ke Jepang dan Yuuji ke Jerman. kini mereka berada di bandara ditemani bunda dan ayah.

"Sukuna.. nanti kalo udah sampai di Jepang, kasih tau bunda sama ayah yaa, Yuuji juga tuh kalo udah sampai di Jerman jangan lupa kasih kabar"-Sukuna dan Yuuji pun menganggukkan kepala mereka bersamaan.

"hwaaaa bundaaaa ayahhhh jangan kangen Yuuji yaaa.. hiks..hiks.."-Yuuji kini memeluk sang bunda sambil terisak.

"cengeng lo, bocah gausah jadi pergi aja"

"Sukuna.."-tegur ayah pada Sukuna yang sedang menjahili Yuuji.

"alah sok ngatain gue bocah, lo paling juga pengen nangis kan? tapi lo gengsi"

Sukuna gak merespon apapun, dia hanya memutar bola matanya, malas. kalau bisa dibilang, yang di katakan Yuuji barusan itu gak salah. ya, Sukuna adalah tipe orang yang gak bisa jauh dari keluarga, tapi enggan menunjuk kesedihan nya karna dia lebih suka memendam perasaannya sendiri.

"udan tuh, check in terus sana.. bunda sama ayah pulang dulu"

"dikit bang, lap ingus dikit pinjem hoodie lo"-Yuuji menarik lengan hoodie yang dipakai Sukuna untuk mengelap ingus nya.

"JOROK BANGET LO BANGKE"-Sukuna langsung menjauhkan dirinya dari Yuuji dan bersalaman dengan ayah dan bunda.


TBC...
typo dikit gak ngaruh (kalo ada sih)
next??


ROOMMATE [sukufushi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang