🌼
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Dean meregangkan kaki dan tangannya otot nya terasa kaku karena hari ini cafe begitu ramai dia senang di hari pertamanya bekerja dia disambut dengan banyak pengunjung. Hari ini hujan begitu deras dia merogoh ponsel, jam menunjukan pukul 21.00 malam ini cukup larut ditambah hujan yang begitu deras dia berpikir apakah di jam segini ada angkutan umum.
Dean beranjak keluar dari cafe untuk mencari angkutan umum, dia tidak ingin bajunya basah kuyup jadi dia sedikit berlari menuju halte, lama dia menunggu akhirnya angkutan umum itu datang. Selama perjalanan di tengah hujan yang mulai reda Dean memasang earphone ditelinga nya mendengar musik dengan bau air hujan itu sangat menenangkan, Readers pun suka gitu iyakan?Tinnnnnnn!!!!
" Ada apa Pak?" Dean dan penumpang lain kaget,karena supir angkot mengerem mendadak
"Ada tawuran didepan, mereka ngalangin jalan"
Segerombolan remaja se-usia Dean sedang adu senjata di tengah jalan, tidak lupa tangan mereka membawa senjata tajam. Mata Dean memicing sepertinya dia pernah bertemu dengan salah satu dari segerombolan remaja itu, tapi Dean tidak mengingatnya dimana dia bertemu.
Di tengah keributan dan teriakan di luar kini tawuran itu makin mendekat ke mobil angkutan umum yang Dean tumpangi ,para penumpang di buat makin panik salah satu jalan keluarnya adalah menghubungi polisi.
Tidak lama setelah Dean menghubungi polisi, polisi pun datang dengan tapi yang namanya orang tawuran ketika melihat polisi alhasil mereka kabur terbiri-birit dengan sepeda motor mereka.
Tapi ada satu remaja yang tertangkap karena luka di kakinya,mungkin teman temannya meninggalkannya dan dia tidak bisa berlari karena luka di kakinya, Mobil pun melaju kembali,tapi pikiran Dean masih tertuju pada remaja itu.
Jam menunjukan pukul 06.00 Dean Bergegas pergi ke kamar mandi,hari ini dia izin untuk tidak bekerja karena dia akan mengambil tes untuk masuk ke Porus High School ,Setelah Mandi dia bergegas pergi untuk sarapan dengan semua orang,Disana ada Andre dia tidak tahu kalau Andre sudah pulang.
Jujur Safiyyah dan Kevin melarang Dean untuk mengikuti Tes, Karena mereka berencana akan membiayai Dean untuk masuk ke Porus High School tapi senyuman terpaksa dari Kevin membuat Dean menolak , Dia tahu pria ini keberatan,Ternyata memang benar istilah tidak semua Ayah tiri akan menerima dan menyayangi anak tirinya.
"Dean, Mama mau bicara sama kamu" Safiyyah Membuka obrolan dimeja makan
"Mama mau bicara apa?"
"Sebelumnya Mama minta maaf , Jika ini akan membuatmu kecewa dan marah sama Mama. Tapi Mama tidak ada pilihan lain, Di sisi lain Mama memiliki tugas seorang istri dan di sisi lain Mama juga memiliki tugas seorang ibu" Dean yang sedari tadi sibuk dengan sendok nya, Beralih Menatap Safiyyah.
"Mama sementara ini akan tinggal di luar kota bersama Om Kevin , Dia membuka usaha Toko pakaiannya diluar kota. Lagi pula Om Kevin pasti bakalan ngebutuhin Mama disana dan Raja juga sudah mulai masuk sekolah nanti, dia masih kecil Mama gabisa ninggalin dia sama Om Kevin "
"Lalu Dean? Apa ga ngebutuhin Mama juga?"
"Dean, Disini Masih Ada Paman dan Bibi" Melinda menyela obrolan ini
"Iya Dean, Kamu sudah Paman anggap seperti anak sendiri"
"Um terserah Mama kalau gitu" Dean menghela nafasnya,Mood nya pagi ini benar benar menjadi buruk.
Dean sudah selesai sarapan dia berpamitan untuk berangkat tes tidak lupa dia minta doa dari Mamanya supaya dia bisa lolos dan diterima.
"Dean pergi dulu Ma" Ucap Dean mencium tangan Safiyyah
![](https://img.wattpad.com/cover/352555225-288-k258584.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
D: Deandra Pratama
أدب المراهقين"Terlalu rapuh untuk bertahan, terlalu kuat untuk di hancurkan"