Transmigration Queen [END]

Chapter 12

Vote Sebelum Membaca!!

Disebuah tempat yang terlihat seram terdapat seorang pria sedang mengfokuskan dirinya, karena merasakan ada sesuatu asing disekitar tempatnya.

"Wanye, apakah kau merasakan apa yang aku rasakan?" Tanya seorang pria itu menatap orang disebelahnya.

"Hamba merasakan juga yang mulia" jawab pria yang bernama Wanye itu.

"Siapa yang berani masuk ke wilayahku ini?" tanyanya dengan penasaran.

"Kalau yang mulia penasaran, biar saya saja yang melihat keluar," ucap Wanye mengajukan diri.

"Saya saja yang mengeceknya, kau tetap disini!" perintah seseorang itu.

"Baik yang mulia Penyihir agung" patuhnya.

Ya dia adalah Penyihir Agung Alfred, sosok penyihir Agung yang terkuat dan terhebat di seluruh benua ini.

Alfred kini telah sampai dimana aroma asing itu berada, dan dia melihat seorang gadis bercadar ditengah hutan, padahal jarak dari posisi gadis ini dengan kediamanya itu lumayan jauh tapi mengapa aroma harumnya begitu kuat sampai tercium di hidung Alferd, ntah mengapa melihat gadis itu membuat Alfred tertarik, dan ia tiba-tiba langsung berdiri didepannya.

"Siapa kamu?" tanyanya gugup gadis itu.

"Mari ikut saya!!" tanpa menjawab pertanyaan itu, Alfred malah langsung menyambar tangan gadis itu dan membawanya pergi menghilang.

_______________

Dan kini Queen sudah berada ditempat tinggal Alfred berada, menurut Queen tempat ini menyeramkan seperti rumah hantu, dan itu mampu membuat Queen, penasaran, sebenarnya pria ini siapa?

"Maaf tuan anda siapa, dan kenapa membawa saya ke tempat ini?" Tanya Queen.

"Panggil saya Alfred" sahut Alfred menatap mata ke emasan indah milik Queen. Sedangkan Queen yang mendengar nama itu pun seketika menyeringai licik, Alfred adalah penyihir agung yang termasuk dalam list harem Anggela di dalam novel, ah tapi sekarang mungkin akan menjadi list harem dirinya.

"Baiklah Alferd" ucap Queen, beberapa detik kemudian terdengar suara perut Queen, dan itu membuat Queen menunduk malu sial, memang dia sangat lapar. Sedangkan Alfred terkekeh kecil mendengar itu, oh ternyata gadis didepanya ini kelaparan.

"WANYE" teriak Alfred memanggil tangan kanan nya itu, sedangkan Wanye yang merasa di panggil pun segera datang menghadap tuannya, dan ia terkejut ketika melihat tuan nya sudah kembali dengan membawa seorang gadis.

"Ada apa yang mulia?"

"Suruh beberapa pelayan untuk menyiapakan makanan sekarang juga!" titah Alfred, sedangkan Wanye mengangguk patuh kemudian berlalu pergi.

Setelah setengah jam kemudian kini semua makanan sudah dihidangkan dihadapan Queen dan Alfred.

"Makanlah!" titah Alfred menyuruh Queen untuk makan.