Pengrajin Senjata yang Luar Biasa

426 - 450

Bab 426: Si Cantik Kecil, aku datang

"Bagaimana itu? Ini sudah tengah malam, haruskah kita mengambil tindakan?”

“En, ini sudah waktunya. Gadis kecil itu seharusnya tertidur lelap.”

“Bagus sekali!”, Prajurit gendut berseru dengan penuh semangat, “Saya telah menunggu sepanjang malam sampai semua panas dari dalam akan terbakar!”

“Lihatlah sikapmu yang tidak sabar! Kamu memalukan bagi Werewolf Mercenaries! Apa yang mendesak? Kita… Oh, tunggu, kamu akan terburu-buru masuk begitu saja tanpa persiapan apa pun?”

Kapten berjanggut buru-buru berpegangan pada Si Gemuk.

“Tentu saja, kalau tidak, bagaimana kita bisa masuk?”

“Kamu benar-benar bodoh! Jika kamu masuk seperti itu, kamu akan mengejutkannya. Apa yang terjadi jika dia mulai berteriak? Lebih baik lebih berhati-hati saat menangani masalah seperti ini!”

“Lalu apa yang harus kita lakukan?”, Prajurit gendut itu terperangah.

Kapten berjanggut itu secara misterius mengeluarkan sekotak gas ajaib dari kantongnya, dengan ringan membuka pintu kasa gantung, mengoleskan sedikit pada pipa dan meniup isinya ke dalam tenda.

Gas yang menyihir mengalir ke dalam tenda.

Setelah waktu yang dihabiskan untuk membakar setengah dupa, kapten berjanggut berkata, “Baiklah, ayo bergerak sekarang.”

Prajurit gemuk akhirnya mendengar konfirmasinya dan tanpa ragu-ragu, dia membuka pintu kasa gantung dan mengambil langkah besar ke dalam.

Kapten berjanggut mengikuti dari dekat, tidak lupa menguliahi anggota timnya.

“Kita telah menggunakan begitu banyak gas ajaib, seharusnya sekarang sudah aman! Gadis kecil itu pasti tertidur lelap. Tidak peduli seberapa keras kita menyiksanya, dia tidak akan bangun dan melawan. Kalau dia bangun besok, nasinya pasti sudah matang, heh heh…..”

Di dalama tenda terdapat lapisan kulit binatang. Dan di atas kulitnya tergeletak sesosok tubuh langsing tergeletak rata.

Mata prajurit gendut itu berbinar dan dia bergegas ke depan, hampir mengeluarkan air liur.

“Si cantik kecil, aku datang! Aku sudah membiarkanmu menunggu terlalu lama~~!”

Semua lemak di seluruh wajahnya telah membentuk seringai celaka yang terlihat sangat menjijikkan.

Kapten berjanggut tidak mau ketinggalan jadi dia berlari juga.

Saat mereka hendak menyentuh sosok itu, bayangan itu bergetar dan berdiri.

"Dia…. Dia sudah bangun? Kapten, bukankah kamu bilang gadis kecil ini menghirup asap yang menyihir sehingga mustahil baginya untuk bangun?”

"Itu benar. Asap saya yang menyihir itu sangat efektif bagi praktisi di bawah alam tingkat enam…..

Sang kapten belum menyelesaikan kalimatnya ketika dia melihat sosok di depannya dan memberikan tatapan ketakutan.

Prajurit gendut melihat reaksinya dan buru-buru melihat ke arahnya. Dia hanya melirik sekilas ketika dia juga berdiri terpaku, dengan ekspresi terkejut.

Gadis kecil itu berdiri, rambutnya acak-acakan dan wajahnya berlumuran darah. Pakaiannya ternoda oleh noda darah yang berbeda-beda, memberikan kesan jahat. Sisi bibirnya melengkung dingin dan mengulurkan tangannya dengan maksud untuk menangkapnya.

“Kamu.. membunuhku… dan seniorku… aku ingin… nyawamu!”

Mengatakan itu, bayangan itu terhuyung dan seperti selembar kertas yang terbawa angin, melayang ke arah mereka berdua.