6

1.3K 146 11
                                    

"Ah, sialan. Kenapa mereka sangat banyak maunya sih?!" Kamu merebahkan kepala ke atas meja dan memukul-mukulnya berulang kali dengan kesal.

"Yaampun, kau menyuruhnya belajar lagi?" Tanya Hanabi.

"Ya, dia harus belajar yang banyak, sehebat apapun dia menyelesaikan semua tes dan ujian penerus, dia masih harus banyak belajar" Neji menatapmu serius sambil melipat tangan.

"Tapi, dia baru pulang belajar! Ingat kan? Putrimu bertahun-tahun di negeri kabut untuk belajar!" Tegas Hanabi.

"Kau benar, tapi tidak menutup kemungkinan Y/n masih perlu banyak belajar. Belajarlah yang rajin Y/n agar kau bisa menjadi pemimpin yang cerdas"

"Yaampun kalian ini, ayah dan kek Neji sama saja, terlalu keras pada Y/n" Hanabi ngedumel kesal.

"Kami akan berangkat sekarang, Hanabi, pastikan Y/n terus belajar!" Titah Neji menatap tajam Hanabi yang berwajah malas.

"Iyaa iyaaa, dasar pria itu.." helanya.

Kamu memfokuskan diri ke menoleh ke halaman demi halaman buku. Di saat yang sama kamu tersentak karena Hanabi menangkap sesuatu di dekat pintu teras.

"Tertangkap! Kau ini penyusup yaa~" ia menatap lamat ular putih yang ia cengkram dengan wajah menyeringai.

"Aduhh, bagaimana ya Mitsuki, aku akui kehebatanmu menyelinap masuk tanpa terdeteksi. Tapi, Y/n sedang tidak boleh kemana-mana loh~"

Kamu menatap serius ke arah ular yang tengah menoleh ke arahmu "Lain kali saja, aku tidak boleh keluar. Ada gelang penjaga tipe sensor dimana-mana" kamu mengangkatnya dengan wajah sebal.

Hanabi melepas ular itu membiarkannya pergi kembali ke tuannya.

"Sejak kapan kalian dekat?" Tanyanya berkacak pinggang.

"Bukankah dari akademi?" Jawabmu cepat masih sibuk menyalin ulang lembar demi lembaran buku seputar ekonomi dan sejarah panjang klan Hyuga.

"Bukankah kalian tidak sedekat itu sampai sering jalan-jalan bersama?" Pancing Hanabi.

Kamu terdiam, pena di jemarimu berhenti menuliskan sesuatu.

"Y/n, aku ada janji kencan dengan Konohamaru" sorot mata Hanabi menjadi serius "Kau calon pemimpin yang hebat, syarat tak tertulis dari calon pemimpin Hyuga adalah.. mampu kabur diam-diam dari Hyuga itu sendiri" Wanita itu hilang dengan cepat.

Kamu menelan ludah tegang menatap ke halaman luar yang tampak dari pintu kayu geser yang banyak kacanya.

"Argh, aku muak dengan buku-buku ini" kamu beranjak dan menyelinap diam-diam keluar ruangan.

Lewat celah lorong sempit di belakang kediaman dan melompat keluar dari lorong dengan mengecilkan aura keberadaan. Kamu sudah khawatir tapi ternyata bisa.

"Ber..berhasil?"

Kamu menatap ke depanmu, sudah ada Mitsuki berdiri menyandar di tiang listrik.

"Sudah lama menunggu?" Tanyamu membenarkan rambut yang agak acak-acakan karena melompati tembok yang tinggi.

"Baru saja kok, setelah mengirimnya tadi" ujarnya diangguki ular putih kecil di bahu.

Kamu mengulum bibir dengan rasa campur aduk, Mitsuki sudah menungguimu sejak satu jam yang lalu, waktu seharusnya kalian bertemu seperti yang sudah dijanjikan kemarin.

Kamu tahu hal itu, karena seberapa Mitsuki menyamarkan chakranya ataupun hawa keberadaannya, dirimu yang sudah dilatih langsung oleh Hiashi sejak kecil.

'Dasar, orang ini benar-benar..' dengusmu.

"Lain kali kalau dalam lima menit aku tidak kunjung keluar, pulang saja" tajammu.

Hyuga's Princess [Mitsuki x Reader] || Boruto Naruto Next GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang