2

2.3K 223 6
                                    

"Yosh, Y/n. Ini adalah akademi mu!" Seru ibumu meletakkan tangan di pinggang menatap cerah bangunan bersejarah itu.

"Nostalgia sekali ya.." Kata Ibumu lagi saat kalian berjalan beriringan tak menghiraukan bisikan heboh orang tua lainnya karena kedatangan Keluarga Hyuga. Maksudnya, kedatangan kalian.

Kamu berjalan memasuki jalan setapak Akademi Ninja, di kirimu ada Ten-Ten dan di kananmu ada Neji. Bagimu dua sosok orang tua ini tetaplah bocah, karena di kehidupan sebelumnya kamu dekat dengan mereka, dan di kehidupan sebelumnya lagi kamu sebaya kakek nenek mereka.

"Bagaimana menurutmu, Y/n?" Tanya Neji.

Kamu menatap bangunan itu dengan wajah malas, sudah dua kali kamu lulus dari sini. Mana ada rasa bersemangat lagi.

"Biasa saja"

Neji tersentak, Ten-Ten menepuk-nepuk punggung suaminya menenangkan sambil mengangkat jempol 'Itu artinya, dia yang akan mengambil alih' batinmu.

"Nee Y/n, kau tahu ayah dan bunda bertemu di sini lho" ucapnya meletakkan tangan di belakang dengan wajah berseri-seri, Neji pun tersenyum romantis menatap Ten-Ten.

'Huek. Bocah-bocah menggelikan' gerutumu berwajah kecut.

"Ayolah, kenapa kau terlihat tidak tertarik?" Wanita itu menggempalkan pipinya sebal dan agak merajuk, kamu berhenti mengambil langkah dan mendorong pelan pipinya agar menjauh dari wajahmu "Memang tidak"

"Hee? Kenapa begitu?" Tanyanya, kamu hanya angkat bahu "Hanya tidak tertarik saja"

"Siapa tahu kamu menemukan sosok yang membuatmu nyaman di sini, orang-orang yang menjadi alasanmu berjuang. Seperti kami yang bertemu teman-teman kami, Y/n" senyum Neji menatap dengan tatapan nostalgia ke arah jendela yang pernah menjadi ruang kelasnya dahulu.

"Kalau kau malas belajar pun, teman-temanmu bisa menjadi penyemangat!" Ungkap Ten-Ten mengepalkan tangan ke arahmu "Mau jadikan mereka penyemangat?" Tanyanya tersenyum sampai mata berbulu mata lentiknya tertutup.

Kamu menggeleng "Aku tidak pernah bosan belajar, Bunda"

Ten-ten tertegun "Ah, benar juga" lidahnya menjadi kelu.

"Kau pasti akan sesekali bosan belajar" kekeh Neji yakin, Ten-ten kembali berdiri tegak "Bahkan Ayahmu yang seorang jenius di kelasnya bilang begitu lho"

Kamu menaikkan alis "Mungkin ayah benar, aku akan cepat bosan saking mudahnya. Jadi aku akan menyelesaikannya dengan cepat" kamu menungging senyum yang membuat mereka tak bergeming lantas saling pandang.

"Tunggu Y/n!" Panggil Ten-ten dan Neji saat lamunan mereka terpecahkan dengan melihatmu yang sudah sampai di pintu lobby.

"Cepatlah, kalian" kamu berdiri menunggui.

✧─── ・ 。゚★: *.✦ .* :★. ───✧


"Ha?" Ten-Ten ibumu memasang wajah cengo, otaknya seperti berhenti bekerja, ia sejenak lupa cara bernapas.

"Uhuk-uhuk!" Neji, ayahmu tersedak sampai Ten-ten harus menepuk-nepuk punggungnya dan menuangkan minum.

Spooshh! Hiashi menyemburkan air yang belum di telannya "A-apa?"

"Kami dipanggil ke sekolah?" Bingung Neji mendengar penjelasan singkatmu.

"Ya, kalian harus datang. Bahkan kakek juga, katanya mereka butuh ijin kepala klan" ucapmu menyendok sup sambil menoleh ke arah pria tua itu.

"Y/n! Kamu membuat masalah di sekolah?!" Bentak Ten-ten tidak terlalu keras, bisa dikatakan pembawaannya tegas.

Hyuga's Princess [Mitsuki x Reader] || Boruto Naruto Next GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang