7

1.2K 131 1
                                    

Kamu membuka pintu laboratorium besar itu dan menatap ruangan canggih itu dengan tegang.

Kamu kurang memerhatikan langkah sehingga agak tersandung pipa-pia menjalar, dengan sigap Mitsuki segera menahan pinggangmu dengan lengannya.

"Arigatou.." helamu lega.

Mitsuki menghela "Perhatikan langkahmu, sayang" ucapnya lembut.

Kamu terpaku mendengar dia memanggilmu begitu "Chotto-eh.. Na-nani?" Kamu menoleh cepat ke arahnya yang disamping kirimu.

"Kenapa? Kau.. tidak menyukainya?" Tanya Mitsuki gugup tapi tak mengalihkan pandangan.

"Apa terdengar aneh?"

Kamu menelan ludah tegang 'Tentu saja aku merasa aneh, anak bau kencur sepertimu memanggil aku yang reinkarnasi dua kali ini dengan panggilan begitu'

Kamu menatap wajah sedihnya lagi, sepatah kata pun tak keluar dari bibirmu.

Kamu mendengus dan menoleh ke arah lain, membuang muka "Tidak buruk"

"Sungguh? Kalau begitu, kenapa kau mengalihkan pandanganmu, sayang?" Godanya mencolek dagumu.

Kamu masih membuang muka dengan bibir yang mengerucut lantas berjalan lebih dulu meninggalkannya.

"Gomen~ gomen~ kau ngambek?" Tanyanya menyusuli langkah cepatku.

"Ah!" Kamu tersentak dan terpaku.

"Nande?" Tanya Mitsuki khawatir.

Kamu menjadi tegang dan buku kudukku berdiri, jika shinobi biasa pasti tidak menyadari ini, tapi kunoichi hebat sepertimu bisa merasakan kuat chakra yang sudah disamarkan itu.

Tekanan chakra yang sudah disembunyikan tapi masih terasa kuat oleh sebagian Jonin level tinggi. Ini bukan dari shinobi biasa.

"Orangtuamu, itu chakranya bukan?" Tanyaku masih tegang.

"Hm" Mitsuki mengangguk dengan tegang.

Kalian berjalan beriringan ke dalam lobi tengah yang sangat luas yang dikelilingi balkon lantai dua yang dikelilingi kabel dan alat canggih.

"Ah, lihat siapa yang pulang? Putraku dan menantuku~"

"Mereka bahkan mengirimu undangan yang berbunyi 'lebih baik anda tidak datang' lhoo, bukankah sangat tidak sopan~" kekeh suara khas itu yang tengah duduk meminum secangkir teh di atas sofa dengan mengenakan pakaian lab.

Mitsuki menggenggam jemarimu erat lalu berkata "Maafkan kami ayah, pihak desa tidak mengijinkannya, tapi pihak keluarga Hyuga pasti sudah menemuimu sebelumnya-"

Mata ularnya menyipit mengerikan, dia meletakkan cangkirnya di meja "Aku tak peduli dengan orang-orang tua bangka dengan mata putih itu! Yang kupedulikan itu!" Tunjukkan ke arahmu.

Dia menatap Mitsuki lurus "Aku sudah menemui semua besan bahkan Neji dan Ten-Ten, tapi aku bahkan tak berkesempatan menemui menantuku sendiri-"

"-bukankah itu tidak sopan, menantuku?" Pupil mata ularnya berganti menatap lurus ke arahmu.

"Mungkin istrimu punya sesuatu yang ingin ia jelaskan padaku, Mitsuki. Hanya kami" ucapnya sedikit berbisik membuat merinding.

Mitsuki hendak membantah, tapi kamu langsung menoleh memintanya keluar.

Pintu tertutup rapat setelah Mitsuki keluar, ruangan ini kedap suara.

Hening sejenak.

"Aku-"

"HAHAHAHAHA!" Orochimaru tertawa keras membuat kamu berkedip bingung.

"Kau lihat wajah anak itu? Dia sangat tegang dan takut bahwa aku akan macam-macam dengan istrinya, hahaha! Ekspresi yang unik dari putraku~" ledeknya masih sambil tertawa menutup wajah.

Hyuga's Princess [Mitsuki x Reader] || Boruto Naruto Next GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang