7. 🐇 Manjanya Dobby 🐇

50 6 2
                                    

WELCOME TO KHUMA STORY 🤝

Hm .... Kira-kira udah berapa abad nih, Khuma gak up Dobby-Natalie? Kira-kira ada yang kangen sama kisah mereka berdua gak? Kalau gak ada, ya udah deh gapapa.

Oh iya, terima kasih untuk 1,38k pembaca buat book satu inii ◜‿◝
Maaf juga, soalnya Khuma belum bisa konsisten dalam menulis. Dan lagi, tiap Khuma mau publish cerita ini, entah kenapa, rasanya kayak kurang aja gitu atau lebih tepatnya malass. Nunggu moodnya ada, xixixi

Happy reading 🥕🐇

Natalie menghela napas panjang sembari menatap sosok kecil di sebelahnya, Dobby, yang sedang tidur dengan damai. Sore itu, sinar matahari yang masuk melalui jendela kamar menerpa wajah kecil anak itu, membuat Natalie tersenyum lembut. Baru beberapa hari lalu Dobby sembuh dari demam tingginya, dan semenjak itu, sikapnya berubah menjadi semakin manja serta lengket pada Natalie. Hingga membuatnya kewalahan menghadapi tingkah manjanya Dobby tersebut.

Selalu ada di sisinya, mengikuti ke mana pun ia pergi, bahkan saat Natalie mencoba belajar atau membaca buku di meja belajarnya. Dobby akan terus menggenggam tangannya, seolah takut kehilangan Natalie barang sedetik pun.

"Nda Nat ... Astar eju!" rengek Dobby dengan suaranya yang lembut, memanggil namanya dengan gaya khasnya yang belum sepenuhnya jelas. Mendengar permintaan itu, Natalie langsung terperangah.

Mencoba memahami apa yang tengah diucapkan oleh bayi di depannya tersebut, ia menatap lekat Dobby yang kini tengah menunjukkan binar matanya yang cerah nan bersih. Setelah beberapa detik hening, akhirnya Natalie bersuara dengan pelan. "Nastar keju maksudnya, Cil?" tanyanya.

Dobby yang mendengar itupun lantas mengangguk girang, bertepuk tangan di udara dengan mulut yang mengoceh tak jelas. Membuat Natalie bingung sekaligus ikut tertawa gemas melihat jawaban yang diberikan Dobby tersebut.

Saat ini, langit mulai menggelap, bintang-bintang mulai bertaburan di langit yang semula kosong kini terisi penuh dengan formasinya. Awan-awan pun bergerak tak menentu arah. Natalie menatap Dobby yang sudah tertidur pulas di kasur miliknya tersebut pun membuatnya berpikir sekaligus tertegun sejenak.

"Selama ini, kan, gua gak pernah masak. Masa tiba-tiba harus buatin nih, bayi kelinci Nastar?" gumam Natalie sambil terus menatap Dobby yang kini menggeliat dalam tidur nyenyaknya sambil terus memegang tangan Natalie.

Tiba-tiba saja, ia teringat akan bundanya yang dulu pernah membuatkan dirinya kue nastar. Ia pun bergegas beranjak dari kasurnya dengan melepas genggaman Dobby pada tangannya secara perlahan.

Beruntungnya ia berhasil dan tidak membuat Dobby terbangun. Dengan langkah gesit nan cepat, dirinya berjalan menuruni anak tangga tanpa membunyikan suara sedikitpun hingga tiba di ruang keluarga yang ternyata tengah berkumpul ayah dan bundanya-yang lagi bermesraan.

Melihat hal tersebut, dari kejauhan Natalie memasang raut julid andalannya hingga sampai ke dalam ruangan tersebut lalu, duduk di sofa. Dengan sengajanya dirinya membunyikan sofa tersebut agar memberhentikan kegiatan canda-tawa romantis sang orang tua.

"Ekhem!" Deheman tersebut berhasil membuat sang ayah berdecak sebal tetapi, masih setia memegang tangan sang bunda.

Bunda pun menoleh, memasang wajah malu-malu sambil bertanya, "Eh anak Bunda sudah turun, Dobby nya sudah tidur, nak?"

Natalie pun mengangguk, ia tak mengindahkan tatapan sengit yang ayahnya lontarkan tersebut, karena misinya pertamanya saat ini ialah: menanyakan cara membuat nastar keju yang enak serta lezat.

Namun sayang, penjelasan serta tata cara yang dijelaskan bundanya tersebut malah membuat otak Natalie serasa berputar-putar. Karena sama sekali tak paham dengan penjelasan sang bunda, akhirnya ia pun memutuskan untuk kembali ke kamarnya tapi, sebelum benar-benar keluar dari ruang keluarga, ia sempat menjahili ayahnya dengan menyentil telinga sang ayah hingga membuat mengasuh kesakitan.

"Nata! Uang jajan kamu besok ayah potong!" Teriakan ayah begitu menggema dari lantai satu, membuat Natalie cekikikan ketika memasuki kamarnya.

Ketika sudah berbaring di kasurnya, ia lantas menoleh ke arah Dobby yang terlihat begitu tenang dalam tidurnya. Memiringkan tubuhnya sambil mengusap lembut kepala Dobby, mencium keningnya dan mengucapkan, "Selamat malam, Bocil rese kesayangan."

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Natalie telah sampai di sekolahnya. Setelah memarkirkan sepeda-kendaraan yang ia pakai untuk hari ini, Natalie berjalan ke kelasnya dengan lesu dan raut tertekuk. Tak ada senyum lebar ataupun sapaan hangat yang biasanya terdengar di pagi hari, karena permintaan Dobby semalam membuatnya galau semalaman hingga tadi pagi.

Ketika dirinya sudah duduk di bangkunya, ia taruh kepalanya di atas meja dengan wajah lesu dirinya memejamkan matanya. Namun, tak berselang lama, tiba-tiba saja teman sebangkunya menggebrak meja tersebut yang membuat Natalie terlonjak kaget lalu, memasang raut datar menatap temannya tersebut.

Temannya yang mendapat tatapan itupun lantas memicing curiga, menatap heran Natalie yang pagi-pagi sekali wajahnya sudah ditekuk.

"Nape lo? Pagi-pagi mukanya udah merengut aje!" cetus temannya tersebut: Zeya sambil menepuk-nepuk bahu Natalie.

Natalie yang kini kembali menaruh kepalanya di atas meja pun hanya menjawab deheman singkat lalu, kembali terdiam. Zeya yang merasa aneh dengan sikap Natalie pun berinisiatif membuatnya kembali bersemangat dengan cara memberikannya sebuah makanan kesukaannya yaitu: poki stik.

Zeya mengulurkan poki stik tersebut tepat di depan wajah Natalie. Namun, Natalie tetap terdiam di tempatnya dengan raut yang masih ditekuk. Hal tersebut sontak membuat Zeya menghela nafas jengah lalu, menarik tubuh Natalie agar duduk tegap di kursinya.

"Lo sebenarnya kenapa, sih, Nat? Datang-datang, mukanya merenguuut aja. Risih tahu dilihatnya," sambung Zeya sambil terus mengoceh, memarahi, bahkan memberi nasihat kepada Natalie. Namun, sang empu hanya mengangguk-angguk tanpa menjawabnya dengan tegas.

Lagi-lagi, membuat Zeya greget gak karuan. Karena tak ada cara lain dan Natalie tak kunjung membuka suaranya, akhirnya ia memilih diam. Mengambil ponsel dalam sakunya lalu, mengirimi beberapa pesan kepada seseorang dalam room chat tersebut.

Selama beberapa saat, terjadi keheningan di sekitar meja Zeya dan Natalie sampai akhirnya Zeya melirik Natalie lalu, berdeham keras. Membuat Natalie lagi-lagi menoleh dengan raut julidnya.

"Gua tahu, siapa yang ahli dalam membuat kue nastar tanpa pusing lo dengerin penjelasannya." Tiba-tiba saja Zeya berucap demikian yang membuat Natalie seketika menjadi lebih hidup lalu, mencondongkan tubuhnya ke arah Zeya dengan binar keinginan tahuan yang kuat.

"Kalau gak salah ..."

TO BE CONTINUED

Selasa 5 November 2024
Tertanda: Khumachan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Who's Baby? [KIM DOYOUNG TREASURE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang