.pahlawan

257 19 3
                                    


.

Di pagi hari.. Isagi terbangun karena ada cahaya matahari yang masuk ke kamar nya melewati celah tirai jendela Isagi.

'Hoaamh.. jam berapa ini?' Isagi mengambil ponsel nya yang berada di samping bantal nya.

'Hmmn, 05:53.. masih ada beberapa jam lagi aku akan berangkat kerja'

Isagi beranjak dari tempat tidur nya dan menuju pintu kamar nya yang terkunci. Ia membuka pintu nya dan menutup kembali. Bedanya, Isagi tidak langsung pergi ke dapur seperti biasanya, tetapi berjalan menuju sofa yang berada di ruang tamu.

Terlihat ada seseorang yang tidur di sofa dan mengenakan selimut yang tebal beserta bantal yang sudah terjatuh. Disamping nya, ada lampu penghangat yang menghangatkan tubuh seseorang tersebut.

'Hey bangun, ini sudah hampir jam 6 pagi. Nanti kau terlambat kerja'

' .... hmm.. 5 menit 5 menit'
Suara dengkuran Kaiser terdengar walau lirih.

'5 menit apanya bodoh' Isagi yang mulai geram langsung menarik selimut Kaiser yang membuatnya menggigil kedinginan.

'Ahh baik baik..' Kaiser duduk di sofa dengan keadaan linglung.

'Aku akan menyiapkan sarapan. Kau mandi dulu sana'

' ... hmm..'

'Bangun!' *plak
Isagi menampar pipi Kaiser yang membuat Kaiser merintih kesakitan.

'Aww sakit tau!' Ucap Kaiser disertai dengan air mata yang mulai keluar.

Isagi meninggalkan Kaiser tanpa meminta maaf.

.

'Hmm.. kau sudah selesai? Lama sekali' Isagi menunggu Kaiser dengan membaca sebuah buku.

'Buku apa itu? Apa kah menarik?' Kaiser menghampiri Isagi dan melihat buku Isagi di samping nya.

'Yaa.. biasa saja sih, tapi aku suka' senyum kecil Isagi membuat Kaiser mematung sebentar.

'Nah kalau begitu aku mau mandi dulu, noh makanannya di depan mu' Isagi beranjak dari sofa dan pergi ke kamar mandi.

'Ah- terimakasih .. '

Kaiser menatap makanannya dan memikirkan sesuatu.

'Apa tadi? Perasaan apa tadi? Kenapa, kenapa jantungku.. tidak mungkin kan? Mana mungkin..' Kaiser di buat kebingungan dengan tubuhnya sendiri. Tetapi Kaiser tetap tidak percaya dengan apa yang dipikirkannya.

 Tetapi Kaiser tetap tidak percaya dengan apa yang dipikirkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Broom brom..

'Hati hati ya, Isagi.. kapan kapan traktir aku' Kaiser melihat Isagi keluar dari mobilnya melalui kaca jendela pintu mobil.

'Tidak akan.. lagipula kau punya uang banyak kenapa aku harus membelikanmu?' Wajah Isagi datar saat melihat Kaiser memiliki niatan untuk menghabiskan uang lemburnya.

Untuk masa yang akan datang - || BL 'ABO' [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang