PART 15

636 21 0
                                    

*

*

*

Dila menganggakat telpon tersebut, tak ada percakapan yang terdengar antara mereka, Dila hanya terdiam mendengarkan seseorang dari sebrang sana lalu bergegas pergi meninggalkan pelajaran yang masih berlangsung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dila menganggakat telpon tersebut, tak ada percakapan yang terdengar antara mereka, Dila hanya terdiam mendengarkan seseorang dari sebrang sana lalu bergegas pergi meninggalkan pelajaran yang masih berlangsung.

"Heyyy, mau kemana kamu. " Teriak Bu Sandra yang tak di hiraukan Dila. Dila tetap berlari tak perduli dengan bu Sandra yang berteriak sembari mengejarnya.

"Gak punya sopan santun dasar. " Kesal Bu Sandra lalu kembali ke kelas.

Dila mendenngar sedikit cercaan Bu Sandra, kalau saja dirinya tidak memiliki urusan yang penting, dia akan meladeni bu Sandra. Pasalnya dirinya tidak suka jika di ungkit-ungkit tentang sopan santun.

Dila tetap berlari menuju tempat yang di tuju, menemui seseorang yang seharusnya urusan ini sudah selesai dari kemarin, kalau saja tidak ada gangguan si Jalang Bella.

***
Wiuw Wiuw Wiuw

Suara sirine polisi terdengar begitu jelas, ada dua mobil polisi di ikuti mobil hitam mewah di belakang, sekitar ada tujuh mobil, membuat para sisawa merasa aneh.

Turun lah orang-orang berbaju hitam layaknya seorang bodyguard dengan badan tinggi dan kekar, tak lupa kacamata hitam yang bertengger di hidungnya.

Semua siswa keluar kelasnya, melihat apa yang terjadi. Mereka begitu terkejut dengan apa yang terjadi. Kepala sekolah yang di borgol oleh polisi dengan penjagaan ketat para bodyguard.

"Mampus lu. " Ujar seseorang dengan wajah yang tersenyum smirk.

"Mission complete. " Ujarnya, berjalan dengan aura membunuhnya yang kental.

Sebelumnya...

Sesampainya di tempat tujuan yaitu rooftop, dia bertemu dengan Agra, yang sedang sibuk dengan laptopnya.

"Gimana? " To the point Dila, dan langsung duduk di samping Agra.

"Kemaren gue udah ketemu sama pemilik no rekening ini." uajar Agra dengan tangan yang terus sibuk pada laptopnya.

"Terus.. "

"Gilak tu ibu-ibu, kekeh banget susah di bujuk buat ngaku. Tadinya gue mau ancam aja, tapi tempat tinggalnya padat penduduk banget, takut nimbulin masalah gue. Tapi akhirnya gue dapet informasi, " Agra tersenyum dan meletakan laptopnya, sembari merenggangkan jari-jarinya yang sedikit kaku akibat terus terusan bermain laptop.

"Gue retas aja keamanan banknya, begonya gue gak kepikiran dari kemaren. Dan lo tau apa yang mengejutkan. " Dila diam menunggu ucapan Agra.

"Liat, gue dapet data pribadinya, terus liat ini, see sesuai dugaan kita. " Agra menunjukan data kependudukan orang bernama sari yang Agra dapat dari meretas keamanan pemerintah. Lalu lanjut menunjukan data KUA dan menyatakan bahwa orang yang bernama Sari adalah istri kedua kepala sekolah BC IHS yang di sembunyikan.

ALTEREGO (psychopath) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang