PART 10

751 17 0
                                    

*

*

*

Pertandinga begitu menegangkan, pasalnya selisih skor mereka tidak terlalu jauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pertandinga begitu menegangkan, pasalnya selisih skor mereka tidak terlalu jauh.

"Hebat juga nih bocah tengik. " Ujar Rayyan kepada salah satu adik kelasnya, yang diketahui bernama AGRA LEONARD. Dengan perawakan tinggi dan pergerakan yang lincah, para senior merasa sedikit kewalahan menghadang adik kelasnya satu ini.

"Hebat juga tu bocah maen basketnya. " Batin Dila, sembari menampilkan senyum tipisnya.

Permainan telah berakhir, dengan hasil akhir dimenangkan oleh Xll ipa 1, Walau begitu, selisih angka yang di hasilkan tidak berbeda jauh.

Jevan yang melihat kehadiran Dila, hendak menghampiri, tapi...

"Thanks minumannya. " Agra merampas air minum yang di dibawa oleh Dila.

Jevan yang melihat itu langsung menghampirinya tergesa, lalu merampas air minum di tangan Agra.

"Ini buat gue. " Ujarnya setelah berhasil merebut air minum yang tinggal setengah, setelah di tenggak oleh Agra.

"Apa-apaan si lo, orang itu minum buat gue. " Agra lalu merebut kembali air minum di tangan Jevan.

"Yakan Dil?" Lanjutnya bertanya pada Dila.

Dila hanya mengangguk menanggapinya.

"Tuh kan, ini buat gue, kalo mau ya beli lah sana, kenapa? Lo gak punya duit? Mau gue beliin? " Agra mengejek Jevan dengan wajah tengilnya.

Jevan sudah menahan amarahnya yang sedikit lagi meluap.

Bella yang melihat kejadian di depannya, memandang dengan raut wajah kesal, lalu memberikan air yang tadinya dibawa untuk Jevan kepada kakaknya Dirga, lalu berjalan pergi, sambil menghentakan kakinya pertanda marah.

Sedangkan Dirga hanya menatap dingin, pemandangan didepannya. Lalu ikut menyusul adiknya Bella. Pasalnya dia tau, Bella menyukai Jevan, pastinya sekarang dia sedang sedih pikirnya.

"Lo kenal sama dia? " Jevan bertanya dengan nada yang tidak selow.

"Adek gue. "Setelah berkata demikian, Dila pergi meninggalkan mereka.

"Ehh ko aku di tinggalin sih, tunguuu... " Siska berlari mengejar Dila.

"Ouuhh jadi lo adeknya Dila, sorry gue gak tau. " Sesal Jevan.

"Cihh, suka lo sama kakak gue? " Agra berdecin mendengar kata maaf Jevan.

"Hati-hati aja loh, semoga beruntung. " Agra menepuk pundak Jevan lalu pergi.

***

" Dia adek kamu? " Siska penasaran, Dila punya adeg seganteng itu gak dikenalin.

"Hmm"

ALTEREGO (psychopath) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang