teror anak pramuka [cerpen]

10 4 0
                                    

Sudah beberapa minggu Aliyya, siswi SMA yang juga anggota pramuka, mendengar desas-desus tentang "Teror Anak Pramuka di Lab". Aliyya, yang takut akan cerita hantu, awalnya berusaha mengabaikan cerita tersebut. Namun, rasa penasarannya perlahan mulai tumbuh setelah salah seorang temannya mengaku melihat penampakan di ruang laboratorium sekolah.

Menurut desas-desus, si korban, seorang anak pramuka yang meninggal dalam kecelakaan tragis tersebut, bergentayangan di dalam lab sekolah. Konon, baju pramuka sang korban yang penuh darah disimpan oleh salah satu guru lelaki yang bekerja di lab tersebut sebagai kenang-kenangan akan kejadian itu.

💥💥

Pada suatu hari, Aliyya dipilih untuk membersihkan lab bersama beberapa teman pramukanya. Tak satupun dari mereka berani mengungkapkan kekhawatiran akan cerita teror tersebut. Mereka memasuki lab dengan perasaan cemas

"Hei cepat selesaikan tugas kalian dan langsung pulang!" Ujar kania si kaka kelas, mereka semua berusaha menyelesaikan tugas mereka secepat mungkin.

Saat jam menunjukkan pukul lima sore dan kebanyakan murid dan guru sudah pulang, Aliyya baru menyadari kalau ia tertinggal di lab sendirian. Sembari mencoba menenangkan diri, ia mendengar suara yang datang dari salah satu lemari penyimpanan di lab. Ketakutan, Aliyya membuka lemari tersebut untuk mencari sumber suara, dan di sana ia menemukan baju pramuka yang konon menjadi pusat teror tersebut, masih berkondisi berlumuran darah. Aliyya sangat terkejut.

Ia menutup lemari dan bergegas ingin meninggalkan lab. Tiba-tiba, di bagian belakang lab, Aliyya melihat sosok yang sangat menyeramkan. Seorang gadis dengan seragam pramuka, rambut panjang digerai darah segar yang menyelimuti seluruh tubuhnya. Takut setengah mati, Aliyya menjerit dan berlari ke pintu, tapi pintu tersebut terkunci.

"Siapapun buka pintunya! Tolong aku!!" Teriak Aliyya terus mengedor gedor pintu
Ia sangat panik, akhirnya salah satu guru lewat di luar lab mendengar teriakan Aliyya. Sang guru segera membuka pintu dan menemukan Aliyya pucat ketakutan.

"Aliyya?! Kamu ngapain disini?" Tanyanya

"A-aku dapat tugas membersihkan lab, tapi ..." Aliyya menunjukkan baju pramuka berdarah itu dan menceritakan sosok yang ia lihat.

Guru tersebut kemudian mengungkapkan bahwa "Tenanglah baju pramuka itu sebenarnya alat latihan untuk pelajaran kriminalistik, yang sengaja direkayasa mirip dengan cerita teror."

Mendengar penjelasan sang guru, Aliyya langsung merasa lega bahwa "Teror Anak Pramuka di Lab" hanya fiksi belaka. Meski begitu, ia bersumpah tak akan pernah lagi melewatkan pelajaran kriminalistik, untuk menghindari kesalahpahaman seperti ini di masa depan.

Catatan Kecil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang