cedera sebelum lomba [cerpen]

6 5 0
                                    

[Spesial 17 agustus 2023]

Suatu hari dibulan agustus, Marwan berada di kelas, hari ini pengumuman lomba 17 agustus disekolah. Marwan dengan penuh semangat akan mengikuti lomba balap karung, lomba itu sangat disukai oleh Marwan karna memang itu sangat menyenangkan baginya.

"Eh, siapa yang mau ikut balap karung?" Teriak ketua kelas, Aira ketua kelas 8a. Marwan dengan penuh semangat mengangkat tangannya, dan diikuti oleh Leo, Elfreda.

"Gue Ai!" Teriak Leo

"Gue juga!" Teriak Marwan tak mau kalah, Elfreda dengan santai berjalan kearah papan tulis dan merebut spidol yang di pegang Aira.

"Shutt! Mending gue dulu" ucap Elfreda dengan senyum meledek, ia menulis namanya sendiri di papan tulis.

"Dih, siniin ama gue aja!" Ucap Aira sambil merebut spidol dari Elfreda, Aira sambil tertawa pun menulis nama nama yang mengikuti lomba balap karung memakai helm. Tak hanya balap karung saja, ada lomba tarik tambang yang perkelas harus ada putra putri, estafet air, kelereng, membuat tumpeng perkelas, sangat unik untuk membuat tumpeng perkelas ini.

Tak terasa hari sudah tanggal 16, Marwan terus membayang bayangkan bagaimana perlombaan esok, selama jam pelajaran bahasa indonesia ia membayangkan esok 8a akan memenangkan balap karung, sejak dulu Marwan selalu memenangkan lomba balap karung disetiap lomba 17 an, hanya balap karung.

"Eh besok yang balap karung harus pake helm kan ya?" Tanya Syafiq sambil menulis materi yang bu cahya jelaskan

"Iya, bawa sendiri kan?" Saut Marwan dengan pulpen yang di ayun ayunkan.

"Iya, bakal seru tuh pake helm"

Bel istirahat berbunyi, Marwan, Syafiq, Lutfi istirahat bersama. Mereka berjalan menuju kantin sekolah, yang sangat ramai, sampai sampai Marwan tidak fokus saat berjalan, siapa sangka Marwan tak melihat yang ia injak itu tangga.

Brugh! Marwan melebihi anak tangga dan tersungkur kedepan, kakinya sedikit terluka membuatnya sedikit susah berjalan.

"Haha!! Makanya liat liat Mar!" Ledek Syafiq pada Marwan, lutfi yang berada di sebelah Syafiq pun hanya tertawa, mereka menertawakan Marwan tanpa ada niat membantu ia berdiri.

"Ga keliatan heh! Bantuin bangun dong!" Kesal Marwan sambil berusaha berdiri. Lutfi yang masih tertawa pun menarik tangan Marwan yang tersungkur itu.

"Dasar! Malah ketawa dulu!" Ucap Marwan sambil memegang tangan Lutfi, Syafiq pun dengan masih keadaan tertawa membantu Marwan berjalan menuju ruang uks.

Sesampainya di uks, Syafiq membantu Marwan menarik celananya ke atas, ternyata luka Marwan lumayan parah, ada sedikit bengkak pada lututnya

"Waduh Mar, luka lo lumayan juga loh" ucap anggota pmr-chika.

"Sumpah? Duh! Mana besok gue ikut lomba balap karung!" Kesal Marwan sambil menatap lukanya yang sedang di obati oleh Chika.

"Sementara di perban dulu aja, semoga aja ga serius serius amat" ucap Chika.

Hari telah berganti, hari ini adalah hari dimana seluruh siswa mengikuti lomba yang sudah di umumkan 3 hari yang lalu, tepatnya hari ini adalah 17 agustus.

Marwan duduk di bangku paling ujung sambil menopang dagunya, raut wajahnya begitu sedih, membuat rizki menghampirinya.

"Kenapa lo Mar?" Tanya Rizki, tanpa menatap Rizki, pandangan Marwan tetap lurus pada papan tulis.

"Kaga" Rizki semakin bingung oleh jawaban Marwan.

Entah dari mana, Syafiq sudah berdiri di samping Rizki, diikuti oleh, Aira, Lutfi, Leo, Elfreda. Mengerubuni Marwan yang sedang sedih itu.

"Kaki lo udah sembuh belum Mar?" Tanya Syafiq

"Pake nanya" jawab Marwan, dengan suara lesunya, Aira tertawa kecil mendengar jawaban Marwan.

"Gue punya cara biar lo tetep bisa ikutan lomba" ucap Leo, seketika seluruh pandangan tertuju pada Leo.

"Lo loncat pake satu kaki aja, terus kaki lo taliin aja sama kaki satu lagi" plak! Satu tamparan mendarat dipunggung Leo.

"Yang bener aja lo, Leo" ucap naflah yang baru saja sampai dan tak sengaja mendengar saran Leo.

"Ya kan, bisa aja"

"Yang bener aja dong? Mau nambah luka lagi?" Ucap Aira. Semuanya terdiam memikiran cara agar Marwan tetap mengikuti lomba. 5 menit berlalu, mereka tetap setia bergulat dengan pikiran masing masing, terkecuali Marwan yang sudah pasrah.

"Lutut lo kalo di tekukin sakit ga mar?" Tanya aira

"Ga juga sih, cuman kalo loncat loncat gitu ya sakit"

"Gimana kalo kita ke panitia, jadi loncat sambil jongkok aja! " Ucap elfreda

"Emang awalnya ga jongkok ya?" Tanya Lutfi

"Engga deh, awalnya berdiri" saran elfreda pun diterima oleh Marwan, mungkin jika jongkok tidak akan terlalu sakit. Aira pun segera menghampiri ruang osis, menghampiri panitia lomba.

Untungnya saran tersebut di terima oleh panitia dan akan membuat perlombaan ini semakin menarik. Marwan yang mendengar saran mereka di terima itu pun tersenyum puas.

"Pake helm si babeh aja dulu Mar" ucap Syafiq sambil memberikan helm babeh-yang sering nyebrangin siswa siswi smp 1 katapang.

"Nice! Gass ke lapang!" Seru Marwan, diikuti oleh Syafiq dan Leo.

"Bagi yang mengikuti lomba balap karung ditunggu dilapangan basket, secepatnya yaa"

Lomba segera dimulai, mereka berlari dengan helm yang mereka tengteng.

Sesampainya di lapangan, mereka segera menghampiri panitia dan bersiap siap.

"Lo pasti bisa Mar" ucap Elfreda sambil menepuk punggung Marwan, Marwan tersenyum dengan wajah yang penuh semangat.

Peserta mulai berbaris sesuai nomor, kali ini marwan mendapatkan no urutan 2. Sekuat tenaga ia menahan sakit di lukanya yang masih baru.

"Oke, bisa. Pasti bisa" suara peluit terdengar nyaring, reflek marwan meloncat maju menuju garis finish. Suara anak anak kelas memenuhi lapangan, serempak menyemangati marwan agar ia bisa menang.

Marwan tetap maju dengan lancar, tak hanya marwan anak kelas sebelah pun lancar lancar saja tidak seperti yang sebelahnya lagi, yap ia banyak ngeguling setiap kali ia maju, entah karna helmnya yang berat atau apapun itu.

Lomba berjalan lancar, Marwan bisa sampai lebih awal dari peserta lain.

"Wooo!!! Kerenn Mar!" Seru Syafiq

"Aman ga mar?" Tanya Aira, Marwan mengacungkan jempol dan tersenyum.

Acara 17 an berjalan lancar, hari berganti hari senin dimana pengumuman pemenang diumumkan.

Tiap kelas yang juara disebutkan oleh pembina didepan.

Pada akhirnya pengumuman lomba balap karung diumumkan "juara 3 untuk lomba karung..." seluruh anak kelas 8a terdiam menunggu pembina melanjutkan ucapannya yang terhenti.

"Juara 3 oleh, kelas 8g!" Siswa siswi bertepuk tangan, perwakilan anak kelas 8g maju kedepan.

"Dan juara 2 diraih oleh kelas.....8c!" Tepuk tangan semakin meriah, membuat pembina sedikit kelimpungan karna saat ia hendak bicara suara berisik itu semakin kencang.

"Udah udah hep!, mau dilanjut ga?" Ucap pa pembina-Pa Ade, dengan mic ditangan kanannya.

"Lanjut dong Pa!!" Seru seluruh siswa dengan rasa penasaran yang menggebu.

"Untuk juara 1 lomba balap karung adalah..." Pa Ade menghentikan ucapannya sambil tersenyum puas melihat ekpresi para siswa yang penasaran

"Juara 1 adalah kelas 8e!!" Seru Pa Ade, tepuk tangan sangat meriah dan anak anak kelas yang kegirangan, terutama Marwan, Leo, Elfreda mereka saling bertos ria, tak sangka mereka akan menang meskipun kaki Marwan saat itu sedang cedera.

[N : tugas esktrakulikuler membuat cerpen tentang kemerdekaan indonesia]

Catatan Kecil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang