Chapter 3

314 23 2
                                    


Happy reading ♥⁠╣⁠[⁠-⁠_⁠-⁠]⁠╠⁠♥

.

.

.

Freen dan Amon mengunjungi proyek baru yang hampir 95% akan jadi itu. Freen menatap sekeliling ditemani Amon dan Mandor yang mempertanggung jawabkan bangunan tersebut. Panggil saja Reno, dia juga salah satu kepercayaan Freen selama ini. Usianya masih muda, sekitar 30 tahunan.

“Berapa lama lagi bangunan ini selesai Ren?” Tanya Freen.

“Mungkin tiga atau lima hari lagi bangunan ini akan selesai”

“Jangan terlalu keras dengan para pekerja. Cukupi kebutuhan finansial mereka..”

“Kalau mereka tidak di kerasi.. mereka akan seenaknya nanti.. itu akan mempengaruhi cara kerja mereka dan untuk finansial mereka, anda tidak perlu khawatir Nona..”

Freen melihat jam tangan yang dia pakai, jam yang menunjukkan pukul 12.30 dimana pukul 13.00 nanti dia ada pertemuan dengan Tuan Aiden, salah satu koleganya sekaligus temannya waktu di perguruan tinggi.

“Oke kalau begitu.. sepertinya saya harus pamit undur diri dulu Ren..”

“Ya Nona.. Hati-hati dijalan.. semoga hari anda menyenangkan..”

“Hm.. ayo paman kita langsung saja menemui Aiden..”

Mereka berjalan kearah mobil dengan para bodyguard sudah siap membukakan pintu mobil untuk Freen. Driver juga sudah siap didalamnya. Freen duduk dibelakang dengan nyaman tidak lupa dia bilang terimakasih kepada para bodyguardnya. Amon duduk di depan disebelah driver pribadi mereka.

Mereka akhirnya telah sampai di tempat pertemuan. Driver turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Freen. Freen tersenyum melihat ke arah driver sebagai tanda terimakasih. Setelah itu dia merubah ekspresinya dan memakai kacamata hitamnya.

Freen ditemani Amon masuk ke dalam dan langsung menuju ruangan private yang sudah mereka pesan.

“Permisi Tuan dan Nona.. Silahkan pesan pesanan anda..” Tanya waiters dengan ramah dan menyodorkan buku menu yang tadi di bawanya.

“Silahkan paman..” Freen menyodorkan buku menu tersebut ke arah Amon.

“Tidak Nona.. Anda duluan..”

“Jangan membantah!”

“Kopi hitam panas dengan sedikit gula saja Nona..”

“Oke.. Kopi hitam panas dengan sedikit gula sama ice Jasmin tea satu ya..”

“Ada lagi Nona?” Tanya waiters

“Tidak.. terimakasih..”

Waiters mengulang pesanan mereka dan setelah itu dia pergi dari ruangan itu. Tidak lama kemudian pelayan datang dan memberikan minuman yang mereka pesan.

“Paman, bukannya ini jam makan siang? Kenapa paman hanya pesan kopi saja?”

“Maaf Nona.. saya tidak terlalu cocok dengan makanan seperti ini, ini terlalu modern untuk saya yang sudah berumur.. lalu mengapa anda juga tidak memesan makanan?”

The DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang