Chapter 6

284 38 6
                                    

Nam dan Heng dengan sabar menunggu Freen yang sedang berada didalam mansion keluarga Armstrong. Mereka berdua sibuk dengan urusan masing-masing.

Nam sibuk dengan gadetnya untuk memantau keadaan sekitar dan Heng dengan laptopnya memantau keadaan Freen didalam sana. Tak lupa mereka memasang aerpon disetiap telinga mereka, untuk memudahkan komunikasi mereka satu sama lain.

***
*****

Freen berjalan beriringan bersama Richie, melihat-lihat koleksi keluarga Armstrong yang cukup banyak, namun tak sebanyak yang dia punya.

Freen sengaja menabrakkan dirinya pada seorang pelayan yang sedang membersihkan tempat itu, hingga minuman yang dia bawa tumpah mengenai pakaian sang pelayan.

“Ouh.. maafkan saya bibi.. saya tidak sengaja..” ucap Freen sambil membantu merapikan pakaian pelayan itu.

“Hmm.. tidak apa-apa Nona.. saya pamit undur diri Tuan muda, Nona..”

Dari kejauhan Grace yang melihatnya kesal, karena minuman yang telah dia buat tumpah begitu saja.

“Sial! Kalau begini caranya gagal sudah rencana kita..”

Grace mengambil ponselnya dan menelpon Robert sang suami untuk memberitahu kalau minuman itu tumpah dan tidak jadi diminum oleh sang target.

“Hallo..”

“Ada apa Grace...”

“Ck, rencana kita gagal! Minuman itu tumpah sebelum dia meminumnya..” kata Grace kesal.

“APA?!! BAGAIMANA BISA?!”

“Dia jatuh dan menabrak pelayan..”

“Ck dasar tidak becus! Kamu ngapain aja dari tadi?!!”

“Jangan salahkan aku! Seharusnya itu tugas kalian!”

Setelah mengatakan itu Grace menutup telponnya dengan rasa kesal. Karena suaminya menyalahkan dirinya.

Freen dan Richi akhirnya kembali lagi ketempat semula, dengan senyum miringnya Freen duduk ditempat kali pertama dia duduk.

“Apakah anda sudah puas melihat-lihat nona Sarocha?” Tanya Albert dengan senyuman berbeda dari pertama kali Freen bertemu.

“Hm.. sangat puas, terimakasih sudah mengizinkan saya melihat-lihat koleksi anda Tuan Albert.”

“Berapa umur anda Nona Sarocha? Sepertinya anda masih muda?” Tanya Robert.

“Ah baru menginjak dua puluh lima Tn. Robert..”

“Hebat juga ya..? Diumur segitu anda sudah banyak mencetak rekor dan selalu memenangkan barang-barang lelangan..?”

“Tidak juga Tn. Robert.. karena itu bukan dari hasil saya sendiri.. dibalik itu semua ada orang-orang yang selalu menjadi pendukung saya..” jawab Freen jujur.

“Hm.. bolehkah saya menumpang ke kamar mandi tuan-tuan?”

“Iya silahkan.. anda tinggal lurus, lalu belok kanan..” jawab Robert lagi.

Freen berjalan kearah yang ditunjuk Robert tadi.

“Freen.. apa kau mendengar ku?”

“Hm.. ada apa Heng?”

“Aku sudah menyadap semua cctv, kau cepatlah tuntaskan urusanmu!”

“Ck ini sangat susah bodoh! Kau tahu? Mansion ini sangat besar!”

“Ck naik kelantai paling atas, aku sudah mencari tahu dengan kamera pengintai ku.. disana ada kehidupan.. dan kurasa, orang yang kamu maksud dalam tidurmu itu ada disana.”

The DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang