chapter 8

351 34 3
                                    

Kediaman Armstrong.

“Maaf boss kami tidak menemukan Sarocha.. dan kamu menemukan Roy terkapar diruangan atas, lalu jendela yang terbuka dengan tirai yang menjulur kebawa boss.” ucap salah satu pengawal kepercayaan keluarga Armstrong.

“Kurang ajar!! Sepertinya dia mau bermain-main dengan ku!!” pekik Albert dengan wajah memerah menahan amarah.

“Kenzo! Periksa semua barang-barang berhargaku diatas!”

“Siap boss.”

Tidak lama kemudian Kenzo menghadap kembali kehadapan Albert.

“Aman boss.. tidak ada yang hilang dari semua barang koleksi boss.”

“Apa kau sudah teliti Kenzo?!”

“Sudah boss.”

“Apa yang dia cari? Jack, periksa cctv!”

“Mohon maaf boss, sepertinya cctv kita disadap. Karena saat saya mau melihat cctv itu semua data-data menghilang boss.”

“Kenzo!”

“Ya boss?”

“Periksa kamar Rebecca sekarang juga!”

“Siap boss.”

‘Sial! Kenapa tak sekalian tadi? Tak tau apa? Badanku sekarang sering sakit?’ keluh Kenzo dalam hati.

Kenzo memutar kunci kamar Becky, setelah itu dia membuka kenop pintu itu dengan sangat pelan. Dia bernafas lega, karena Nonanya masih terbaring diatas kasurnya.

Lalu dia memutuskan turun kebawah untuk memberitahukan ini kepada tuannya kalau nona Rebecca masih ada ditempatnya.

Namun hal itu semakin membuat Albert bingung, dia bertanya-tanya untuk apa Sarocha melarikan diri melewati jendela lantai atas?

“Apa kau yakin itu Rebecca Kenzo!”

“Hm? Itu...”

“Periksa lagi! Lihat apa dia benar-benar Rebecca!!”

“Baik Boss.”

“Jack! Temani dia!”

“Baik Boss.”

____________

Keadaan Freen dkk.

Mereka telah sampai dipekarangan mansion besar milik keluarga Chankimha. Freen turun duluan dari mobil diikuti oleh Becky, Nam dan Heng.

“Huufftt.. cepet banget udah sampai sini aja..” gumam Heng namun masih bisa didengar oleh ketiga orang yang ada disana.

BUGH

“Ougghh.. kau apa apaan sih Freen!” erang Heng yang merasa sakit dipundaknya karena pukulan Freen.

“Kau pindah kamar, biarkan Becky beristirahat dikamarmu.” kata Freen enteng.

“Gak mau!” jawab Heng sambil menjulurkan lidahnya, setelah itu dia berlari masuk ke dalam kamarnya dan menguncinya.

“Heng! Awas kau ya!” kata Freen tak terima dan akhirnya mengejar Heng dan mendobrak pintu kamar milik Heng.

“Kau harus terbiasa seperti ini mulai sekarang Becky.. karena mereka berdua kalau udah bareng emang udah kaya kucing sama tikus.. aku aja sampai pusing melihat mereka berdua tiap hari seperti itu.” ujar Nam yang lelah dengan tingkah mereka berdua.

“Hm? Mereka lucu.. aku belum pernah merasakan seperti ini sebelumnya.” sahut Becky dengan senyuman.

“Ya ya ya.. hanya kau yang bilang mereka lucu.”

The DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang