24. kisah ☑

82 9 0
                                    

Bacalah...

....

"Ehhh, maaf aku gak bermaksud...." Belum sempat tine menyelesaikan ucapan nya Albert Langsung saja menarik baju tine dan.....

Cupp

Albert menarik baju tine dan mengecup selikas bibir marah muda tine..

"Kalo gitu aku pulang dulu ya" Pamit Albert

"Hati-hati di jalan ya jangan ngebut-ngebutan bawa mobil nya" Ucap tine

"Siap komandan"

Tine terkekeh gemes dengan tingkah laku Albert.

Singkat saja hari penerbangan mereka pun tiba.

Ketiga nya sudah berada di bandara internasional

Pesawat mereka akan segara berangkat dan ketiga nya saat ini sudah duduk di kursi mereka masing-masing dengan phet di gendong oleh Albert.

"Tine anak kamu itu lengket banget ya sama Albert"

"Iya tuh ma, gak asik banget tine yang hamil pas keluar malah mirip p'bai dan dekat sama Albert" Ujar tine.

Nyonya jine tanya terkekeh mendengar ucapan tine.

Waktu terus berjalan dan sekarang sudah pukul 7 malam, tine tertidur di kursi penumpang.

Dan nyonya jine diam-diam ingin memfoto tine yang sedang tertidur namun saat nyonya jine ingin memfoto tine.

Tine keburu bangun

"Mama... Kalo mau foto tine bilang-bilang dong, biar tine rapiin rambut tine" Ujar nya.

"Gak usah di rapiin rambut nya"

"Gk mau tine jelek"

Nyonya jine pun terkekeh dengan ucapan sang mantan menantu nya.

"Ya udah pake selimut mama saja ini" Ucap nya memberikan tine sebuah selimut "sini lihat ke kamera mama mau foto" sambung nya

Chekkk

Nyonya jine pun langsung saja mengupload foto tersebut di akun twitter miliknya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu terus berjalan hingga akhirnya mereka tiba di bandara Bangkok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu terus berjalan hingga akhirnya mereka tiba di bandara Bangkok.

"Akhirnya sampai juga" Ujar tine

Tine, Albert, Phet dan nyonya jine berjalan menghampiri taksi yang mereka pesan

Albert duduk di dapan sembari menggendong phet sedangkan tine dan nyonya jine duduk di kursi belakang

"Ke alamat tujuan ya pak" Ujar Albert

"Baik Tuan Einstein" Ujar Sang supir taksi, pasalnya tak ada yang tidak mengenai Einstein, Einstein adalah salah satu pembisnis papan atas yang memiliki cabang perusahaan di berbagai negara salah satu nya berada di Thailand

Einstein akan memeriksakan perusahaan nya setiap 3 Tahun sekali.

....

Tak lama mereka sudah berada di tempat tujuan ya itu.

Kediaman nyonya jine

Mereka akhirnya telah tiba di kediaman nyonya jine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka akhirnya telah tiba di kediaman nyonya jine

"Selamat datang nyonya jine" Ujar salah satu pelayan yang nyonya jine pekerjakan.

Singkat saja.....

Nyonya jine, tine sekaligus Albert pergi ke lokasi yang sarawat berikan.

Setiba mereka di lokasi tersebut mereka langsung memasuki *rumah sakit* tersebut.

"Papi ita ngapain ke ini??" Tangan sang anak. Polos

"Papi ada urusan sayang, kamu ikut papi bentar ya tidak akan lama kok" Ujar tine sembari mengelus rambut phet sang anak di gendongan Albert

Mereka akhirnya menuju ruangan yang di beritau oleh sarawat.

"Ma, akhirnya mama datang" Ucap sarawat senang saat melihat nyonya jine.

"Ada apa kamu memanggil saya kemari! Buang-buang waktu saja"

Sarawat yang mendengar ucapan sang mama pun hanya menundukkan kepala dan tak lama ia beralih melihat kearah seorang pria yang menggendong anak kecil.

"Siapa anak ini mah?" Tanya sarawat sembari menatap phet anak yang sarawat maksud.

"Berhenti menatap cucu ku seperti itu!"

"Tine, Apa dia anak mu?'' tanya sarawat dan mendapatkan anggukkan dari Tine.

Tiba-tiba

"Tidak udah banyak tanya! Sekarang jelaskan apa tujuan mu memanggil saya kemari!" Ucap nyonya jine Chiva-aree

Dan mendengar cara bicara nyonya jine yang terdengar sudah muak pun, sarawat menjelaskan semua detail nya.

"Anak bodoh!!"

Prank

Satu tamparan yang sarawat dapat kan dari jine setelah sarawat menjelaskan sedetail detail nya.

"Wanita itu seharusnya mati!"

"Mah.....bagaimanapun Lin sekarang istri aku"

"Sarawat tai! Di mana kamu menyimpan otak muu?!! Sampai-sampai menerima penawaran sialan itu HAH!!"

"mah, sarawat, sudah jangan berkelahi di rumah sakit tidak baik" Ujar tine

Sedangkan Albert dan phet hanya menatap ke duanya dengan bingung.

"Pria sialan" Batin Albert






Hai gays terimakasih telah membaca cerita ini ya, jangan lupa vote

TikTok 1 : @authorrwp

i love 2gether || affair {not continued}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang