14. plot

3.3K 127 7
                                    


Bell istirahat telah berbunyi, tapi Zaini sangatlah malas untuk ke kantin jadi ia memutuskan untuk tidur saja di kelas

Tapi tiba-tiba seseorang menghampiri nya, Zaini yang merasa ada seseorang yang sedang menatap nya pun mencoba membuka mata nya untuk memastikan siapa orang tersebut

"Zai". Ucap arfin sambil tersenyum lebar, Zaini yang melihat itu langsung bingung kenapa arfin terlihat menjadi anak yang baik

Yang awalnya ia selalu tampil dengan pakaian berantakan dan kemeja tidak di kancing sekarang berubah drastis, tampak penampilan nya seperti murid teladan kemeja yang di kancing baju yang di masukan serta sekarang ia memakai dasi padahal dari awal bertemu ia tidak pernah melihat arfin tampil Serapi ini

"Lu suka gaya baru gua ga". Tanya arfin dengan senyum berbunga bunga

"Mendingan dari pada kaya preman". Jawab Zaini

"Gua berubah penampilan sama sikap gua biar bisa Deket sama lu". Lanjut nya arfin terus tersenyum manis ke arah Zaini yang membuat nya agak tidak sedikit terbiasa dengan tingkah baru arfin

"Hah?". Bingung nya

"Kan kemarin lu gk mau temenan Ama gua jika sikap gua kek dulu". Arfin lalu mengelus rambut Zaini yang tampak masih tidak mengerti

Kembali ke beberapa hari yang lalu, terlihat Alan yang sedang berdiri di depan rumah Zaini sambil membawa bunga

"Ngapain lu". Ucap sinis Zaini

"Yaelah.. ya cuma mau membangun ikatan teman sehidup semati". Jawab Arfin yang mengunyah permen karet nya

"Lu pikir gua mau temenan Ama preman pasaran ke lu". Jawab Zaini dengan ucapan pedas nya tak lupa ia melempar ekspresi sinis ke arfin

"Preman pasaran!?". Arfin yang tampak tak terima di bilang preman pasaran, ia lalu melangkah mendekat Zaini yang membuat perasaan Zaini tak enak

Arfin lalu memegang dagu Zaini lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Zaini, Zaini mencoba mendorong arfin tapi Arfin tak bergeming sedikitpun

"Jadi apa yang gua lakuin agar bisa jadi teman sehidup semati lu". Ucap arfin menatap tajam Zaini

"Sikap sama tampang lu ngeselin kek preman pasaran gua gk suka ntar kalo temenan Ama lu gua juga di kira anak bandel". Jawab Zaini walau ia tampak agak sedikit gugup

.

.

.

"Kan kemarin ada lu bilang masa lupa". Ucap Arfin yang mulai terpancing emosi, ya dia juga masih tidak terbiasa dengan sikap baru nya

"Oke-oke gua ngerti". Padahal saat itu Zaini hanya mengada Ngada ia tak menganggap itu serius lagian toh pikir nya saat itu arfin tidak bisa berubah tampang nya saja seperti preman sejati

"Jadi kita jdi teman sehidup semati kan Zai mulai sekarang". Ucap Arfin dengan senyuman nya dan matanya yang berbinar binar

Ugh itu terlalu silau bagi nya, pada akhirnya Zaini hanya bisa menggangguk angguk pasrah, Arfin lalu langsung memeluk erat Zaini yang membuat sang empu tersentak kaget

Lepas dari itu tampak Zara sedang memandangi mereka dari balik sela sela pintu, ia hanya berdecak kesal melihat hal tersebut, apaan apaan Saingan nya semua nya adalah laki-laki cukup berat, walau begitu jika Zaini menyukai sesama jenis toh ia bisa menjadi laki-laki dan perempuan secara bersamaan

Tapi ada sesuatu yang ia bingungkan dari kembaran nya itu yaitu Zidan setelah ia bertemu dengan Zaini tampak beberapa perubahan sikap nya Zidan sekarang lebih sering memakai komputer yang dulu nya ia sangat jarang menggunakan komputer tak lupa beberapa hari terakhir Zidan selalu menghabiskan waktunya di luar entahlah apa yang ia lakukan itu bukan urusan nya juga

harem? || bl 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang