02| Yang Terkuat

218 26 0
                                    

Happy Reading
.
.

"Kau ini siapa?"

Ditengah usahanya melawan rasa pusing di kepalanya, Gina mencoba melihat dengan jelas pria yang ada di belakangnya.

Bukannya langsung menjawab, pria yang ada di belakang Gina melepaskan cengkeramannya dan mengalihkan pandangannya ke arah Katsuo yang sudah pingsan.

"Menurutmu aku siapa?"

Setelah kerahnya terlepas Gina jadi lebih leluasa menghadap langsung ke arah pria yang kini berada di hadapannya.

Satu detik, dua detik, dan di detik ke tiga mata Gina melebar setelah menyadari siapa pria di hadapannya.

"Rao.." Gina bergumam

. . .

Sore hari

Diperjalanan pulang dari Suzuran, Gina tidak bisa berhenti memikirkan apa yang tadi terjadi padanya. Gina tidak pernah menyangka bahwa siswa yang disebut Rao itu sangat besar dan kuat.

Hal ini karena cerita-cerita yang beredar tentang Rao banyak yang di lebih-lebih kan dan membuat Gina sedikit meremehkan kekuatannya meskipun belum pernah sekalipun bertemu, hingga memberanikan diri untuk bersekolah di Suzuran.

Namun ternyata semua hal yang ia perkirakan salah besar. Jujur saja di titik ini nyali Gina menciut. Di tambah 5 siswa lain yang datang bersamanya juga pasti bukan orang yang selevel dengan siswa laki-laki yang ia hajar di aula.

Plak!

Gina menampar dirinya sendiri, merutuki pemikiran kalut yang tiba-tiba saja datang menghampirinya.

"Akhh! Kenapa aku jadi takut begini!!" Ucap Gina sembari mengacak-acak rambutnya.

Di tengah kekalutannya, di seberang jalan Gina melihat toko pangkas rambut kakaknya masih buka sehingga dia memutuskan mampir sebentar, sekedar bercerita atau meminta saran untuk masalahnya saat ini.

Saat membuka pintu Gina melihat kakaknya, Genji Takiya tengah fokus melihat siaran bola di TV tokonya. Saat akan menghampiri kakaknya, Gina sedikit terkejut saat kakaknya tiba-tiba membentak sembari menunjuk-nunjuk ke arah TV yang ada di hadapannya.

"Adohh!! Kurang kenceng itu nendangnya!! Sialan! gak becus banget si mainnya!!" Ucap Genji yang setelah itu meminum minuman soda kalengnya.

Gina duduk di sebelah kakaknya sambil menunggu siaran TV menampilkan iklan. Sebenarnya di saat-saat seperti ini biasanya Gina akan mengganggu kakaknya yang tengah asik menonton bola, tapi berhubung dia ingin meminta wejangan dari kakaknya jadi dia harus bersikap baik kali ini.

Saat TV sudah menyiarkan iklan, Genji menengok ke arah Gina. Dia melihat secara seksama muka adiknya yang babak belur, lalu sebagai kakak yang baik Genji segera mengambil kotak obat yang dia simpan.

"Gimana di sekolah? Berhasil?" Ucap Genji yang kini menaruh rasa penasaran akan hasil dari rencana adiknya, sembari menyiapkan obat luka untuk adiknya.

"Kamuflasenya si berhasil, tapi.. ya gitu" ucap Gina dengan wajah lesu.

"Gitu gimana? yang jelas dong kalo cerita!" Tuntut Genji sembari membersihkan dan mengoleskan salep ke luka Gina.

"Aww! Siswa terkuatnya besar banget, mana tinggi lagi.. belum lagi dengan mudahnya dia bisa ngangkat tubuhku hanya dengan satu tangan saja! Aku heran apa dia benar-benar manusia?!" Gina meringis saat kakaknya merawat lukanya, lalu mulai mengoceh.

"Takut?" Ucap Genji dengan wajah meledek.

"Memangnya kau tidak takut kalau bertemu lawan yang seperti itu?"

MIND BLOWING | Fanfic HnL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang