03| Ramen Instan

196 29 1
                                    

Happy Reading
.
.

Saat di tengah perjalanan, tanghulu yang di makan si anak kecil habis. Dia langsung melepaskan pegangan tangan Gina dan bergegas berlari ke arah tempat sampah terdekat.

Gina pun memberhentikan langkahnya, menunggu anak kecil itu membuang tusuk tanghulu ke tempat sampah yang berada di depan sebuah minimarket tidak jauh di belakangnya.

Namun saat akan sampai ke tempat sampah tiba-tiba saja tiga orang pemuda keluar dari pintu minimarket.

"Akkhh!!"

Tanpa sengaja salah satu dari mereka kakinya tertusuk tusukan tanghulu, si anak kecil hanya bisa terdiam karena merasa terkejut dengan apa yang barusan terjadi.

"Sialan!! Anak siapa kau?! Hah!" Orang itu membentak si anak kecil sembari terus meringis melepaskan tusukan yang menancap di kakinya.

"Haha.. kau tidak apa-apa Saboten? ku harap kau tidak mengempis setelah tertusuk" ledek salah satu temannya.

"Kau kira aku manusia balon?! Hah! Akan ku beri pelajaran anak itu!!" Saat orang yang dipanggil Saboten bersiap akan memukul, Gina langsung menarik anak kecil itu agar berlindung di belakang kakinya.

"Maafkan dia, dia hanya anak kecil! Satu kesalahan tidak harus di balas pukulan kan?" Ucap Gina yang memasang badan untuk melindungi si anak kecil.

"Siapa kau?! Jangan ikut campur! Kau tidak lihat apa yang anak kecil itu perbuat pada kakiku?!! Menyingkir kau!" Ucap Saboten penuh penuntutan.

"Jangan manja! Kau tidak akan mati hanya karena tertusuk itu!!" Bentak Gina setelah mendengar perkataan Saboten.

Bukannya sadar, Saboten yang masih tidak terima langsung melayangkan pukulannya ke arah Gina, namun Gina dengan cepat menghindar.

"Cepat bersembunyi!!" Gina menengok ke arah belakang, meminta si anak kecil bersembunyi sebelum akhirnya dia berkelahi dengan Saboten.

Anak kecil itu segera berlari dan bersembunyi di sebalik sepeda yang terparkir di depan minimarket.

Dua teman Saboten pun ikut menyerang Gina, sebenarnya mereka bukanlah lawan yang sulit untuknya. Namun tampaknya Gina masih kelelahan karena pertarungan tadi siang melawan semua angkatan kelas 1 di Suzuran, Gina pun perlahan mulai kewalahan.

Karena lengah salah satu dari mereka bertiga berlari ke arah belakang Gina dan mengunci pergerakannya dari belakang.

"Kerja bagus!! Tahan terus seperti itu!!" Ucap Saboten yang bersiap mengarahkan pukulan pada Gina.

Namun pukulannya digagalkan oleh seseorang yang tiba-tiba datang entah dari mana. Orang itu adalah Rao.

Rao memukul rahang Saboten hingga dia terlontar dan tubuhnya menabrak tempat sampah di belakangnya.

"Akhh!! Siapa lagi ini!!" Saboten berteriak frustasi.

Salah satu teman Saboten mencoba menyerang Rao tapi lagi-lagi dengan mudahnya Rao mencengkram kerah dan melemparnya ke arah Saboten yang masih terduduk.

Tinggal tersisa satu orang lagi yang masih menahan pergerakan Gina dari belakang. Tidak membuang kesempatan, dengan cepat Gina melepaskan diri dan memberikan pukulan pada ulu hati lawannya.

Karena merasa tersudutkan, akhirnya mereka bertiga memilih untuk segera pergi dengan sempoyongan.

"Awas saja kau!!" Ucap Saboten sebelum akhirnya pergi menjauh dengan ke dua temannya.

Gina melihat ke arah Rao yang masih melihat ke arah Saboten dan teman-temannya berjalan menjauh, wajahnya terlihat sangat serius menatap mereka sebelum akhirnya dia menyadari Gina terus memperhatikannya.

MIND BLOWING | Fanfic HnL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang