04| Gips

190 26 5
                                    

Happy Reading
.
.


"Kemana anak itu? Masa hanya membeli makanan saja lama sekali.."

Ucap Genji yang sudah setengah jam lebih menunggu Gina, si adik yang ia suruh untuk membeli makanan namun belum juga kembali.

Dengan perut keroncongan Genji menunggu Gina sembari berjongkok di depan toko pangkas rambutnya, tidak lupa juga dengan sebatang rokok di antara jari-jari nya, Entah ini sudah rokok yang ke berapa ia habiskan.

Hingga beberapa saat kemudian akhirnya Genji melihat Gina dari kejauhan membawa sekantong plastik di tangannya, Genji segera berdiri saat adiknya berjalan mendekat.

"Makanan apa yang kau beli?"

"Mie instan"

"Mie instan? Setengah jam hanya untuk beli mie instan?!" Ucap Genji sembari membuka plastik yang Gina bawa dan menatap adiknya dengan rasa tak percaya.

"Tentu saja tidak, tadinya aku beli onigiri tapi karena terlibat perkelahian dengan beberapa orang tak di kenal, onigiri nya jadi berserakan.."

"Haduhh.. ya sudah lah mau bagaimana lagi, untukmu mana?" Ucap Genji sebelum melangkah masuk ke dalam tokonya.

"Aku sudah memakannya lebih dulu di minimarket" Gina menjawab seadanya.

Mendengar itu Genji hanya memberikan anggukan, "Habis ini kau mau kemana?"

"Kemana lagi? Tentu saja pulang... Kau sekali-kali datanglah ke rumah, sudah berbulan-bulan kita tidak makan bertiga.." Setelah mengatakan itu Gina segera berbalik badan dan berjalan menjauhi toko kakaknya.

esok hari

Pagi hari, dengan semangat baru Gina bersiap untuk berangkat sekolah. Sebelum melangkah keluar gerbang rumah, dirinya sempat menyapa beberapa anak buah ayahnya yang memang di tempatkan di sekitar rumah untuk berjaga-jaga.

Gina juga sempat menanyakan keberadaan ayahnya yang sedari kemarin tidak ada di rumah dan dijawab oleh anak buah ayahnya bahwa dia sedang mengurus suatu hal di suatu tempat.

Hari ini sesuai perkataannya pada Rao tempo hari, Gina akan tanding ulang satu lawan satu dengan siswa berbadan besar yang sempat ia kalahkan berkat kerjasamanya dengan Katsuo.

Meskipun Gina tau lawannya kali ini berat, tapi dia mencoba untuk tidak ambil pusing dengan strategi dan lebih memilih untuk menata mentalnya.

Akhirnya setelah berjalan cukup lama, Gina sampai di Suzuran. Tidak seperti saat pertama kali datang, kini beberapa Siswa menaruh perhatian padanya mungkin karena kejadian di aula sekolah kemarin.

Gina terus berjalan hingga ke area anak-anak kelas satu, ia mulai membuka salah satu pintu kelas untuk mencari keberadaan siswa berbadan besar.

Gina terus berjalan hingga ke area anak-anak kelas satu, ia mulai membuka salah satu pintu kelas untuk mencari keberadaan siswa berbadan besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gina melihat dengan seksama satu per satu siswa yang ada di dalam kelas, namun tidak menemukan siswa berbadan besar yang dia cari.

MIND BLOWING | Fanfic HnL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang