1

570 41 5
                                    

"There he is." Sebuah berkas mendarat di atas meja. "Simon Riley."

"Tidak ada foto."

"Tidak pernah."

Perempuan berambut coklat cepak menatap lelaki berjanggut yang duduk di depannya. Ketiga nama yang sudah dia sebut sedikit menarik perhatiannya. Dirinya tidak pernah meragukan pilihan lelaki itu, sama sekali.

"That's all?"

"Satu lagi." Lelaki itu menarik salah satu berkas dari tumpukan berkas lainnya dan menaruhnya di atas meja. "Zara Wilson, Shadow Company, code name Evangeline."

Salah satu alis milik perempuan itu terangkat. "Evangeline? Price, kau tahu dia dalam proses hengkang dari S.C."

"Yup, but she's the best. Tenang saja Laswell, dia tidak akan menolak jika aku yang mengajaknya."

***

Seharusnya Eva tidak mempedulikan ajakan Price untuk bergabung ke dalam unit khusus yang bernama Task Force-141. Perempuan itu seharusnya bisa menikmati waktu pensiunnya dari militer dengan damai, tetapi setelah tergoda dan tertarik dengan bujukan Price, di sinilah dia, pangkalan udara untuk bertemu dengan timnya.

"Evangeline?" Suara lelaki dengan nada berat mulai terdengar dari radio miliknya.

"General Shepherd," balas Eva sembari membetulkan ikatan rambutnya.

"Bagaimana kondisimu?"

"Sudah menunggu di dalam pesawat, sir. Belum ada tanda-tanda dari Sergeant Soap dan Lt Ghost."

"Mereka akan segera datang. Selamat datang kembali di lapangan, Zara."

Eva tersenyum tipis. "Thank you, sir. Evangeline out."

Dia bangkit dari tempat duduknya, mencoba men-scan para prajurit yang baru saja berdatangan di dekat pesawat. Eva tidak pernah bertemu dengan Soap atau Ghost sebelumnya, bahkan Price dengan tega tidak memberikan informasi apa-apa tentang mereka berdua.

"Sergeant Evangeline?" tanya seorang lelaki di antara gerombolan prajurit yang berjalan memasuki pesawat.

"Panggil saja Eva, dan kau?"

"Soap."

Eva tersenyum kemudian mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. "Senang bisa bekerja sama denganmu, Soap."

"Kau juga."

Setelah kepergian Soap untuk bersiap-siap di dalam pesawat, seorang lelaki bertubuh tinggi dengan topeng tengkorak yang menutupi seluruh area wajahnya kecuali mata berjalan mendekati pesawat. Eva menatap lelaki itu dengan seksama dan sedikit memiliki rasa takut karena aura yang lelaki itu pancarkan cukup seram.

"Di mana perlengkapanmu, sergeant?" tanyanya setelah menyadari kehadiran Eva.

"Sudah ada di dalam pesawat, sir."

"Jangan pernah kau lepaskan perlengkapanmu itu sedetikpun," tegasnya.

Seluruh badan Eva seketika merinding. Dia memang datang ke pangkalan udara lebih awal dan memutuskan untuk melepas helm dan vestnya, menyisakan kaus hitam panjang yang membalut tubuhnya.

"Yes, sir."

Tidak ingin dimarahi untuk kedua kalinya, Eva langsung berlari kecil menghampiri vest, helm, dan tas ransel yang dia tinggalkan di tempat duduk.

"Itu Ghost," ucap Soap yang duduk di dekat Eva.

Eva yang tengah sibuk memakai vestnya kembali menoleh ke lelaki bertopeng. Seolah tahu apa yang dipikirkan Eva, Soap kembali membuka mulutnya. "Tidak usah terlalu tegang. Lt tidak sejahat itu, kok."

Under His Gaze - CODWMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang