I know a place,
It's somewhere I go when I need to remember your faceSuara angin dan ombak berlomba-lomba memenuhi gendang telinga Jake. Ia berdiri di pinggir pantai tanpa berniat untuk berenang atau pergi dari sana.
Jake menutup matanya, membiarkan angin yang terus berhembus di wajah nya juga air bawaan ombak yang menyentuh kaki Jake sedikit demi sedikit.
Suara tawa anak-anak membuat Jake membuka matanya, Ia tersenyum meskipun dalam mata nya tersirat kesedihan yang tak berujung.
Pantai, tempat berkencan yang paling berkesan untuk Heeseung dan juga Jake. Mereka sering pergi ke pantai untuk sekedar mencari kerang, berenang, minum air kelapa, berlarian di pinggir pantai.
Semua memori tentang Ia dengan Heeseung kembali begitu saja tanpa dipaksa.
Seminggu setelah Heeseung dan Jake putus, Jake benar-benar tidak bisa menyingkirkan mantan kekasihnya itu dari pikiran nya. Bahkan dalam satu jam saja selalu ada nama Heeseung terlintas di pikiran nya.
Larut dalam suara pantai yang menenangkan, Jake kembali menutup mata hingga memori lama muncul kembali dalam ingatan nya.
"Kak! Ih nanti aku basah!" Terdengar rengutan kesal dari lelaki yang kini tengah menatap kekasih nya dengan cemberut.
Kekasih nya yang ditatap tertawa kencang, "lucu banget sih kamu" ucapnya membalas.
Mendengar ejekan dari kekasihnya itu membuat lelaki yang sudah sedikit basah itu beranjak untuk membalas dendam.
Ia berlari kearah air, mengibas air dengan tangan nya hingga baju kekasihnya tadi ikutan basah.
Melihat hal itu Jake, sebagai pelaku terkekeh pelan melihat Heeseung, kekasihnya yang kini gantian menatap baju sendiri.
"Awas ya kamu!" Heeseung berlari untuk menangkap Jake. Namun Jake terlebih dahulu lari menghindari Heeseung.
Kejar-kejaran terjadi sekitar 300 meter dari tempat awal mereka berdiri. Jake tertangkap oleh Heeseung.
"Kak! Jangan kak! Ih kak Heeseung!"
Heeseung tidak mendengar nya, Ia malah menggendong Jake di bahu nya seperti menggendong karung berniat untuk menakuti Jake seperti akan membuang nya ke air pantai.
"Ampun gak? Ampun gak?"
"Ampun! Kak! Jangan! Aku gak bawa baju ganti!"Heeseung terkekeh namun Ia tetap menjatuhkan Jake ke air meskipun pegangan Jake terhadapnya sangat kuat.
Alhasil mereka berdua jatuh kedalam air, mereka berdua sama-sama basah tetapi Heeseung masih bisa tertawa sedangkan Jake sudah tambah cemberut.
Matahari terlihat semakin indah ketika Ia menenggelamkan diri kedalam pantai, warna jingga yang menenangkan membuat Jake sibuk menatap nya.
Heeseung tersenyum, Sunset maupun Jake sama-sama indah di matanya. Ia mengambil handphone nya untuk mengambil foto Jake dari belakang agar sunset nya ikut terfoto.
Meskipun hanya nampak siluet Jake karena sunset, Heeseung tetap tersenyum memandang nya. Jake terlalu indah meskipun tidak terlihat wajahnya.
Kini mereka sudah sedikit jauh dari air. Heeseung dan Jake duduk di pasir dengan api unggun di depan dan jagung bakar di tangan mereka masing-masing.
Tubuh mereka terbalut handuk yang barusan mereka beli di toko yang ada di dekat pantai, mereka berdua benar-benar tidak membawa baju ganti.
"Suka gak?" Heeseung bertanya melenyapkan keheningan yang tadi terciptakan saat mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.
Jake mengangguk dengan tenang, "Suka banget, apalagi ada kakak. Semua yang kakak lakuin buat aku tuh aku suka" jawab Jake.
Heeseung tidak mengharapkan jawaban sepanjang itu namun mendengar jawaban tulus dari Jake membuat hati nya menghangat.
"Kakak bakalan sering ajak kamu kesini kalau gitu" ucap Heeseung.
Jake terdengar senang dengan ajakan Heeseung, Ia kembali menyantap jagung bakar nya sambil memandangi air pantai yang mulai gelap karena hari sudah mulai malam.
"Kota kesukaan kamu apa Jake?" Tanya Heeseung.
Jake tampak tidak berpikir, "Québec yang di Kanada, kak" jawab nya langsung.
Heeseung diam-diam mengambil handphone nya, menulis hal yang baru saja diucapkan Jake tadi.
"Buat apa kak?" Tanya Jake.
Heeseung menatap Jake, Ia langsung tersenyum sambil menyimpan handphone nya, "sesuatu yang penting?" Jawab Heeseung menimbulkan tanda tanya di otak Jake namun Jake tidak bertanya lebih lanjut.
Tersenyum dalam diam, Heeseung kembali menatap Jake yang fokus akan jagung bakar nya. Ia tadi menulis to-do-list yang akan Ia lakukan bersama Jake nanti jika Ia sudah sukses.
Kemarin Jake bilang Ia ingin pergi ke konser salah satu band k-pop favoritnya dan sekarang Ia bilang kota kesukaan nya adalah Québec.
Heeseung berjanji pada dirinya sendiri bahwa Ia akan membawa kekasihnya pergi ke tempat yang dia inginkan nanti.
"Jake"
"Iya kak?"
"Tunggu sampai kakak sukses ya? Jangan tinggalin kakak"Jake membuka matanya, tanpa sadar air matanya mengalir hingga menempel di pipi nya.
Kenangan itu, kenangan saat Heeseung dan Jake pertama kali berkencan di pantai setelah dua bulan berpacaran.
Heeseung bahkan menyuruh Jake untuk menunggu dan untuk tidak pernah meninggalkan diri nya.
Jake merasa bersalah, Ia kembali teringat wajah Heeseung saat dirinya meminta putus malam itu.
"Sial, seharusnya aku gak kesini!" Ucapnya sendiri sambil mengusap air mata di pipi nya yang mulai mengering karena angin pantai bertiup dengan kencang.
Tetapi akhirnya Jake menghela nafas nya kasar membiarkan seluruh rasa penyesalan menghinggapi hati nya, "Maaf kak" ucapnya final.
☆author note :
Jake gamon era08 Oktober 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
About You (Heejake) ✔️
Fanfic"Do you think i have forgotten, about you?" Warning⚠️ bxb content dom = Heeseung ; sub = Jake homophobic dilarang baca‼ chasey, 2023