chapter 8

81 3 2
                                    

Paginya sabo bangun dan segera membereskan rumah,
dia membuatkan makanan untuk Ace dan Luffy.

"Ceng."panggil sabo

"apa?"tanya Ace yang memakan sarapan yang di buat sabo sambil memainkan handphone nya.

"aku mau ke mall, antarin pake mobil"

"bukankah kau bisa menyetir dengan baik, mantan pembalap?"Ace bertanya

"jangan katakan itu, sialan! aku tidak pernah membawa mobil atau membalap"sabo menghela nafas

"Pake baju yang bagus"ujar Ace, masih tak melirik sabo

"okayy"sabo tersenyum, pergi ke kamarnya untuk berganti baju.

"mau kemana?"Luffy bertanya, dia baru saja bangun tidur

"Gausah ikut, ffy. aku mau berkencan."kata Ace

"lah? Aceng punya pacar? siapa?"tanya Luffy

Ace menyeringai dan mengangkat bahunya.

Tak lama sanji keluar dengan baju yang rapi dan mereka masuk ke mobil

"Kenapa?"tanya Sabo saat Ace terus menerus menatapnya daripada menyalakan mobil

"Ga.."Ace terkekeh

"apaaan"sabo cemberut

"...hanya..lucu

Mereka tiba di mall.

"saaboo, ayoo belii inii"Ace menunjuk daging

"tidak"kata Sabo, bahkan tanpa menatap ace

Ace cemberut, memegang tangan sabo dan kembali menunjuk itu

"Ga, keras kepala banget"sabo menatapnya dengan tajam

"sabo sangat jahat!"

"lebay, dramatis, kekanak-kanakan."kata Sabo, membuat Ace terlempar oleh kata-kata menyakitkan itu

Ace berjalan dengan lesu mengikuti sabo membeli bahan bahan lainnya

"Semangat ku memudar, sabo.."

"kenapa?"tanya sabo dengan polos

"tatapan polos sialan itu lagi"Ace cemberut

"ya, ambil."sabo menghela nafas

"Beneran?"

tidak melihat respon sabo, dia segera mengambil banyak daging

Saat sabo selesai membayar, ia kembali ke tempat Ace menunggu yaitu parkiran.

"Ace sialan! kau bukan hanya membeli daging, tapi semuanya kau beli! kau harus mengganti uangku!"kata Sabo dengan cemberut

mereka pulang dengan Sabo protes dan Ace hanya terkeke, saat sampai dirumah mereka melihat Luffy cemberut karena Ace berbohong.

"Ace bilang kencan dengan pacarnya! tapi kalian pergi ke mall! tanpa mengajakku!"Luffy merengek

Ace terkekeh dan memberi Luffy daging, membuatnya tersenyum

"Ace! ganti uangku!"sabo tersenyum, memegang sapu di tangannya

"iya, iya, iya! maaf!"Ace terkekeh, membuka dompetnya dan memberinya kepada sabo

"hmph..kali ini ku maafkan"sabo mengambil uang itu dan menghitungnya, uang itu lebih dan matanya berbinar

"aku merasa seperti melihat Nami"kata Luffy dan terkekeh

"Cepat masakin aku, sabo!"rengek Ace

"tidak."sabo menatapnya dengan tajam, Ace menghela nafas kalah

Ace membuatkan sabo makanan, ia  memanggil sabo dan Luffy berkali kali.

"hey! turun! kalian mau makan atau tidak?"tanya Ace

"Ini udah jadi!"ujar Ace lagi

sabo dan Luffy turun, segera memakan makanan itu dengan penuh semangat

"apakah enak?"tanya Ace dengan senyuman di wajahnya

"ya!"Luffy tersenyum

"Luffy, bagaimana hubungan mu dengan law?"tanya sabo

"lagi kurang baik nih..kenapa memangnya, bo?"

sabo menggeleng dan tersenyum

"semoga cepat baikan ya, ffy."

Luffy terkekeh dan mengangguk

___________________________________

di sekolah, semuanya terkejut melihat Zoro masuk ke sekolah.
Luffy segera menghampiri nya

"Zoro? kenapa kau disini? bukankah kau dan sanji pindah?"tanya Luffy

"tidak jadi" kata Zoro

mata Luffy melebar, Zoro berjalan meninggalkannya.
mata Luffy tak percaya, dia berlari keluar sekolah untuk melihat sanji.
tetapi bahkan sampai bell berbunyi sanji tidak datang.

di kantin, Ace sabo berjalan menuju kelas setelah mendengar bell masuk berbunyi.
mereka melihat law berbicara dengan Zoro dengan akrab.

"loh? bukannya Zoro pindah sama sanji ya?"tanya Sabo, menatap Ace

Ace mengangkat bahu, seolah tak peduli.
dia duduk di bangku nya.

guru masuk ke kelas, tidak ada yang aneh, semuanya menerima kenyataan bahwa Zoro kabur dari perpindahan itu kecuali Luffy.

"baiklah, hari ini kita rolling tempat duduk ya"kata guru itu

"oke Bu!"kata koala, gadis yang masuk beberapa bulan lalu.

dia sangat semangat.

mereka mulai maju untuk mengambil kertas, ketika di buka kertas itu isi nya adalah nomor.
dan nomor itu menentukan tempat duduk kita.
sabo berharap bisa duduk bersama ace, Ace pula berharap sebaliknya.

kali ini sabo mendapat nomor 19, dia segera mengode Ace untuk mengetahui dia mendapat berapa.
Ace menjawab dengan bahasa isyarat
"20"

mata Ace dan Sabo melebar ketika mereka mengetahui akan duduk bersama, dan tak sengaja berteriak.

"hey, apa itu ribut-ribut?"tanya guru

sekarang mereka duduk di kursi mereka yang baru, Ace dan Sabo tersenyum bahagia.

sementara koala menatap Ace dengan penuh kebencian.
dia mendapat nomor 6.

bersambung...

___________________________________

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Orang Lama Atau orang baru?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang