k

75 17 0
                                    


Khaotung Thanawat, Murid terpintar di sekolah lamanya. Bukan tanpa alasan dia pindah kesini, lebih tepatnya 'dipindahkan' kesini.

Terhitung ini hari ke 3 sejak dia pertama kali masuk sekolah. Meskipun 2 hari kemarin dia tidak hadir tanpa keterangan. Namun belum ada tanda tanda pengurangan poin dari sekolah.

Dimana sistem ketat yang dianut oleh SMA ternama ini juga memberlakukan pengurangan poin dari setiap siswa yang melanggar kebijakan sekolah. Dari 100 poin masing masing siswa bisa terus berkurang sebagaimana besar pelanggaran yang mereka perbuat.

Siswa 12 A+ mempertanyakan keputusan direktur sekolah. Mereka merasa tidak adil akan kejadian ini.

Khaotung kembali ke Apartment sekolah yang ia tinggalkan kemarin. Matanya menelisik seisi ruangan. Kekacauan yang ia sebabkan sudah dibereskan oleh orang suruhan orangtuanya.

Khaotung berjalan ke arah balkon. Ingatan samar mulai teringat tentang kejadian sore itu, dimana dia dalam keadaan mabuk menghancurkan ruangannya sendiri.

Khaotung menoleh ke samping. Balkon yang berada tepat disebelah membuat dia penasaran, terutama dengan si pemiliknya. Meski ga begitu yakin, namun sepertinya dia pernah melihat pria itu sebelumnya.

Tak berapa lama, Khaotung menyadari penghuni disebelah telah kembali. Tak ingin tertangkap basah dia dengan cepat masuk kembali ke dalam. Sebenarnya kenapa dia takut? tidak, dia tidak takut. Lebih ke malu mengingat kejadian waktu itu.

Dengan jahilnya, Khaotung menginginkan tetangganya itu berkunjung lagi. Dia mulai memainkan musik dengan volume lumayan kencang. Cukup kencang untuk mengusik seseorang.

First yang baru saja ingin mengistirahatkan punggungnya di sofa panjang dekat ranjang terlonjak kaget. Tanpa pikir panjang dia membuka pintu balkon dan berteriak menegur khaotung.

"sat...kau sudah gila ya"

Khaotung jelas mendengar teriakan dengan nada penuh frustasi itu. Kalian bisa meng-cap dia gila perhatian, ada benarnya.

Khaotung memunculkan kepalanya hingga leher di balik pintu balkon. Bisa ia lihat First yang berdiri menghadap dirinya dengan pose berkacak pinggang. Jangan lupakan first yang masih mengenakan seragam sekolah dengan dasi yang sudah dilonggarkan.

Khaotung tersenyum miring. Dia memutuskan keluar juga.

"sini" ucapnya mengolok olok First.

"sat gedung ini bukan milikmu, kalau kau mau berpesta bukan disini tempatnya"

Bukannya merasa bersalah, Khaotung malah ingin menjahili First lebih jauh.

"ayolah, kita kan satu kelas. emang kau tega membiarkan ku berpesta sendirian?"

"Sok akrab" ucap first final malas berdebat. Dia meninggalkan Khaotung yang terlihat masih ingin mengajaknya berbicara. Rasanya ia menyesali keputusannya telah menolong anak itu.

Khaotung melihat First berjalan masuk. Persis seperti yang dilakukan First waktu itu, kali ini giliran Khaotung yang melompati pembatas balkon dan segera menerobos kamar First.

"alaiwa..." belum sempat meneruskan ucapannya, telunjuk khaotung lebih dulu bertengger di bibir First. Namun First segera menepisnya.

"kemarin kau masuk juga ke kamarku, emang aku melarangmu?" Khaotung menaikkan alisnya diakhir kalimat.

First mengabaikan pertanyaan itu. Dia mendorong tubuh Khaotung keluar.

Lagi lagi dengan secepat kilat Khaotung menerobos serta menyenggol tubuh jenjang milik First.

"keluar sebelum aku marah" Ucap First tajam sambil menunjuk ke arah pintu.

Ekspresi Khaotung berubah. Sorot matanya seakan meminta dikasihani. Dia memperlihatkan tangannya yang di liliti perban.

"kau tak kasian?" Ucapnya dengan nada sedih dibuat buat.

First memutar bola matanya malas. Dia sudah lelah ber drama dengan mahkluk yang entah diciptakan dari apa ini. Memutuskan untuk berbaring lagi dan mengabaikannya. Mau bagaimana pun dia harus terbiasa. Selain mereka sekelas, kamar mereka bahkan bersebelahan. Tidak ada gunanya menaruh Khaotung ke dalam list hitamnya.

Melihat pemilik yang sudah tenang dengan baringnya. Khaotung mengeluarkan ponselnya. Menekan sesuatu, seketika musik keras di sebelah berhenti.

Khaotung mulai memperhatikan bahkan menyentuh barang barang First. First punya banyak piala, piagam bahkan medali. Tak heran direktur sekolah membeli murid yang bakal menjadi saingannya ini.


















.
.
Sorry for slow update. But i gabisa ngapa-ngapain. Kucing i ilang udah 2 mingguan, he is part of my life :(
Btw, sesuai saran kalian. aku up Senin, Rabu, Jumat yaa. Untuk Minggu ini belum bisa mengikuti jadwal. Jumpa lagi Minggu depan yaa🌹

TEMPORARY (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang