Pukul sebelas malam pesta baru selesai, semua tamu telah pergi, menyisahkan Taehyung dan kedua orangtuanya yang masih berdiri didalam gedung mewah itu.
"Taehyung, dimana menantu ibu?" Tanya Hyejong karena tak menemukan keberadaan sang menantu.
"Tadi dia kelelahan ibu, jadi aku mengantarnya ke salah satu kamar untuk beristirahat."
Hyejong mengangguk pelan, "Dia pasti tertidur, bangunkan dan ajak pulang ya. Ibu dan ayah sepertinya harus kembali lebih dulu."
"Baik ibu, sampai jumpa lagi."
Taehyung berjalan menuju kamar tempat tadi dia mengantar Sohyun dengan wajah tak bersahabat, masih teringat dengan jelas bagaimana wanita itu mengusirnya tadi. "Menyusahkan saja." Gumamnya pelan.
"Sohyun, buka pintunya!" Taehyung mengetuk pintu itu berkali-kali namun tidak ada jawaban. "Aku bilang buka atau kau akan ku tinggalkan!" Teriaknya.
Taehyung menghela nafas pelan, mencoba bersabar. "Aku serius dengan perkataanku, Sohyun. Aku benar-benar akan pulang jika kau tidak keluar juga."
Pria itu terus mengetuk pintu sampai seorang hotelier menghampirinya. "Maaf tuan, apa sedang yang anda lakukan disni?"
"Istriku sepertinya tertidur di dalam, aku sudah mengetuk berkali-kali tapi dia tetap tidak membuka pintu."
Karena mengetahui siapa Taehyung, hotelier tersebut langsung mengeluarkan card master dari dalam sakunya lalu membuka pintu. Semua staf di hotel memang memiliki card master untuk keperluan darurat, dan mereka tidak di perbolehkan memasuki kamar tamu tanpa izin.
"Silahkan tuan."
"Terimakasih."
Taehyung berjalan masuk dan terkejut saat melihat Sohyun terbaring di lantai sambil merintih pelan.
"Sohyun? Apa yang terjadi?" Pria itu langsung menghampiri sang isteri dengan panik.
Wanita itu terlihat seperti kesusahan untuk bernafas bahkan tubuhnya sudah terasa sangat dingin.
"Sial! Apa yang terjadi denganmu." Taehyung langsung menggendong Sohyun untuk di bawa ke rumah sakit.
.
.
.
Di sisi lain, seorang wanita dengan gaun berwarna biru gelap sedang berdiri kaku di dekat mobil. Matanya tertuju pada sosok pria tampan yang sedang berbincang-bincang dengan jarak tidak terlalu jauh darinya.
Kedua tangannya langsung mengepal, dan nafasnya seolah berhenti saat pria itu berjalan ke arahnya.
"Permisi nona, apa ada yang salah? Mengapa kau melihatku seperti itu?" Tanya pria tinggi berkulit putih, yang sedari tadi di tatap oleh wanita itu.
"Uh? Ah, tidak tuan. Saya hanya merasa familiar dengan wajahmu. Apa kau lulusan Hanguk Hight School? Han Junyong?"
Pria itu mengangkat sebelah alisnya lalu mengangguk.
"Oh, pantas saja terasa tidak familiar. Saya Kim Sejong, juniormu dulu."
Junyong tampak berfikir, wanita cantik di depannya ini terasa sangat asing. Dia tidak pernah melihat wajah itu. Namun suaranya... Terasa sedikit familiar.
"Kalau begitu saya permisi, maaf karena membuatmu merasa tidak nyaman tuan." Sejong membungkuk singkat lalu masuk ke dalam mobilnya.
"Baiklah, aku harus tenang. Lagipula dia tidak mengenaliku dengan wajah ini." Ujar Sejong pelan sambil melihat wajahnya dari cermin kecil yang berada di dalam mobil. "Kapan dia kembali? Dan apakah tadi dia bertemu dengan Sohyun?" Gumamnya pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Paenitet
FanficTerlahir dari keluarga yang terpandang tidak membuat Sohyun mendapatkan apa yang dia impian. Demi mendapatkan kebebasan, dia memutuskan untuk menikah dengan pewaris dari Vante Group, pria dengan kepribadian yang dingin dan memiliki tatapan setajam e...