Cpt.2

4 2 0
                                    

🤗📖

"Hehh sini gak lu!!" Angkasa yang sudah geram dengan sikap adiknya itu berlari mengejarnya seperti Tom and Jerry yang sedang bertengkar.

"Ambil sendiri wlee hahaha" Tawa Raya menggelegar di seluruh ruang tamu sambil berlari dan tiba²

Brukk

"Aduh duh" Raya menabrak seseorang hingga dia terjatuh ke lantai. "Yang kenceng larinya biar kalo nabrak papa bisa mental ke korea." Ujar Jendra yang baru saja pulang dari kantornya.

"gapapa dong ke Korea gratis, haha" ujarnya malah dibuat bercanda.

"Hehe maaf ya pah, Raya ngga bermaksud mau nabrak papa, Abang pah yang ngejar Raya terus" Ucap Raya sambil berdiri dan menatap papanya lalu menunjuk Angkasa yang tak salah apa².

"Gue?" Angkasa menunjuk diri sendiri bingung. Angkasa melangkahkan kakinya menuju ke arah Raya dan mengambil handphonenya yang diambil oleh Raya tadi.

"Siniin hp gue!" Angkasa yang agak kesal berjalan menuju ke kamarnya. Selang beberapa detik Ester datang dengan piring yang berisi buah²an.

"Si asa kenapa?" Tanya Ester lalu duduk di sofa ruang tamu sambil menyalakan televisi.

"Biasa Raya berulah lagi ma" Jawab Jendra berjalan menuju istrinya dan duduk disebelahnya.

"hehe, abisnya Raya gabut pah. Bingung mau ngapain," ucapnya sambil cengengesan, lalu duduk diantara Jendra dan Ester.

"dengerin ya sayang, Abang tuh lagi sakit. Jangan kamu gangguin ya, ngerti?" jelas Ester yang tau putranya itu sedang sakit.

"sakit? kenapa malah nonton TV dah?" tanya nya.

"mungkin bosen,"

"ooh, Raya kira abang sehat. Kemarin aja nganterin Raya ke sekolah."

"tadi siang tuh abang kamu ijin pulang, katanya pusing. Udah² kamu mending minta maaf cepetan, bawain teh sekalian ya" ujar Ester sambil memasukkan buah ke dalam mulutnya.

Dikamar Angkasa...
"bang? maafin Raya ya bang, Raya ngga tau kalo abang sakit. Maaf ya," Ucapnya sambil mengelus lengan kakaknya lembut.

"Raya bawain teh loh buat abang, ngga di coba teh buatan Raya? kalo ga suka bilang yaa." ucapnya tak ada respon sama sekali dari Angkasa.

"Gulanya Raya ga kasihPapinyaRaya pisah, maafin Raya yaa? ya?. Yaudah kalo abang kesel ama Raya, Raya keluar deh, abang istirahat yaa." lanjut Raya lalu perlahan keluar dari kamar sang kakak.

Paginya>>>

Pagi yang indah dan cerah terlihat dari celah gorden yang masih tertutup, di ruangan tersebut terlihat gadis yang masih menutupi dirinya dengan selimut hijau nya.

"pagi dunia palsu!" teriaknya sambil meregangkan badan agar terasa segar. Raya lupa! dia harus mengecek kamar kakaknya yang sedang sakit itu.

Raya berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan sikat gigi. Setelah itu dia membuka gorden kamarnya brutal.

"ke kamar abang ah, siapa tau dia udah bangun," ujarnya lalu melangkahkan kaki keluar kamar dan pergi mengecek kamar sang kakak. Terlihat Angkasa masih menutupi badannya rapat sehingga hanya wajah yang terlihat.

SIX-MEMBER SMANSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang