EPS 4

167 7 1
                                    

Saat ini malam hari di jalan besar yang tertutup, jauh dari keramain terdapat perkumpulan kedua anak geng motor yang bernama NEO dan STRAY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini malam hari di jalan besar yang tertutup, jauh dari keramain terdapat perkumpulan kedua anak geng motor yang bernama NEO dan STRAY.

Brum brum brum...

Deru suara motor yang saling bersautan seakan bersiap untuk memulai pertarungan ke sekian kalinya.

"Gimana? udah siap kalah?" tantang sang ketua geng Stray yang bernama Harka Handreson.

Sedangkan Jeano Kalangga ketua geng motor 7 Dream yang terlihat tenang dan santai dengan intimidasi tim lawan menoleh menampilkan smirk penuh arti ke Harka.

"Gw kalah dari lo itu cuman ada di mimpi lo" jawab Jeano sambil menepuk nepuk kerah jaket yang terpasang di tubuh Harka.

Kesal di remehkan oleh Jeano dan teman-temannya, Harka yang berada di motornya turun kemudian mencengkram kerah jaket Jeano dengan kencang.

"Maksud lo gw gak bisa menang dari lo!!"

"Ya.. bisa di bilang sih gitu, lo kan anak mami" ucap Jeano sambil tertawa. Yang kemudian diikuti oleh semua anggota geng motor Neo.

"Lo liat aja nanti, gw pasti menang dari lo!!" Harka balik ke motornya dan memasang helm full face miliknya.

"Buktiin kalo gitu, gak usah banyak bacot!" Jeano yang juga ikut menaiki motornya dan memasang helm full facenya.

Brum brum...

Prit...

Pertandingan antara Jeano dan Harka pun di mulai, mereka melajukan motornya masing-masing dengan kecepatan tinggi dijalan raya yang lumayan ramai dengan kendaraan motor dan mobil.

Satu demi satu mereka menyalip mobil, motor, mau pun truk. Bahkan mereka berdua tidak memikirkan bahaya yang di timbulkan oleh orang lain di sekelilingnya.

Tiiin!

Suara klason kendaraan.

"WOY BOCAH YANG BENER NAIK MOTORNYA!" Teriak supir truk, untung pengendara truk tersebut tidak menabrakan truknya.

Mereka tidak mendengarkan teguran tersebut justru terus melaju dengan kecepatan tinggi sampai akhirnya Jeano sadar ada suara sirine terdengar dari jarak yang semakin mendekat, ia pun melirik kaca spion, ada dua Polisi yang mengejarnya menggunakan mobil.

"WOY POLISI NGEJAR KITA!" Teriak Jeano yang kemudian mulai menaikkan kecepatan motornya menyalip banyak kendaraan dengan lihai di jalanan.

"Shit!" umpat Harka sambil melirik kaca spion. Bunyi sirine mulai terdengar membuat Harka menambah kecepatannya.

Mereka berdua akhirnya terpisah untuk melarikan diri ke gang-gang kecil, agar polisi tidak dapat mengejar mereka, dan benar polisi kehilangan jejak Jeano dan Harka dari penglihatan mereka. Polisi pun memutar balik mobil mereka ke arah lain untuk mengejar Jeano dan Harka.

SEVEN SEVENTEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang