Terimakasih untuk Votenya 💛Selamat membaca!
~💚~
Siang hari ini lebih panas dari hari biasanya, membuat semua orang memilih dirumah dan berdiri di dekat kipas, atau menurunkan suhu AC, atau juga memilih masuk kulkas.
Seperti yang dilakukan Sakara sekarang, karena suhu terlalu panas membuat Sakara memilih mendinginkan badannya didalam kulkas.
"Eh tikus! ngapain lo disini??" tanya Haikal, saat melihat adiknya sudah duduk didalam kulkas. "ABANG KENAPA HARUS BERISIK SIH??!" teriak Sakara yang rupanya sudah tertidur tadi, tapi terbangun karena suara kakaknya yang mengganggunya.
"Buset dah tong, gak usah teriak juga napa. gue gak budeg! Lagian ngapain lo disini? Gue kan yang mau ngambil minum jadi terganggu dengan kehadiran makhluk astral kayak lo."
"ck, rusuh nih abang!" ucap Sakara sambil berlalu dan pindah duduk dilantai depan TV.Tapi lagi lagi Haikal mengganggunya dengan mondar mandir di depan TV yang sedang di tonton Sakara. "ABANG KENAPA GANGGU SAKA TERUS SIH??!"
"Sekali lagi lo teriak, gue cabein tuh mulut!" bentak Haikal yang mampu membuat Sakara diam seribu bahasa.
"Abang jahat! padahal abang yang salah, tapi Saka yang dimarahin!! Biarin nanti abang, Saka aduin ke Mama!" Ucap Sakara dengan menahan tangis, Haikal lalu memejamkan matanya sebentar dan menghembuskan napasnya pelan.
"Maaf ya dek, iya, abang yang salah harusnya abang enggak bentak dedek, kan dedek gak tau apa apa. Kan juga abang yang salah gangguin adek kan? Jadi jangan bilangin ke mama ya dek." rujuk Haikal. "Iya, Saka maafin, tapi abang beliin Saka es krim dulu." ucap Sakara yang langsung disetujui Haikal.
"siap deh preman kecil ku, apa sih yang enggak buat preman kecil ku?" Ucapan Haikal membuat Sakara kembali merajuk, "Abang mah! Bukan preman tapi pangeran!! Saka itu pangeran kecil!!"
Melihat adik satu satunya itu merajuk membuat Haikal gemas sendiri, ia langsung mencubit pipi Sakara gemas,"iya, iya, dedek Sakara pangeran kecil nya abang." koreksi Haikal.
"tapi abang pesannya lewat aplikasi Betamart ya, abang malas jalan, panas." izin Haikal yang hanya diangguki Sakara.Haikal tersenyum melihat respon adiknya dan pergi ke lantai atas sambil berpikir, 'Bukannya Sakara lebih pantas jadi preman? Dari pada pangeran?' Haikal langsung menggelengkan kepalanya.
Entah kesialan apa yang terjadi pada Sakara, kali ini Haikal kembali mengganggunya. kali ini bukan wujudnya, tapi suaranya.
Haikal teriak teriak di lantai atas mengumpati jaringannya yang lelet, Haikal lupa kalau tadi ia sampai 'mengganggu' adiknya karena ia sedang mencari jaringan, melihat adiknya merajuk membuat ia lupa akan masalah jaringannya.Sakara mendengus kesal, abangnya kenapa sih?.
Tidak lama terdengar suara Haikal bernyanyi lagu Teletubbies, bukan, itu bukan lirik Teletubbies, Haikal mengganti liriknya dengan, leletabis? entahlah, Sakara tidak pernah mendengarnya."LELETABIS, LELETABIS ...., 5G.., 4G.., 3G.., NAJIS! LELETABIS, LELETABIS!" Nyanyian Haechan? Atau seruan? Entah, yang pasti Sakara mendengarnya.
Sakara lebih memilih untuk main ke rumah Rio daripada harus mendengar abangnya marah marah tidak jelas, yang ada makin panas. Udah panas tambah panas. Tidak apa Sakara main kerumah Rio walaupun ia harus menyeberangi sungai, melewati bukit, dan mendaki gunung. Tidak apa. dengan matahari berada tepat di atas kepala. Tetap tidak apa.
Walaupun nyatanya Sakara hanya menyeberangi jalan dengan berlari, karena rumah Rio tepat ada di depan rumahnya. Dasar pendongeng handal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dumb & Dumber
FanfictionHanya berkisah tentang persahabatan Putra bungsu keluarga Dewandra dan putra bungsu keluarga Ganendra, dan Kepolosan mereka berdua yang membuat orang disekitarnya sakit kepala. Penasaran dengan ceritanya? yuk bisa langsung dibaca ^^ ﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏ Status:...