Hai Creamy! I'm back ^^ Terimakasih masih sabar menunggu cerita ini 💛Selamat membaca!
~💚~
Hari ini, Rio dan Sakara bermain di rumah Sakara, karena orangtua Rio pergi bersama Rendi ke rumah pamannya, sementara Wildan masih sibuk mengurus tugas di rumah temannya.
"Rio, kamu kenapa gak ikut Bunda sama Ayah pergi?" tanya Sakara.
"gak ah, malas, kan udah ada kak Rendy. Aku mau main disini aja." Jawab Rio. Sakara mengangguk mengerti.
"abang Haikal gak temenin Mama, Sa?" tanya Rio bingung, pasalnya daritadi ia belum bertemu dengan Haikal.
"enggak, Abang sibuk keluyuran gak jelas." jawab Sakara.
"terus kamu kenapa gak mau ikut Mama? Kan, kasihan Mama jadi pergi sendiri. kalau repot gak ada yang bantu gimana?" tanya Rio khawatir. Tadi Mama Kirana sempat berpamitan pada Rio yang baru datang ke rumah Sakara, Mama Kirana berpamitan untuk pergi ke pasar.
"justru kalo ada kita malah gak membantu, yang ada kita bikin repot. Mama kan juga gak bilang belanja, Mama cuma bilang ke pasar. Biasanya Mama kalo ke pasar dan gak bilang belanja, Mama cuma kunjungi temannya terus ngerumpi deh." jelas Sakara. Rio yang tidak mengerti hanya mengangguk mengiyakan.
~💚~
Mereka berdua sekarang sedang menggambar di lantai. Kertas terlihat berserakan kemana mana. maklum, namanya juga anak kecil.
'TOK.. TOK'
Rio dan Sakara langsung menghampiri pintu depan rumah keluarga Ganendra, dan mengintip lewat jendela disamping pintu.
"Woy! Bocah, buka pintunya, capek ini gue berdiri!" pinta Haikal.
Rupanya Haikal yang mengetuk pintu, tumben?
"Cepetan!! Gue disuruh Mama jagain lo berdua!"
"Yaudah, tinggal masuk aja. Kok repot?" ucap Sakara yang dari tadi masih asyik menonton Haikal dari balik jendela.
"Ini pintu dikunci, gimana gue mau masuk??!" kesal Haikal.
Oh, iya! Sakara lupa, pintunya tadi ia kunci. "sebentar!" Sakara langsung memutar kunci, dan membukakan pintu untuk Haikal.
Haikal sekarang sudah berada di dalam rumah ia mendengus kesal melihat adiknya yang memasang wajah polos sambil cengengesan.
"maaf bang, Saka lupa. Hehehe." ucap Sakara sambil cengengesan.
Haikal mengalihkan pandangannya ke area ruang keluarga rumahnya. ia bisa melihat rumahnya benar benar berantakan. Pemandangan yang biasa sebenarnya mengingat adiknya yang suka bemain, dan masih masa aktif aktif nya. Tetapi akan sangat menyenangkan jika Haikal menjahili 2 bayi gurita ini.
Haikal langsung menjalankan rencananya.
"KOK BERANTAKAN??!" tanya Haikal dengan suara yang ditinggikan. membuat Rio dan Sakara terkejut bukan main.
"GIMANA BISA?? PADAHAL TADI PAGI UDAH DIBERESIN! SEKARANG KOTOR LAGI, INI JUGA KERTAS ADA DIMANA MANA! JOROK BANGET!!" bentak Haikal dengan suara tinggi dan ekspresi wajah yang menyeramkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dumb & Dumber
Fiksi PenggemarHanya berkisah tentang persahabatan Putra bungsu keluarga Dewandra dan putra bungsu keluarga Ganendra, dan Kepolosan mereka berdua yang membuat orang disekitarnya sakit kepala. Penasaran dengan ceritanya? yuk bisa langsung dibaca ^^ ﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏ Status:...