53

18 2 0
                                    

Netraku berpendar menangkap sinar samar
Dilatasi waktu menghimpit akses yang terpapar
Di ujung senja, ufuk barat menyambut rona jingga
Sekelebat memori menghantam raga dan jiwa
Terasa pelak dan delusi eksistensi cakrawala
Menghilang dan tak terasa bulan datang
Ia bergurau muram, binar matanya temaram

Netra berkabut, gigi bergemeletuk menahan getar
Fatamorgana merongrong jiwa yang fana
Larang waktu menyeret ku dalam ke gelapana
Tak berdasar dan tak ada gelak tawa
Ataupun suara riuh anak Adam yang bersengketa

29 September 2019

[END] Puisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang