Netraku berpendar menangkap sinar samar
Dilatasi waktu menghimpit akses yang terpapar
Di ujung senja, ufuk barat menyambut rona jingga
Sekelebat memori menghantam raga dan jiwa
Terasa pelak dan delusi eksistensi cakrawala
Menghilang dan tak terasa bulan datang
Ia bergurau muram, binar matanya temaramNetra berkabut, gigi bergemeletuk menahan getar
Fatamorgana merongrong jiwa yang fana
Larang waktu menyeret ku dalam ke gelapana
Tak berdasar dan tak ada gelak tawa
Ataupun suara riuh anak Adam yang bersengketa29 September 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Puisi
PoetryKumpulan kata yang tak terucap, Tertulis dalam larik dan rima yang senyap Berhentilah sekejap Baca dan menetap. ~ Rila Akayana