Kian hari anomali hari terjadi
Membumbung tinggi menghancurkan pertahan diri
Selaput tipis pembungkam rasa
Terdongkrak dan terbuka
Hati sudah siap terlukaRiak getaran rendah mengalir indah
Endorfin meluluh lantahkan lelah
Tak terasa tebing curam melalak gelisah
Menunggu sederhana kalimat parahDetik berlalu menampik kelu
Sang putri tetap tersenyum malu-malu
Tanpa tau pangeran teronggok sendu
Pikirannya berkelana tak tentuImaji dan diksi bersatu padu
Gerakan harmonis tarian pena berderak lugu
Pangeran pergi dan berbisik pada sang putri
"Aku matahari dan kau bumi"
Sang putri tersenyum getir dan pergi meluluh lantahkan diri
Keesokan hari jiwa sang putri berubah
Tak kenal dengan perasaan yang pernah merekah.Anemon
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Puisi
PoetryKumpulan kata yang tak terucap, Tertulis dalam larik dan rima yang senyap Berhentilah sekejap Baca dan menetap. ~ Rila Akayana