"Manusia itu unik, mereka saling menyalahkan, saling membunuh, saling mencaci, dan lebih uniknya lagi mereka sering kali membully sebangsanya, tanpa mereka sadari seseorang yang diam itu bukan berarti dia lemah."
[ Aulia Prameswari ]🍁🍁🍁
Sesampainya di rumah Aulia, Arsy melangkahkan kakinya-berdiri di depan pintu, memikirkan bagaimana reaksi yang harus ia tunjukkan kepada Aulia.
Setelah berpikir sejenak, ia memutuskan untuk mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Permisi! Lia...." Arsy mengetuk pintu berulang kali.
Sekian lama mengetuk dan tak ada respon, akhirnya ia memutuskan untuk kembali pulang.
"Kayaknya gak ada orang deh, padahal udah ganteng begini tapi orangnya gak ada, ish mubajir-pulang aja deh." gumam Arsy.
Arsy memulai langkahnya untuk kembali pulang, sedikit rasa kecewa dengan hal itu, Arsy tak ada niat untuk kembali lagi ke rumah tersebut.
🍁🍁🍁
Setelah sekian lama tidak masuk sekolah, Arsy memutuskan untuk berangkat sekolah, berharap di sekolah nanti ia bertemu Aulia dan ingin meminta penjelasan tentang kemana dia hari lalu.
"Mandi dulu deh, tapi masih ganteng si...." gumam Arsy.
Akhirnya Arsy memutuskan untuk mandi-usai mandi Arsy segera memakai baju sekolah ala SD negeri Semesta 1.
Udah rapih tinggal berangkat deh...
Usai merapikan buku dan menggendong tas, terdengar suara anak kecil yang sedang memanggil nama Arsy dari bawah, Arsy pun bergegas turun ke bawah.
"Arsy! Oi Arsy! udah seminggu lo gak masuk, masih kurang ya?" teriak Reynaldi teman kecil Arsy.
"Sabar, nyet. Gue lagi pake baju tadi." cemooh Arsy.
"Kirain gue lo masih ngorok." kata Rey.
"Jangan samain tidur gue kayak lo." jelas Arsy sembari tertawa.
"Sialan, gue tidur gak ngorok ya!" bantah Rey.
"Ya lo gak bakal sadarlah, kan lo lagi tidur."
"Yaudah cepat nanti telat." ucap Rey.
"Sabar gue kunci pintu dulu." kata Arsy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arsyifa Hujan & Senja
Ficção Adolescente"Aku hidup hanya untuk menjalankan sebuah diary dari seorang gadis..." [ Arsy Kent Faresta ]