.
.
.
(Flashback)
Waktu itu musim dingin, Scaramouche masih ingat ketika Mama biologisnya menelantarkannya di antah berantah ditengah kota. Pada saat itu suhu kurang dari 10 derajat celcius, tanpa hati mamanya tidak meninggalkan apapun kecuali selendang dan juga sepotong roti yang hampir kadaluarsa.
"Mama... mama mau kemana? jangan tinggalkan scara disini.." Scaramouche berusaha menarik baju Ei dan memintanya untuk singgah. Namun dengan gampangnya Ei menepis tangan kecil itu tanpa perasaan.
"Aku tidak sanggup mengurusmu lagi, anak haram." Ujar Ei kemudian berlalu pergi.
Dan itu merupakan terakhir kalinya dia melihat Ibu kandungnya. Lima tahun diurus dengan berbagai macam penyiksaan dan ditelantarkan, pada akhirnya Ei memilih pergi dan benar-benar meninggalkannya sendirian.
Dia masih sangat kecil dan umurnya baru menginjak 6 tahun pada saat itu. Dia tidak tahu apa-apa, tidak tahu menahu kenapa dia ditinggalkan. Yang bisa dia pikirkan saat itu hanyalah rasa takut, kesepian, dan juga kelaparan.
Bahkan dalam tangisannya, tidak ada orang yang menarik rasa simpati untuknya. Mereka hanya berlalu lalang dan sibuk dengan diri mereka sendiri dan segala urusannya.
Malam itu, Scaramouche tidur hanya dengan berlapis selendang dan ditemani oleh seekor kucing jalanan yang juga terlantar seperti dirinya.
❃.✮:▹ ◃:✮.❃
Beberapa hari berlalu, Scaramouche kecil mulai belajar bertahan hidup dengan caranya sendiri. Biasanya dia suka mencuri roti di pasar secara diam-diam, kemudian memakannya di gang terpencil tanpa sepengetahuan orang lain.
———
Suatu pagi, masih di musim dingin, Scara berniat untuk melancarkan aksinya seperti biasa. Dia pergi ke pasar, mencari salah satu toko roti terenak di kota itu, kemudian sambil celingak-celinguk, memastikan tidak ada yang melihatnya ingin mencuri, tangan kecilnya terjulur mengambil sepotong croissant.
Namun, entah itu hari sialnya atau apa, seorang pria penjual roti menangkap gerak-geriknya yang mencurigakan dan langsung berteriak. "HEY, PENCURI!"
Scaramouche terlonjak kaget, dia panik dan langsung berlari sambil membawa sepotong croissant yang dia sembunyikan di dalam selendang kumuhnya, tidak memperdulikan orang-orang yang dia tabrak. Dan tampaknya hanya pemilik toko roti yang mengejarnya karena orang-orang terlalu sibuk melihat penasaran tanpa bereaksi.
"Hey, berhenti kamu, anak kecil sialan!"
Scaramouche terus berlari, kaki kecilnya menapaki jalanan berkerikil, membuat telapaknya terasa kebas ketika menginjak batu berlapis salju yang dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Personal Assistant | KazuScara
RomanceScaramouche sudah lama membuang perasaannya. Dia terlalu tersakiti untuk merasakan sebuah cinta lagi. Dia berjanji kepada dirinya sendiri untuk tidak melibatkan perasaan. Namun seperti seorang manusia yang lemah, dia tersihir untuk jatuh cinta kemba...