.
.
.
Hari berganti. Pagi ini terasa sama saja seperti sebelumnya.
Scaramouche selalu membuka matanya, mendengus, kemudian mandi. Setelah itu dia kebawah dan bersih-bersih seluruh mansion sampai encok.
Kazuha, seperti biasa, sudah berangkat kerja. Jarang dirumah seperti bang Toyib.
Scaramouche bosan, dia tidak tahu harus ngapain setelah menyelesaikan seluruh pekerjaannya. Pernah sekali dia mengajak para bodyguard yang sedang berjaga untuk bermain kartu Uno dengannya, tapi tidak ada yang mau. Melainkan mereka hanya menatap datar kearah Scaramouche.
Pada akhirnya, Scaramouche main kartu Uno sendiri kayak orang gila.
Tapi enaknya, kalo Scaramouche lagi stress, dia bebas berteriak kencang tanpa takut ditegur karena bodyguard di mansion Kazuha benar-benar seperti patung mati. Tidak ada satupun yang berani menegur atau mengecohnya.
Scaramouche seringkali mencari perhatian dengan berteriak, atau sekedar melepas stress. Berharap ada yang bereaksi, namun hasilnya selalu nihil. Dan tanpa dia sadari, mansion itu sebenarnya memiliki sensor perekam suara dan kamera CCTV tersembunyi.
Dia tidak tahu kalau Kazuha diam-diam memperhatikannya ketika sedang tidak dirumah.
Dan itu yang membuat Kazuha tertarik untuk tetap mengurungnya. Dia masih ingin tahu sisi lain Scaramouche.
———
Hari ini, Seperti biasa, Scara berniat untuk melepaskan penat dan meninggikan suara lagi seperti sebelum-sebelumnya.
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA—"
"Hey, berisik sekali sih?"
Scara kaget ketika suara dari arah belakang menginterupsi teriakannya. dia spontan menoleh dan mendapati seorang laki-laki sepantarannya sedang berjalan kearahnya. Aneh, pemuda itu terlihat asing.
Dia mengernyit, siapa pula bocah ini? Punya telinga kucing aneh, apakah ras jin? Rambut coklat muda kekuningan... Oh! Dia ingat, pemuda itu adalah salah satu tangan kanan Kazuha sialan itu yang dia lihat tempo hari ketika Tuannya itu menyuruhnya membawakan tasnya ke dalam kamar.
"Sudah beberapa kali aku mendengar suara setan berteriak di mansion ini." Ujar Pemuda telinga kucing itu dengan sarkas.
Scara mendengus sebal, "kau juga setan, datang tiba-tiba." Balasnya yang tidak mau kalah.
Pemuda itu, Gorou, seketika mendelik kaget mendengar penuturan ejekan berani yang keluar dari mulut Scaramouche. Dia tidak menyangka pemuda bersurai mangkok itu akan menjawabnya. "Huh, tajam juga lidahmu. Pantas saja Tuan Kazuha tertarik."
"Cih, aku memang menggoda kok." Scara mendengus penuh percaya diri.
Pemuda itu tertawa pelan. "Aku Gorou, sekretaris Tuan Kazuha." Dia memperkenalkan dirinya tanpa diminta sambil menjulurkan tangan.
Scara hanya mengangguk kecil. "Kamu udah tau aku."
Gorou terkekeh lagi mendengar jawaban ketus itu. Yah, tapi memang faktanya dia tidak perlu mendengar scara mengulang perkenalan dirinya sebab dia sudah tahu. Gorou menggedikkan bahu.
"Jadi kamu ya kucing nakal yang suka berteriak di mansion ini? Para bodyguard sering melapor keluh kesah mereka menghadapi orang gila."
Lagi-lagi scara mengernyit, dia semakin tidak suka dengan Gorou karena gaya bicaranya.
"Huh, salah siapa aku dikekang disini? Seharusnya aku adalah budak seks, kenapa pula harus menjadi babu mansion ini sendirian?" Dia melontarkan unek-unek nya dengan nada yang ditekan agar Gorou mengerti rasa kesalnya.
Pemuda telinga kucing itu berpikir sejenak kemudian berdehem. "Tuan Kazuha memang begitu, dia tidak pernah menyewa budak seks sebelumnya, makanya aku juga terkejut ketika dia membeli pelacur."
Huh, itu baru. Scaramouche mengangkat satu alisnya, semakin penasaran. "Masa? Aku gak pernah denger hal begitu, agak laen." Tanyanya skeptis.
Gorou hanya tertawa pelan, dia menggangguk. "Serius. Dia bahkan tidak pernah ke bar apalagi bermain dengan para pelacur. Biasanya dia pergi ke tempat-tempat malam seperti itu karena ada urusan. Tapi aku juga penasaran kemarin saat di pelelangan, kenapa dia memutuskan untuk membelimu."
Penjelasana Gorou membuat pertanyaan dalam benaknya, dia berpikir sejenak. "Berarti kemarin itu Tuan Kazuha kesana karena sebuah urusan? Jadi itu tidak disengaja?"
"Mungkin." Pemuda dengan netra hijau itu menggedikkan bahu.
Scaramouche masih menatap skeptis, jawaban Gorou tidak membantunya sama sekali. Malam ini dia memutuskan untuk bertanya jika Kazuha sudah pulang.
"Oh ya, aku kesini ingin memberimu ini." Gorou menyodorkan sebuah tali merah dan... sebuah botol kaleng.
"Apa ini? Whipping cream? Untuk apa? Kamu pengen aku bikinin kue?" Dia bertanya sambil mengernyit bingung.
Sayangnya Gorou menggeleng. "Tuan Kazuha yang memintaku memberikan ini kepadamu, aku juga tidak tahu. Terima saja." Ujarnya.
Mau tidak mau Scaramouche mengangguk dan menerima pemberian aneh itu. sebuah gulungan pita merah sepanjang 2 meter dan sekaleng whipping cream.
'Emang orang aneh.' Ujarnya dalam hati.
"Kalau begitu aku permisi dulu, semoga kita bertemu lagi lain kali, karena aku cukup sibuk." Gorou tersenyum, bahkan dia masih bisa bersikap ramah meskipun Scaramouche selalu terlihat ketus kepadanya.
Kemudian, Scara hanya mendengus, melihat sosok setengah kucing¿ itu pergi. Dia memperhatikan botol whipping cream di tangannya dengan saksama tapi tidak terpikir tanda-tanda atau sesuatu yang mencurigakan.
Dan setelah itu, lagi-lagi Scaramouche ditinggal sendirian di mansion itu, kesepian, tanpa siapapun.
.
.
.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Personal Assistant | KazuScara
RomanceScaramouche sudah lama membuang perasaannya. Dia terlalu tersakiti untuk merasakan sebuah cinta lagi. Dia berjanji kepada dirinya sendiri untuk tidak melibatkan perasaan. Namun seperti seorang manusia yang lemah, dia tersihir untuk jatuh cinta kemba...