.
.
.
Pagi ini, Scaramouche bangun seperti biasanya. Setelah meregangkan otot tangan, dia pergi mandi, memakai baju santai, kemudian turun ke lantai bawah untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Ya, membersihkan seluruh mansion sampai encok.
Namun, disaat dia sampai di dapur, dia tidak melihat peralatan sapu yang biasanya dia pakai.
Mengernyit bingung, Scara memutuskan untuk membuat sarapan terlebih dahulu. Dia mengambil dua telur di kulkas dan memecahkannya.
"Hmmm, bikin telur ceplok aja deh." Dia menggedikkan bahu.
Tangannya lihai memasak telur ceplok dengan sempurna tanpa ada sisi yang hancur.
Aroma mentega yang menggugah selera menguar dan menyebar ke seluruh mansion, bahkan Scara sampai menelan ludahnya, tidak sabar untuk memakan sarapannya.
Saat sedang memberi garam diatas telur, pemuda yang sibuk memasak itu tiba-tiba dikejutkan dengan kedua tangan yang memeluknya dari belakang, membuat Scara membeku di tempat.
Aroma khas familiar milik Kazuha menyatu dengan asap mentega, Ia menenggelamkan wajahnya di leher jenjang mulus milik Scaramouche yang masih terpaku di tempatnya.
Kazuha terkekeh geli. "hmm, harum sekali, masak apa?" Ujarnya sambil mengeratkan pelukan.
Tersadar dari rasa kaget, Scara berdehem dan membiarkannya memeluknya.
"Telur ceplok." Ujarnya terhadap pemuda ubanan itu yang kini mendusel-dusel di area lehernya, membuat bulu kuduknya berdiri.
"Buatin aku juga, tapi pake sosis ya?" Pintanya.
Scara mendengus, "buat saja sendiri. Lagipula di rumah sebesar ini, masa tidak ada koki yang memasak untukmu?"
"Hmmm, karena aku jarang dirumah." Jawab Kazuha, Ia melepas pelukannya. "Aku jarang pulang jadi biasanya selalu makan diluar."
Mendengar itu, Scara memutar bola matanya. "Huh, siapa suruh jadi workaholic." Sarkasnya.
[Workaholic : orang yang kecanduan kerja. Umumnya, orang-orang seperti ini lebih suka menyelesaikan pekerjaannya baru melakukan hal lain.]
Lagi-lagi, Kazuha hanya merespon dengan kekehan kecil. "Ah, aku bukan workaholic. Hanya saja pekerjaanku cukup rumit makanya aku selalu sibuk."
"Huh, memang apa pekerjaanmu? Mafia?"
Pemuda dengan mata sunset itu menggeleng, "bukan. Katakan saja aku orang yang suka bersaing."
Bersaing? Duel? Judi? Scara tidak bisa memikirkan hal positif lain karena hal buruk tentang konglomerat di kepalanya selalu sama. Pasti selalu tentang hal yang berbau negatif.
KAMU SEDANG MEMBACA
Personal Assistant | KazuScara
Roman d'amourScaramouche sudah lama membuang perasaannya. Dia terlalu tersakiti untuk merasakan sebuah cinta lagi. Dia berjanji kepada dirinya sendiri untuk tidak melibatkan perasaan. Namun seperti seorang manusia yang lemah, dia tersihir untuk jatuh cinta kemba...