(Name) duduk di tepi kasur sambil membungkus dirinya dengan selimut. Dia menunduk dengan hati yang berdebar, menggigit bibirnya dengan lembut.
Sial. Mengapa semuanya bisa berakhir seperti ini?
Beberapa jam yang lalu…
.
.
.
.
.
.
•••
"Babe, kenapa lo tegang?"
(Name) tersentak sedikit. Dia duduk di sofa dengan sikap yang sangat sopan. Saat ini, dia dan Jaekyung sedang menonton bersama di ruang tamu. Pikiran (name) telah terganggu oleh pikiran kotor sejak Jaekyung mengundangnya ke apartemennya. Tetapi ternyata mereka hanya menonton kartun anak-anak sambil menikmati kue buatan Jaekyung dan segelas susu coklat yang menghangatkan.
"Otak Lo bener-bener liar," kata Jaekyung. Dia memeluk (name) dan meletakkan dagunya di pundak (name).
"Gw ga mikirin apa-apa kok," bantah (name). Dia mencoba untuk benar-benar berkonsentrasi pada tontonan. Dia pura-pura tertawa pada adegan-adegan yang sebenarnya tidak lucu dalam kartun tersebut. Jaekyung menciumi leher (name) dengan lembut. "Wanna be real?"
(Name) menggeser tubuhnya sedikit. "A-apanya?"
Jaekyung kembali menarik (name) ke dalam dekapannya. Ia terus menciumi (name) dengan lembut, mulai dari dahinya, pipinya, hidungnya, hingga bibirnya. "Of course sex."
Belum lagi (name) menjawab, Jaekyung menindihnya. (Name) nyaris saja kehilangan kedua bola matanya saking terkejutnya. Berniat mendorong tubuh Jaekyung, pria itu langsung memegang kedua tangan (name) dengan satu tangannya. Sedangkan tangan lainnya perlahan membuka satu persatu kancing kemeja (name).
"Ini ga bener…" gumam (name). Jaekyung tidak peduli, dia tetap melanjutkan aksinya. Selagi membuka kemeja (name), ia melumat bibir kecil namun tebal milik (name). Gadis itu gelisah, tapi setiap pergerakan Jaekyung membuatnya berdebar. Merasa pemberontakan (name) kian melemah, Jaekyung melepaskan tangannya yang memegang kedua tangan (name).
Kini, Jaekyung telah berhasil melepaskan atasan (name). Menatap kedua daging yang bulat membuat Jaekyung meneguk ludah. Dia sudah mencapai titik ini, tetapi dia merasa agak cemas dan terhisap oleh keraguan. Bagaimana pandangan (name) terhadap dirinya sekarang? Jaekyung menggeleng lembut, kemudian dengan penuh keberanian, ia mendekatkan wajahnya pada (name).
"I'm sorry. But I can't stop my self." kata Jaekyung dengan suara serak yang penuh hasrat.
Gadis itu membiarkan dirinya dilahap oleh kekasihnya. (Name) pasrah karena ia pun sangat menginginkannya. Jaekyung melumat puting (name) hingga gadis itu membusungkan dadanya. (Name) merasakan putingnya terasa hangat di dalam mulut Jaekyung. Bahkan ia merasakan lidah Jaekyung yang lihai, berputar-putar di area putingnya. Kepalanya sakit karena nikmat.
Jaekyung mendongak masih dengan mengulum puting (name). Mendapati wajah gadisnya menahan desahan dengan mata yang tertutup rapat. "Oh, come on. Jangan ditahan! I wanna hear your moans.." bisik Jaekyung.
Bulu kuduk (name) berdiri. Suara serak Jaekyung benar-benar sexy. (Name) menutup payudaranya dengan tangannya sendiri.
Sial. Ludah Jaekyung membasahi area payudaranya. (Name) tanpa sadar mengelap payudaranya menggunakan tangannya. Melihat itu, Jaekyung menahan tangan (name) "what are you doing? Lo jijik?" Tatapan Jaekyung menajam.
"Bukan.. tanpa sadar gw.." kebiasaan, belum lagi (name) menyelesaikan perkataannya, Jaekyung melucuti celana (name). "HEI?!"
Jaekyung tidak menggubris (name). Ia menghirup vagina (name) walau masih tertutupi celana dalam berwarna peach dengan hiasan renda yang manis. (Name) malu, tangannya mencoba menutupi vaginanya.
Pria itu geram, tangan (name) selalu saja menghalanginya.
KRAAKKK
"HEEEIIII?!!!"
Jaekyung merobek celana dalam (name). "Sekarang ga bisa ditutupi lagi."
Dia langsung menjilati klitoris (name) seperti orang yang kelaparan. Kedua tangannya menahan paha (name) agar terus mengangkang. (Name) tidak bisa menahan desahannya seperti tadi. Jaekyung merasa bangga, dan ia menjadi lebih buruk. Ia menjilat dengan sangat cepat bahkan hingga menyedot klitoris (name) hingga gadis itu mengeluarkan jus dari vaginanya.
"Waw.."
"W-wajah Lo…"
Pria itu tersenyum lebar, menjilati bibirnya dengan lembut. Ia mencolek sisa air di pipinya lalu memasukkan jarinya ke dalam mulut. "Ini begitu manis," bisiknya dengan senyuman nakal, sambil mengusap lembut kepala kekasihnya. Suasana menjadi semakin intim saat mereka berdua merasakan momen yang indah.
"It's okay. Don't be embarrassed.."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
