"Jadi kau bekerja di S'Pride Fashion? Heeseung ... Oppa?"
Heeseung tersedak kopi yang diminumnya. Mata bambinya membelalak. Begitupun Sunoo. Bahkan bibir Sunoo terbuka dan matanya menatap tak percaya pada kalimat yang dilontarkan sahabatnya. Siapa lagi kalau bukan Jake.
"Op-Oppa?" tanya Heeseung kepada Jake yang duduk di sampingnya dan menatap dirinya sedari tadi.
"Ne, Oppa." Jake ber-aegyo dengan mengembungkan pipinya lucu.
Heeseung tertawa. Selama ia mengencani sesama jenisnya, baru kali ini ada seorang pria memanggilnya dengan sebutan itu.
"Kau benar. Aku bekerja di S'Pride," jawab Heeseung masih dengan senyuman yang enggan luntur.
"Apa jabatan Oppa di sana?" tanya Jake lagi.
"Berhentilah mewawancarainya. Lihatlah makananmu yang semakin dingin," celetuk Sunoo di seberang meja.
"Biarkan saja. Temanmu sangat lucu," ucap Heeseung. "Aku seorang Wakil Direktur. Tepatnya, aku adalah duplikat Park Sunghoon," lanjutnya yang kini beralih memandang Jake.
"Muda, kaya, tinggi, dan tampan. Kau pasti dikelilingi banyak wanita."
Heeseung hanya tersenyum menanggapi kalimat yang terlontar dari bibir Jake.
"Jadi, seperti apa tipe wanita yang kau sukai?" Jake kembali pada wawancara dadakannya, membuat Sunoo menghela napas penuh sesal. Ia menyesal membawa Jake datang kemari.
Sejenak, Heeseung berpikir. Haruskah ia menjawab jujur tentang orientasi seksualnya ataukah menutupinya demi sebuah jabatan yang tersemat di belakang namanya? Heeseung melirik ke arah lelaki mungil di depannya. Manik rubah yang dipenuhi rasa penasaran itu bertemu manik bambi dan membuat Heeseung berdeham kecil -berusaha menepis kegugupan yang entah datang dari mana.
Heeseung menggeleng, "Aku tidak suka wanita," jawabnya lagi sambil mengangkat cangkir dan menyesap isinya.
Mata Jake dan Sunoo membulat bersama. Mereka saling beradu pandang lalu beralih menatap Heeseung lekat.
"Hei, ada apa dengan tatapan kalian?" Heeseung merasa canggung dengan kedua pasang mata yang seolah ingin menelanjanginya itu.
"Maksudmu, kau... ?" Pertanyaan Sunoo terputus. Ia enggan meneruskan kalimatnya, khawatir akan menyinggung perasaan Heeseung.
Tetapi alih-alih tersinggung Heeseung justru mengangguk mantap. "Aku lebih tertarik pada laki-laki manis seperti kalian " jawabnya kemudian sambil memandang Sunoo dan Jake bergantian.
"Daebak! Kurasa kita berjodoh, Oppa." Jake menatap Heeseung girang. Kedua tangannya membekap mulut dengan takjub.
Lagi, Heeseung mengekeh mendengar ucapan lelaki di sampingnya meskipun matanya tidak beralih dari Sunoo yang sedang memutar sedotan di dalam gelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEAVENLY | SUNSUN BL
FanfictionCinta pertama adalah surgawi yang akan membuatmu lupa segalanya hingga menjadi buta. Begitupun dengan Kim Sunoo. Ia tidak pernah bermaksud mempermainkan siapapun, hanya saja ini adalah pertama kalinya ia mengenal cinta dan ia tidak tahu kepada siapa...