"Penguasa Bumi"

705 93 19
                                    

"Kau membangunkan harimau kecilku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau membangunkan harimau kecilku."

Sunoo tercekat mendengar bisikan Sunghoon. Darahnya terasa mendidih hingga ke ujung telinganya yang memanas. Ia menatap seringaian Sunghoon tanpa berani mengembuskan napas. Terlalu takut dan gelisah kalau-kalau Sunghoon berbuat yang tidak-tidak.

Si tampan sudah pernah memperkosanya satu kali. Bagaimana jika itu akan terulang lagi?

Sunghoon mendorong tubuh mungil itu seirama dengan kakinya yang memanjat naik ke atas meja. Tubuhnya kini menindih tubuh Sunoo. Lalu ia menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher lelaki kecil itu. Memberikan kecupan seduktif yang membuat bulu roma di sekujur tubuh Sunoo berdiri hingga bibirnya tidak kuasa menahan diri dan meloloskan desahan lirih.

Ketukan di balik pintu nyatanya tak membuat Sunghoon berpaling dari objek obsesinya. Tangan Sunoo sudah mendorongnya untuk menjauh, namun Sunghoon tidak peduli sama sekali. Wajahnya tetap terbenam dalam ceruk beraroma musk yang membuatnya kepayang belakangan ini.

Suara ketukan terdengar semakin keras dan memaksa. Hingga suara panggilan yang sangat Sunghoon kenali memanggilnya berulang. Si tampan berdecak kesal sebelum akhirnya beranjak turun dari atas tubuh mungil Sunoo. Bergegas ke arah pintu seraya merapikan dasinya yang tidak nyaman dan menyisir rambut dengan jemarinya. Ia sempat melirik Sunoo yang menghambur ke sofa dan mengambil sebuah majalah di meja sebelum akhirnya membuka pintu.

"Ada apa?" tanyanya.

Heeseung yang muncul dari balik pintu memandang Sunghoon dan Sunoo dengan raut curiga. Adalah hal tidak biasa Sunghoon mengunci pintu ruangannya. Terlebih saat sedang ada tamu. Namun ia tak ingin mengetahuinya lebih jauh. Ini bukanlah waktu yang tepat untuk membahas hal-hal tidak penting.

"Kau harus pergi ke Gwanju segera. Ibumu mengalami kecelakaan, Hoon. Bibimu meneleponku karna ponselmu tidak bisa di hubungi."

Jantung Sunghoon nyaris jatuh ke lantai. Kepanikan yang luar biasa dapat terpancar dari matanya.

"A-aku pergi." Sunghoon menepuk lengan sahabatnya lalu berlari mengukur lantai dengan langkah lebarnya. Tepat di depan pintu lift yang terbuka, Sunghoon memutar tubuhnya. Teringat akan sosok kecil yang ia tinggalkan di ruang kerjanya. Pria itu lantas kembali ke ruang kerjanya dan mendapati dua orang yang berada di sana masih dalam posisi yang sama.

Heeseung dan Sunoo memandang kedatangan Sunghoon penuh tanda tanya.

"Heeseung, bisakah kau membantuku?" tanyanya dengan napas yang tersengal.

"Katakan, apa itu?"

"Tolong biarkan Sunoo tinggal di rumahmu sampai aku kembali. Aku tidak bisa meninggalkan dia sendirian di apartemen," jelasnya tergesa-gesa.

Heeseung memejamkan matanya dan mengangguk setuju. Sedangkan Sunoo seketika berdiri dari duduknya saat mendengar ucapan Sunghoon. Ia merasa canggung lantaran permohonan Sunghoon pada Heeseung, pria yang baru saja dikenalnya.

HEAVENLY | SUNSUN BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang