"Hyung?"
"Hm?"
Sunoo memberanikan diri memasuki kamar bernuansa monokrom itu. Pandangannya berkeliling mengamati segala yang ada di dalam ruangan. Sangat rapi dan elegan.
Sama seperti sang pemilik, nilainya.
Manik matanya terhenti pada sesosok pria yang sedang berbaring di atas ranjang. Pria tampan itu fokus kepada sebuah buku di tangan. Tubuh shirtless-nya menampilkan otot-otot yang tercetak indah di tubuh.
"Tidak tidur?" tanya Heeseung tanpa tertarik untuk mengalihkan fokusnya.
"Bolehkah aku tidur di sini?" Sunoo mematung di tengah ruangan. Tangan kecilnya mendekap sebuah bantal yang ia bawa.
Heeseung menatapnya sejenak dalam diam yang menyita waktu lima detik.
"Kemarilah," ucapnya kemudian seraya menggeser tubuhnya ke belakang dan menepuk kasur di sampingnya.
Karena merasa kehadirannya diterima, Sunoo pun langsung melompat ke atas ranjang. Menyelinap ke pangkal lengan Heeseung yang memegang sebuah buku tanpa malu-malu. Membuat Heeseung tersenyum tipis tanpa Sunoo sadari.
"Apa yang sedang kau baca, Hyung? Sepertinya seru sekali," selidik Sunoo yang mendongak berusaha melihat apa yang ada di tangan Heeseung.
"Oh, ternyata kau suka membaca novel. Apakah novel romansa? Ey, kau pasti tipe pria romantis."
Heeseung meletakkan buku yang di dibacanya. Tangan besarnya melingkari perut Sunoo. Menarik si kecil lebih dekat padanya.
"Tidak, aku lebih menyukaimu," akunya dalam bisikan lirih.
Sunoo diam. Mendadak lupa akan setiap kata yang pernah ia pelajari sedari balita. Bibirnya kelu, lidahnya kaku. Lagi-lagi, ia teringat akan Sunghoon dan kenangan yang tercipta di awal pertemuan mereka. Sunoo tidak membenci kenangan itu meski ia kesal setengah mati. Terakhir kali ia bahkan dibuat terlena akan bibir Sunghoon. Bibir pertama yang memperkenalkan sebuah fase kedewasaan padanya. Diam-diam, ia tersenyum tipis dalam dekapan Heeseung.
"Hyung?"
"Im here."
Sunoo memutar tubuhnya sehingga matanya kini dapat bertemu dengan manik mata meneduhkan milik Heeseung.
"Hyung, kenapa kau menyukai laki-laki?"
Heeseung tersenyum mendengar pertanyaan Sunoo.
"Karena begitulah apa adanya diriku," jawabnya enteng.
"Apa kau tidak khawatir dengan penilaian orang tentang dirimu?"
Heeseung tersenyum lagi. Namun kali ini lebih lebar. "Cinta tetaplah cinta terlepas bagaimana caramu mendapatkannya. Dan cinta akan tetap indah terlepas dari siapapun yg menjalaninya. Bahkan jika itu seorang gay sekali pun. About love is no rules. Cause love has no gender."
KAMU SEDANG MEMBACA
HEAVENLY | SUNSUN BL
FanficCinta pertama adalah surgawi yang akan membuatmu lupa segalanya hingga menjadi buta. Begitupun dengan Kim Sunoo. Ia tidak pernah bermaksud mempermainkan siapapun, hanya saja ini adalah pertama kalinya ia mengenal cinta dan ia tidak tahu kepada siapa...